抖阴社区

Chapter 37

430 36 0
                                        

Sunoo menatap sendu bi Hani. Rasa sakit, sedih, kecewa dan marah, bergelung menjadi satu di dalam hati Sunoo.

Orang yang Sunoo sayangi dengan sangat tulus nyatanya adalah orang yang juga menjadi sebab dirinya menderita.

Bi Hani yang masih berumur tiga puluh tahun itu, tersenyum getir. Ada rasa menyesal juga sedih di dalam hatinya.

"Sunoo, bibi sudah menyiapkan obat imunosupresan di laci nakas kamu, karena bibi tahu setelah ini bibi tidak akan pernah bisa bertemu lagi denganmu, makannya bibi menyiapkan banyak untuk stock kamu. Selamat tinggal bibi menyayangimu."

Setelah mengatakan hal yang membuat Sunoo menangis, bi Hani langsung membalikkan badannya dan menyerahkan diri kepada polisi yang sudah menunggunya di depan rumah.

Sunoo menangis keras, cerita ketika bi Hani mulai mengarang tentang kehidupannya, membuat Sunoo merasa marah karena telah dibohongi. Tapi memori ketika bi Hani memeluknya dengan kasih sayang juga bagaimana sabarnya bi Hani mengahadapi dirinya selama sepuluh tahun membuat Sunoo merasa sedih.

Sunoo rasanya ingin berlari dan memeluk bi Hani untuk terakhir kalinya sebelum dia mendekam di penjara. Tapi kakinya terasa sangat kamu untuk sekedar melangkah ke depan. Jadi yang bisa Sunoo lakukan adalah menangis keras untuk mengeluarkan semua perasaan yang ada dihatinya.

Sunghoon menghampiri Sunoo dan membawanya duduk di sofa, memberinya minum dan mengelus lembut bahunya, menenangkan tubuhnya masih bergetar sisa dari tangisnya.

Setelah kejadian memori Sunoo kembali, kakek dan neneknya sengaja menyuruh Sunoo agar menginap beberapa hari lagi di rumah mereka yang tentu saja disetujui Sunoo.

Dirinya belum siap jika harus bertemu dengan bi Hani, awalnya Jihoon ingin melaporkan Hani juga kepada pihak polisi, tapi Sunoo menolaknya dengan keras, dia masih ingin bertemu dengannya sebelum dipenjarakan, maka dengan hati sedikit tidak ikhlas, kakek membiarkan Hani bebas beberapa hari sampai Sunoo kembali ke rumahnya dan menemuinya.

"Hyung tidak berangkat kerja?" Tanya Sunoo menatap Sunghoon setelah tangisannya mereda.

Sunghoon menggelengkan kepalanya, "Aku harus menjagamu, atau mama dan papa akan mengamuk pada hyung," jawab Sunghoon.

"Aku bisa menjaga diriku sendiri, hyung," balas Sunoo menatap Sunghoon kesal, pasalnya kini keluarganya sangat menjaga ketat dirinya seakan-akan umurnya masih kecil. Hey, Sunoo baru saja menginjak delapan belas tahun, tapi mamanya tetap menganggap Sunoo anak kecil. Apalagi Sunoo yang mudah menangis dan sebenarnya sangat cengeng dan manja.

"Hyung tahu kamu bisa menjaga dirimu sendiri, tapi kamu masih harus dalam pengawasan kami, Sunoo," jawab Sunghoon membuat Sunoo tersenyum kecil. Hatinya merasa hangat mendengar kata yang keluar dari bibir Sunghoon.

"Terima kasih, hyung," ucap Sunoo yang hanya diangguki kepala oleh Sunghoon.

"Hyung," panggil Sunoo.

Sunghoon menolehkan kepalanya dan mengangkat sebelah alisnya.

"Aku mau jalan-jalan," ucap Sunoo sedikit ragu mengucapkannya.

"Mau jalan-jalan?" Tanya Sunghoon.

Sunoo menganggukkan kepalanya, rasanya dia ingin berjalan-jalan untuk sekedar merefreshkan kepalanya. Tapi dia juga takut mengungkapkan keinginannya kepada mama dan papanya. Dan beruntung hari ini semua keluarganya pergi ke kantor sedangkan Jungwon dan Niki kembali masuk sekolah setelah beberapa hari absen. Jadi Sunoo berani memintanya kepada Sunghoon.

"Kemana?" Tanya Sunghoon.

"Kemana pun," jawab Sunoo cepat.

"Hyung, tau banyak tempat, Sunoo ingin kemana?" Tanya Sunghoon lagi lembut.

Pluviophile [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang