Happy Reading
.
.
.
.
5 Tahun Kemudian
Lima tahun telah berlalu sejak kelahiran Sand, dan keluarga kecil itu hidup dengan penuh kebahagiaan. Sand tumbuh menjadi anak yang kuat, cerdas, dan penuh energi—terlalu energik, bahkan, hingga sering membuat para pengasuh kewalahan.
Namun, suatu hari, kebahagiaan itu mendapat ujian yang begitu berat.
"Kant... perutku sakit," lirih Khao sambil memegangi perutnya. Wajahnya pucat, keringat dingin membasahi dahinya.
Tanpa pikir panjang, Kant langsung membawa Omeganya ke rumah sakit. Jantungnya berdebar kencang, khawatir akan kondisi pasangannya. Sesampainya di rumah sakit, dokter kandungan segera melakukan pemeriksaan mendalam.
Setelah beberapa saat, dokter menghela napas panjang dan menatap Kant dan Khao dengan tatapan penuh empati.
"Maaf, tetapi ada sesuatu yang harus kalian ketahui..."
Khao menggenggam tangan Kant erat, jantungnya berdetak semakin cepat.
"Khao tidak akan bisa hamil lagi," ucap dokter dengan nada hati-hati.
Dunia seakan berhenti. Kant menatap dokter dengan ekspresi tak percaya, sementara Khao merasakan dadanya sesak.
"Kenapa...?" tanya Kant dengan suara bergetar.
Dokter menjelaskan dengan sabar, "Saat mengandung Sand, tubuh Khao mengalami tekanan luar biasa. Sand adalah bayi titan dengan campuran darah Alpha dan Enigma yang sangat kuat. Pergerakannya di dalam rahim melemahkan dinding kandungan Khao, membuatnya terlalu rapuh untuk menampung kehidupan lain."
Khao menunduk, air matanya mulai jatuh tanpa bisa ia tahan. Selama ini, ia membayangkan memiliki keluarga besar bersama Kant—memberikan Sand seorang adik, mengisi rumah mereka dengan lebih banyak tawa dan kebahagiaan.
Kant segera meraih tubuh pasangannya, memeluknya erat. "Khao... tidak apa-apa. Kamu dan Sand adalah segalanya bagiku."
Khao terisak dalam pelukan Kant. "Tapi... aku ingin memberikanmu lebih..."
Kant mengecup puncak kepala Omeganya dengan lembut. "Kamu sudah memberikanku segalanya. Kamu sudah melahirkan putra kita, bertahan melewati rasa sakit, dan tetap bersamaku. Aku tidak butuh lebih dari ini."
Khao terisak, tetapi perlahan ia mulai tenang dalam dekapan suaminya. Kant tidak pernah melihatnya sebagai kurang. Baginya, Khao adalah segalanya—tanpa atau dengan anak lagi, cintanya tetap sama.
.
.
.
.
Khao mengusap surai anaknya dengan lembut yang tertidur di kamar sang anak, ia baru saja selesai membacakan putranya sebuah cerita legenda agar membuatnya tertidur. Khao mengecup lembut putranya semata wayangnya dengan sayang.
"Sayang... Maafkan Mae nanti jika semisal Mae tidak bisa memberikan Sand adik lagi ya nak?" Bisik Khao sambil menatap sendu putranya.
Setelah menidurkan anaknya ia kembali ke kamar miliknya dan Kant, Kant yang masih mandi membersihkan tubuhnya dari keringat pekerjaan.
Khao duduk di tepi ranjang, tangannya gemetar saat memegang hasil check-up yang masih terasa begitu dingin di genggamannya. Matanya menelusuri kembali kata-kata yang sudah ia baca berkali-kali—kata-kata yang menghancurkan harapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Want You Again (FirstKhao)
Non-FictionKant adalah seorang Alpha yang kejam dan bengis, pemimpin mafia yang tak tersentuh. Darah dan ketakutan selalu mengikuti langkahnya. Namun, di balik sosok dinginnya, ia menyimpan sebuah rahasia-ia telah lama menunggu seseorang. Khao, seorang Omega...