Our Home [END] ✓

By delindanae

271K 23K 988

ADA BAIKNYA, FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! Our Home Hanya berkisah tentang kehidupan sehari-hari 7 pemuda ber... More

ABIMANA'S FAMILY (Perkenalan Singkat)
01 : Kerusuhan di Pagi Hari
02 : Kelakuan si Kembar
03 : Kisah Horor
04 : Masih Horor
05 : Jalan-Jalan
06 : Quality Time
07 : Mengunjungi Makam Ayah & Bunda
08 : Panti Asuhan
09 : Rencana Liburan
10 : Keributan
11 : Harsa dan Cakra Beraksi
12 : Perkara Sedotan
13 : RAA's Cafe
14 : Pacar Juandra?
15 : Abimana's Corp
Cast Tambahan
16 : Heat Stroke
18 : Harsa Sakit
19 : Makan Mie di Pagi Hari
20 : Malam Minggu.
21 : Car Free Day
22 : Lagi-lagi Harsa
23 : Kedatangan Sepupu
24 : Nikmatnya Rujak
Cast Tambahan + Promosi
25 : Sidangnya Juandra
26 : Traktiran dari Juandra
27 : Gosip Warga Komplek
28 : Temen Masa SMA
29 : JJS (Jalan-jalan Sore)
30 : Peliharaan Baru
31 : Gara-gara Kucing
32 : Liburan
33 : Pantai Pangandaran
34 : Pantai Pangandaran 2
35 : Happy Graduation
36 : Partner in Crime
37 : Jadi Babu Trio J
38 : Leo
39 : Marsheleo Adipati
40 : Mulai Mencari
41 : Kebenaran Mengejutkan
42 : Drama di Pagi Hari
43 : Panggilan Baru
44 : Timezone
45 : Seharian di Timezone
46 : Satu Kebenaran Lagi
47 : Leo Vs Juju
48 : Leo Hilang
49 : Ternyata
50 : Pindahan
51 : Street Food
52 : Random Talk
53 : Sarapan Bersama
54 : Mulai Kuliah
55 : Masalah
56 : Hanya Salah Paham
57 : Kembali Ramai
58 : Kejadian Tak Terduga
59 : Ketakutan dan Kesedihan
60 : Merasa Lega
61 : Kekhawatiran
62 : Merasa Janggal
63 : Petunjuk
64 : Tertangkap
65 : Dalang Dibalik Semuanya
66 : Yang Sebenarnya
67 : Sisi Lain Juju
68 : Lagi-lagi Kesedihan
69 : Siuman
70 : Akhirnya
71 : Berdua dengan Juju
72 : Teman Baru
73 : Upaya Mengembalikan Juju
74 : Perhatian
75 : Pulang
76 : Kelakuan Aneh Juju
77 : HBD
78 : Barbeque
79 : Balasan
80 : Masih Berlanjut
81 : Jauzan Punya Pacar?
82 : Agustusan
83 : Pesawat Terbang
84 : Harsa Marah
85 : Perkara Harsa Demam
86 : Memaafkan
87 : Persiapan Volunteer
88 : Keberangkatan
89 : Objek Kejahilan Baru
90 : Sebuah Berita [END]
Sedikit Penjelasan & Terima Kasih
Info Season 2
Sudah Tersedia

17 : Permintaan Maaf

4K 288 0
By delindanae

Happy Reading!

••••

Ceklek

Suara pintu terbuka mengalihkan pandangan Jauzan. Ia yang semula sedang memainkan ponsel sembari menunggu Harsa sadar menatap kearah pintu yang terbuka.

Disana, berdiri pak Atmaja, salah satu dosen di kampus yang terkenal dengan sifat galaknya. Pak Atmaja merupakan orang yang tadi memberikan hukuman pada Harsa.

Dirinya mendengar tentang kejadian yang terjadi pada Harsa dari mahasiswanya. Saat mendengar itu sontak saja pak Atmaja yang saat itu baru menyelesaikan pekerjaannya langsung mengambil langkah kearah gedung kesehatan kampus.

Tujuannya saat ini ingin mengetahui keadaan salah satu mahasiswanya sekalian ingin meminta maaf juga, karena mau bagaimanapun, Harsa seperti ini karena dirinya, dan ia sangat merasa bersalah saat ini.

Pak Atmaja melangkahkan kakinya mendekati bangsal Harsa. Jauzan berdiri dan menyalami dosennya itu dengan sopan.

"Dia belum sadar juga?" tanyanya pada Jauzan.

"Belum Pak," jawaban Jauzan sopan.

"Bapak minta maaf ya Jauzan, mau bagaimanapun keadaan Harsa menjadi seperti ini karena saya yang menghukumnya di tengah teriknya matahari."

Dapat Jauzan tangkap dalam indera pendengarannya, ada nada bersalah yang sangat besar dalam ucapan dosennya itu.

Jauzan menggelengkan kepala pelan, dirinya tersenyum kecil. "Bapak gak usah merasa bersalah gitu, lagian ini salahnya Harsa yang telat memasuki kelas Bapak, jadi dia harus nerima konsekuensinya. Walaupun harus berakhir seperti ini."

Ditengah obrolan mereka, terdengar lenguhan pelan dari arah Harsa. Jauzan dan pak Atmaja sontak langsung berdiri di sisi kiri dan kanan bangsal yang ditempati Harsa.

Harsa mengerjapkan matanya pelan, menyesuaikan cahaya lampu yang masuk pada rentina matanya.

"Kamu gak papa Harsa? Apa ada yang sakit?" tanya pak Atmaja dengan raut wajah khawatir.

Mendengar pertanyaan dosennya, Harsa menjawab, "Saya gak papa kok Pak, gak ada yang sakit, semuanya aman-aman aja. Saya kan strong!" Sebuah senyuman tengil tersemat di wajahnya.

"Beneran tidak apa-apa?" tanya pak Atmaja memastikan.

"Suer deh Pak, saya gak papa." Harsa masih menampilkan senyumannya, kali ini sebuah senyuman cerah.

Jauzan yang berada di sisi kiri Harsa hanya terdiam. Ia tahu jika saat ini kembarannya sedang berbohong, senyuman cerah itu terlihat dipaksakan.

"Saya ingin meminta maaf kepada kamu. Karena saya, kamu menjadi sakit seperti ini," ucap pak Atmaja.

"Gak perlu minta maaf atuh Pak, ini bukan salah Bapak. Ini salah saya juga yang telat masuk, padahal udah tahu peraturan masuknya jam berapa tapi malah saya langgar. Mungkin ini karma karena saya bikin Bapak kesel."

Pak Atmaja menggelengkan kepala tidak setuju dengan penjelasan Harsa.

"Yang ada, saya yang harusnya minta maaf, karena sudah membuat Bapak kesal tadi, sekarang saya minta maaf ya Pak," lanjut Harsa.

Pak Atmaja membalas senyuman Harsa. "Saya maafkan, lain kali jangan di ulang. Untung kelas saya masih bisa menyusul, jadi tidak perlu mengulang tahun depan. Mau kamu mengulang kelas saya tahun depan?" Alis pak Atmaja naik turun, mencoba menjahili mahasiswanya itu.

Harsa mencoba terbangun dari berbaringnya, dirinya memegang tangan dosennya itu dengan kedua tangan, lalu menciuminya bolak-balik. "Gak mau Pak, sekali aja cukup buat saya."

Terdengar kekehan pelan dari pak Atmaja saat melihat Harsa yang terlihat panik. Dirinya melirik jam dinding yang berada di ujung ruangan kesehatan.

"Kalau begitu, saya pamit pulang terlebih dahulu ya Harsa, Jauzan. Saya ada janji meeting dengan klien saya sebentar lagi. Dan Harsa, sekali lagi saya meminta maaf."

Jauzan dan Harsa mengangguk. "Iya Pak, silahkan!"

Selepas kepergian pak Atmaja, Harsa langsung memegangi perutnya yang terasa berdenyut nyeri. "Anjir, sakit banget."

Jauzan membantu kembarannya yang akan menuruni bangsal.

"Pas ada Pak Atmaja aja lo kelihatan kuat," cibirnya mencoba tidak memperlihatkan rasa khawatirnya. Bukannya apa-apa, yang ada nanti kembarannya itu malah meledeknya habis-habisan jika ketahuan menghawatirkan dirinya.

"Kelas lo udah selesai kan Uzan?" tanya Harsa tak menghiraukan cibiran Jauzan.

Jauzan mengangguk. "Yaudah, kita balik aja yuk!"

Mereka berdua berjalan keluar dari ruang kesehatan. Melupakan dan meninggalkan Yayan yang saat ini sedang tertidur dengan pulasnya.

•••

Sesampainya keduanya di rumah. Harsa dan Jauzan dihentikan dengan suara adik kembar mereka

"Bang Harsa kenapa?" Terdengar suara Juju yang bertanya.

"Ada suaranya, tapi gak ada orangnya," ucap Harsa celingukan kanan kiri mencari orang yang bersuara tadi.

"Kita di atas," ucap Cakra memberi tahu.

Harsa dan Jauzan mendongak keatas secara bersamaan. Terlihat Cakra dan Juju yang sedang terduduk di dahan pohon mangga di dekat pagar. Sesekali tangan mereka terulur mencoba memetik buah mangga yang sudah matang.

"Bang Harsa kenapa jalannya dituntun gitu?" tanya Juju sekali lagi.

"Dia sakit," jawab Jauzan singkat.

"Sakit apa?" tanya Cakra.

"Sakit hati bikin sakit hati, semua terjadi berkali-kali," jawab Harsa asal.

Cakra tanpa segan melemparkan satu buah mangga kecil yang masih mentah pada Harsa.

Dan bingo! Mangga tersebut tepat mengenai kepala Harsa yang sudah kembali berjalan dibantu oleh Jauzan.

"Adek gak ada akhlak, Abangnya lagi sakit bukannya sedih, masih aja di jahatin!" teriak Harsa kesal.

"Lebay," celetuk Cakra dan Juju bersamaan. Membuat Harsa langsung memanyunkan bibirnya.

"Jijik anjing," umpat Jauzan saat melihat ekspresi wajah Harsa.

Jauzan membantu Harsa merebahkan tubuhnya di sofa panjang di ruang keluarga.

Entah kenapa, Jauzan seperti melupakan sesuatu. Dahinya mengernyit mencoba mengingat-ingat. "Anjir, gue lupa." Ia menepuk dahinya berkali-kali.

"Kenapa lo?" tanya Harsa heran dengan tingkah kembaran tak seirasnya.

"Gue lupa bangunin Yayan di ruang kesehatan tadi," jawab Jauzan mengambil ponselnya disaku celana hendak menghubungi Yayan.

"Lah, emang dia ada disana ya?" tanya Harsa yang sama sekali tidak menyadari adanya Yayan disana.

Jauzan mengangguk, dirinya mencari-cari kontak Yayan. Saat akan menghubungi, sebuah panggilan telepon masuk, dan itu dari Yayan.

"Panjang umur lo Yan," gumam Jauzan seraya tangannya memencet tombol terima. Baru saja dirinya mendekatkan ponselnya pada telinga.

"JAUZAN SIALAN! KENAPA LO GAK BANGUNIN GUE BANGSAT!"

Suara keras itu membuat Jauzan mengurungkan niatnya untuk mendekatkan ponselnya ke telinga, ia lebih memilih melouspeker ponselnya dan meletakkannya di meja. Dia tidak ingin mengambil resiko, siapa tahu kan telinganya langsung bermasalah, mendengar teriakan menggelegar disertai umpatan di seberang sana.

"Gue lupa, sorry," balas Jauzan singkat.

"Enteng banget lo bilang lupa. Gara-gara lo, gue dijailin sama anak-anak yang tiba-tiba muncul di ruang kesehatan anjing."

Terdapat nada kesal dari suara itu. Dan Jauzan kembali bersuara.

"Sekali lagi sorry."

"Ish, kesel gue sama lo bang---"

Tut

Dengan santainya Jauzan mematikan sambungan telepon tersebut. Harsa tertawa kencang saat melihat dan mendengar obrolan keduanya. Dapat dirinya bayangkan bagaimana kesalnya Yayan saat ini.

"Berisik!"

••••

TBC

[21/05/2023]

Continue Reading

You'll Also Like

35.6K 7.8K 49
[ NCT DREAM as ANAK BAND ] Tujuh orang, satu mimpi. Saling berjuang, saling berbagi. Berbagi suka, berbagi luka. Hingga akhir cerita, akankah tetap...
46.3K 3.1K 35
[END] Menceritakan daily life Heksa dengan Ayah dan Abangnya. Dan Heksa dengan para sahabatnya. Juga Heksa dengan tingkah randomnya. Yang penasaran...
57K 3.8K 41
[END] Menceritakan tentang empat sahabat yang terlihat saling melengkapi dan terlihat tidak punya beban dihidupnya, hingga membuat orang yang melihat...
298K 22.6K 53
WARNING!! NOT B×B AREA!! Cerita dengan konflik-konflik klise di dalamnya. Ini pure terinspirasi sama rasa kekeluargaan anak-anak Dream dengan b...