抖阴社区

Chapter 4

657 68 0
                                        


Tepat seperti perkirannya, malam ini semua keluarganya sudah pergi ke rumah kakek dan neneknya tanpa kehadiran dirinya lagi.

Sunoo sedih, tapi dia juga tidak dapat memaksa Seokjin dan Jennie untuk ikut dengan mereka.

Rasanya ingin menghubungi Eunjin untuk menemaninya pergi jalan-jalan, tapi dia sendiri tidak memiliki ponsel.

Entah mengapa mama dan papanya tidak mengizinkannya memiliki ponsel. Padahal waktu itu dia sempat beli ponsel bekas yang harganya sangat murah. Tapi jennie mengetahuinya dan sangat marah lalu mengambil ponsel Sunoo dan melemparkannya ke tembok sampai hancur.

Ketika itu Sunoo benar-benar menangis keras dihadapan mamanya. Berlutut dan meminta maaf tidak akan lagi membeli ponsel.

Sunoo merasa bersalah karena Jennie sampai sampai mengeluarkan air matanya. Sunoo tidak tahu jika Jennie akan semarah itu ketika dia membeli ponsel walaupun dengan uang tabungannya sendiri.

"Sunoo, waktunya makan malam," beritahu bi Hani seraya menghampiri Sunoo yang duduk termenung di sofa ruang keluarga.

"Sunoo menoleh dan tersenyum, "Iya bi'" balasnya lalu bangkit menuju meja makan.

Sunoo mengerutkan dahinya ketika melihat makanan yang terhidang di meja seperti untuk makan keluarga.

"Bi ini kenapa sangat banyak makanan yang terhidang?" Tanya Sunoo menghampiri bi Hani yang sedang berdiri di dekat kulkas.

"Buat Sunoo semua," jawab bi Hani tersenyum.

"Kebanyakan dong bi, perut Sunoo mana muat nampung semua makanan yang di meja," ucap Sunoo mengerucutkan bibirnya sehingga membuat bi Hani mencubit kedua pipi Sunoo.

"Kamu harus makan banyak, supaya badannya sehat," beritahu bi Hani.

"Bibi ikut makan bareng Sunoo, ya," pinta Sunoo memelas agar keinginannya dituruti.

Bi Hani menggelengkan kepala dan mulai mencuci  piring kotor yang ada di wetafel.

"Bibi sudah kenyang, tadi bibi langsung makan setelah selesai masak," jawab bi Hani yang lagi-lagi membuat Sunoo cemberut.

"Sunoo makan aja dulu, nanti setelah bibi selesai mencuci piring, bibi ke depan buat nemenin Sunoo makan!" perintah bi Hani yang langsung dituruti Sunoo.

Sebenarnya itu terjadi setiap kali keluarganya pergi kerumah nenek dan kakeknya. Bi Hani akan memasak semua jenis makanan kesukaan Sunoo dan membuatkannya jus anggur hijau.

Sunoo senang, namun rasanya melihat makanan sebanyak itu, membuat Sunoo yakin tidak dapat menghabiskan makananya. Terlalu banyak.

Sunoo mulai mengambil satu makanan yang paling disukainya. Teokkbboki, lalu menyuapkannya ke dalam mulutnya.

Daging panggang, sosis, ramyon, satu-satu masuk ke dalam mulut Sunoo.

Bi Hani benar-benar menyiapkan makanan yang biasanya tidak disajikan untuk makan malam.
Bahkan ketika ada mama papanya, bi Hani tidak akan berani memasakkan makanan yang menurut mereka tidak sehat.

"bibi, nanti mama sama papa marah gak, kalo tahu aku makan semua ini?" Tanya Sunoo ketika melihat bi Hani yang datang menghampirinya dan duduk di kursi sebrang, berhadapan dengan Sunoo.

"Nggak, Sunoo tenang aja," jawab bi Hani, Sunoo mengangguk-anggukkan kepalanya dan mulutnya kembali penuh dengan makanan.


***

Sunoo dengan perasaan riang, menuruni tangga. Bersiap untuk sarapan dan kembali pergi ke sekolah.

"Sunoo, cepatlah!" perintah Niki menatap Sunoo yang berjalan sangat lama.

Pluviophile [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang