Happy Reading
.
.
.
.
Kant menatap Khao yang tertidur lelap di sampingnya. Nafas Omeganya teratur, wajahnya terlihat damai meski tubuhnya masih sedikit lelah setelah hari yang panjang. Namun, Kant merasakan sesuatu yang berbeda. Ada kehangatan aneh yang mengalir dari tubuh Khao-sesuatu yang hanya bisa dirasakan oleh seorang Alpha terhadap pasangannya.
Tangannya perlahan menyentuh perut Khao yang masih rata, tetapi kini terasa lebih berarti. Ada kehidupan yang mulai bersemi di sana-darahnya, warisannya, bagian dari dirinya yang sedang tumbuh di dalam tubuh sang Omega.
Matanya menatap Khao dengan penuh kebanggaan. "Kau membawa darahku... dan mungkin juga takdirku," gumamnya pelan.
Sebagai Alpha dengan garis keturunan Enigma, Kant tahu betul bahwa dirinya bukanlah serigala biasa. Enigma adalah keberadaan langka, lebih kuat, lebih dominan, dan lebih sulit diprediksi. Jika benar benihnya sedang berkembang dalam tubuh Khao, maka kemungkinan besar anak mereka akan mewarisi kekuatan yang sama.
Senyum tipis terukir di wajahnya. Ada kebanggaan sekaligus tanggung jawab besar di pundaknya. Jika anaknya benar-benar seorang Enigma, maka dunia ini harus bersiap menerima kehadiran generasi baru yang lebih kuat.
Khao bergerak sedikit, menggumamkan nama Kant dalam tidurnya. Kant mendekat, mencium keningnya dengan lembut. "Kau tidak sendiri, sayang. Aku akan menjagamu, dan menjaganya..."
Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Kant merasa benar-benar memiliki sesuatu yang berharga-keluarga yang harus ia lindungi.
.
.
.
.
Kant bangun lebih pagi dari biasanya. Cahaya matahari pagi menyelinap masuk melalui celah jendela, menyinari kamar mereka dengan kehangatan yang lembut. Seperti kebiasaannya setiap pagi, tangannya secara refleks mengusap perut Khao dengan penuh kasih. Ada perasaan hangat yang menjalar dalam dadanya setiap kali ia merasakan kehidupan kecil yang tumbuh di dalam sana.
Senyum tipis terbentuk di wajahnya sebelum ia bangkit dari tempat tidur. Dengan langkah santai, ia menuju kamar mandi, menikmati sensasi air dingin yang menyegarkan tubuhnya. Setelah selesai, ia keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk yang melingkar di pinggangnya, memperlihatkan tubuhnya yang tegap dan berotot. Beberapa tetes air masih mengalir di kulitnya, menciptakan kesan yang menggoda.
Kant mengernyit saat mendengar suara gaduh dari dapur. Ia melangkah keluar kamar dan langsung mencium aroma masakan yang menguar di seluruh mansion. Rasa penasaran membawanya ke dapur, di mana ia menemukan pemandangan yang cukup mengejutkan-Khao sedang sibuk memasak, meskipun para maid sudah berusaha membujuknya untuk berhenti.
Kant melangkah keluar dari kamar dengan setelan jas yang sudah rapi. Rambutnya yang masih sedikit basah tersisir rapi ke belakang, memperlihatkan garis wajahnya yang tajam dan ekspresi dingin khas seorang Alpha yang berwibawa. Aura dominannya memenuhi seluruh ruangan, membuat para maid yang sedang sibuk menyiapkan meja makan refleks menundukkan kepala. Tidak ada yang berani menatapnya terlalu lama.
Namun, di antara semua yang merasa terintimidasi oleh kehadiran Kant, ada satu orang yang tampaknya tak terpengaruh sedikit pun-Khao.
Omega itu duduk santai di meja makan, masih mengenakan piyama longgar berwarna lembut. Rambutnya sedikit berantakan karena baru bangun tidur, tetapi justru membuatnya terlihat lebih manis. Di depannya ada sepiring makanan yang tampak sederhana, jelas bukan masakan dari para maid di rumah ini. Khao sendiri yang memasaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Want You Again (FirstKhao)
Non-FictionKant adalah seorang Alpha yang kejam dan bengis, pemimpin mafia yang tak tersentuh. Darah dan ketakutan selalu mengikuti langkahnya. Namun, di balik sosok dinginnya, ia menyimpan sebuah rahasia-ia telah lama menunggu seseorang. Khao, seorang Omega...