Sunoo pingsan. Sunghoon dan Jake segera membawa Sunoo ke dalam mobil. Kedua pria yang Sunoo kenali itu adalah Sunghoon dan Jake.
Jake ikut masuk dan duduk di bangku belakang, menemani Sunoo dan membawa kepalanya ke atas pahanya. Mengusap lembut rambut basah Sunoo.
Sunghoon membawa mobil dengan kecepatan tinggi agar Sunoo dapat segera mengganti bajunya dan mengeringkan rambutnya.
Jika terlalu lama memakai baju basah, Sunghoon takut Sunoo malah akan semakin membuat kondisinya memburuk.
Sunghoon memarkirkan asal mobilnya di halaman depan rumahnya, lalu turun dan memutari mobil membantu Jake membawa Sunoo keluar dari mobil.
Sunghoon meminta jake agar lebih dulu masuk ke dalam rumahnya untuk menyiapkan pakaian Sunoo, Jake menagngguk dan segera berlari memasuki rumah.
Seokjin, jennie dan saudaranya yang lain masih diperjalanan pulang.
Sunghoon sedikit berlari membawa Sunoo ke dalam rumah dan menaiki tangga menuju kamar Sunoo.
Ketika masuk kedalam jake sudah menyambutmnya membantu Sunghoon meletakkan Sunoo di atas kasurnya.
Dengan gerakan lembut, Sunghoon dan Jake saling bekerja sama membuka pakaian Sunoo dan menggantinya dengan pakaian hangat milik Sunoo.
Setelah itu Jake menggendong Sunoo untuk dia dudukkan di kursi yang ada di kamarnya, lalu mengeringkan rambutnya dengan hairdryer milik Sunoo.
Sunghoong segera mengganti seprai Sunoo yang sudah basah dengan yang baru. Setelah itu dia turun kebawah untuk mengambil kompresan dan air hangat untuk Sunoo.
“Sunghoon, dimana?” Tanya Jennie berlari kearah Sunghoon yang hendak pergi ke dapur.
“Sudah di dalam kamarnya, ma” jawab Sunghoon.
Jennie langsung pergi manaiki tangga, lalu diikuti Seokjen serta Heeseung, Niki, Jay dan Jungwon.
Sunghoon hampir saja menabrak bi Hani jika saja dia tidak reflek menghentikan langkah cepatnya.
“Tuan, mau apa?” Tanya bi Hani menatap Sunghoon.
“Mengambil kompresan sama minum, bi,” jawab Sunghoon.
“Ini sudah akan bibi bawakan kekamar Sunoo,” beritahu bi Hani menunjukkan nampan yang berisi air kompresan, segelas air minum juga bebrapa obat yang di dalam bungkus strip.
“Saya saja bi yang bawa, bibi tolong siapkan saja makanan. Jadi nanti jika Sunoo terbangun sudah tersedia makanan hangat untuk dia!” perintah Sunghoon yang langsung dianguki bi Hani.
Sunghoon mengambil alih nampan yang ada di tangan bi Hani dan buru-buru membawanya ke atas.
Ketika Sunghoon memasuki kamar, Jennie langsung menghadangnya dan mengambil alih nampan yang ada di tangan Sunghhon.
Meletakkannya di atas nakas dan memeras handuk itu ke dalam baskom lalu menempelkannya ke dahi Sunoo.
Setelah Sunoo kembali dibaringkan di atas kasur, Suhu tubuhnya tiba-tiba naik drastis.
Jay cepat-cepat memeriksanya dengan termometer yang memang sudah ada di kamar Sunoo. Dan benar dugaannya, suhunya mencapai tiga puluh sembilan koma satu.
Semua orang menunggu Sunoo sadar. Bahkan Niki dan Jungwon sampai tertidur di atas sofa, seokjin dan Jennie langsung pulang ke kamrnya.
Bukannya tidak peduli, tapi besok pagi jam tiga dini hari Seokjin Jeniie harus terbang ke Amerika karena urusan yang sangat mendesak. Sedangkan mereka belum menyiapkan apapun.
Jake tertidur di atas kasur Sunoo.
Tinggal Heeseung, Jay dan Sunghoon yang masih setia menunggu Sunoo sadar.
Setidaknya untuk malam ini Sunoo harus makan dan minum obat, agar tubuhnya tidak semakin memburuk.
“Baju itu nampak lucu dipakai Sunoo,” celetuk Sunghoon tiba-tiba, membuat Heeseung dan Jay menatap baju yang sedang Sunoo kenakan.
“Kenapa aku seperti mengenal bajunya?” tanya Jay yang tidak asing dengan baju yang Sunoo kenakan.
“Bukankah itu baju yang pernah aku hadiahkan untukmu?” Tanya Heeseung kepada Jay.
Jay membelakkan matanya. Dia tahu kenapa baju yang dipakai Sunoo terasa tidak asing dengannya.
Dulu waktu dia berumur tujuh belas tahun, heeseung memberinya hadiah hoodie karena dia mau membatu Heeseung yang sedang dikejar-kejar seorang gadis yang tidak disukainya.
“Kenapa ada di Sunoo?” Tanya Sunghoon.
Serentak mereka menatap sekeliling kamar Sunoo.
Lemari kaca yang berisi mainan-mainan milik Sunoo, barang-barang yang terletak di atas meja Sunoo.
Mengapa semuanya nampak tidak asing?
Pertanyaan itu muncul dalam benak mereka. Kemudian mereka saling tatap.
“Sunoo memakai semua barang bekas kita?” Tanya heeseung kepada Sunghoon dan Jay.
Jay langsung berdiri, melihat semua isi lemari pakaian Sunoo. Begitu juga Sunghoon dan Heeseung masing-masing menghampiri lemari mainan Sunoo dan juga meja belajar laki-laki itu.
Kenapa mereka tidak ada yang menyadari jika semua barang yang Sunoo pakai merupakan barang-barang bekas saudaranya.
Semakin heran ketika Jennie dan Seokjin tidak mengatakan apapun tentang semua yang mereka lakukan.
Lalu mereka kembali saling tatap, seakan faham. Mereka hanya menganggukkan kepalanya. Tidak berniat ikut campur sampai Seokjin dan Jennie sendiri yang membukanya.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Pluviophile [END]
Teen FictionPark Sunoo, Satu-satunya anak yang diperlakukan berbeda oleh kedua orang tuanya, nasibnya tidak sebaik keenam saudaranya. Bukan hanya saat di rumah Sunoo mendapatkan perlakuan tidak baik, tapi disekolahan barunya pun, Sunco terus-terusan mendapatkan...