Salah Target [ Jaemren ]

Renjun semalaman tidak bisa tidur karena memikirkan bagaimana caranya memanggil Ren Jia kembali. Ia gelisah setengah mati. Pasalnya, yang tahu jalan cerita dalam novel itu hanya Ren Jia. Dan sekarang ia seperti orang bodoh yang mulai mempercayai segala hal tentang novel dan transmigrasi.

Hingga pagi tiba, Renjun terbaring di tempat tidur dengan posisi tidur yang berantakan dan lingkaran hitam di bawah matanya. Ia kembali mengumpat, memarahi Ren Jia yang entah menghilang ke mana.

"Jangan bilang dia kembali ke dunianya!!!" Teriak Renjun panik. Ia duduk di tempat tidur dengan rambut acak-acakan dan piama yang menutupi bahunya menyusut.

"Tuan muda apa yang terjadi-" pak Lee terdiam menatap tuan mudanya yang begitu kacau.

Di belakangnya ada Yeji yang menganga memandang kamar tuan muda Renjun yang berantakan dipenuhi buku-buku- buku. Dan lagi, apa-apaan kondisi Renjun begitu berantakan.

"Apa yang terjadi hei!!" teriak Nona Yeji menghampiri Renjun.

Renjun menggeleng lemah. Dia kembali terlentang di tempat tidurnya menatap langit-langit kamar.

“Renjun, apa yang terjadi!?” tanya Nona Yeji, tidak dapat memahami kekacauan itu.

Renjun merengek, memukul langit-langit. “Hei! Berhenti!! Ada apa denganmu?!”

Dua jam kemudian, Renjun duduk di meja makan sambil melamun. Jika Ren Jia tidak mengirim pesan apa pun. Maka ia harus mencari cara untuk membantu Liu Yangyang menyelesaikan masalahnya.

Nona Yeji menggeleng tak percaya pada temannya yang tiba-tiba menjadi seperti orang bodoh. "Jadi. Apa yang terjadi?" tanyanya kesal.

Renjun menoleh, menatap Yeji penuh harap. "Jika aku bilang aku butuh bantuanmu. Bagaimana?"

Yeji mengerutkan kening, tetapi kemudian tersenyum. "Katakan padaku," katanya.

"Kita harus menggagalkan rencana pernikahan Liu Yangyang dan gadis yang dipilih oleh nyonya Liu—"

"Tunggu—" sela Nona Yeji. "Sejak kapan Liu Yangyang akan menikah. Aku belum mendengar—"

"Diam. Aku belum selesai bicara." Renjun kesal.

"Nyonya Liu sedang merencanakan pernikahan Liu Yangyang dengan seorang gadis bangsawan bernama Rami."

Nona Yeji lebih terkejut lagi. “Rami—bukankah dia gadis bangsawan kelas bawah? Bagaimana mungkin Nyonya Liu melakukan ini. Gadis itu bahkan tidak sebanding denganku dan Nona Ning. Aku tidak tahan. Bagaimana mungkin dia dipisahkan dari Nona Ning dan kemudian menikah dengan orang biasa. Aku seharusnya menjadi kandidat yang tepat. Bukankah ini mencoreng martabat gadis bangsawan kelas atas?”

Renjun mendesah berat. “Karena mereka ingin perlahan-lahan mengusir Liu Yangyang dari kediaman Liu.”

Nona Yeji melotot tak percaya. Ia mengepalkan tangannya di atas meja karena geram dengan ibu tiri Liu Yangyang. Namun, ia juga penasaran dengan alasan Renjun ingin menolong Liu Yangyang.

"Apa alasanmu ingin menolong Liu Yangyang?"

Renjun berdeham, ia meneguk minumannya.

"Katakan padaku Renjun.." Bujuk Nona Yeji dengan sangat penasaran.

Seperti yang dikatakan Ren Jia. "Untuk menebus dosa," ucapnya pelan.

Nona Yeji membelai lembut punggung Renjun.

Meskipun dia juga mencintai Liu Yangyang, dia lebih menghormati keputusan Renjun. Nona Yeji telah menarik diri dari persaingan memperebutkan hati Liu Yangyang dengan Nona Ning. Itu semua karena janjinya kepada Renjun lima tahun lalu ketika dia mengirim Renjun ke meja operasi setelah apa yang Hyunjin, saudara kembarnya, lakukan kepada Renjun.