抖阴社区

Mistake ~ [JaemRen] || Comple...

By HeyyaRainn

52.4K 5.6K 595

"Meski harus bersujud dibawah kakimu, aku akan melakukannya, demi sebuah maaf yang dapat kau berikan padaku."... More

Mis_01 : Silence
Mis_02 : His Life
Mis_03 : Who?
Mis_04 : Meet
Mis_05 : Anger
Mis_06 : Hatred
Mis_07 : Revenge
Mis_08 : Honesty
Mis_09 : Try
Mis_10 : Uncovered 鈿狅笍
Mis_11 : Closer
Mis_12 : Begin
Mis_14 : Broken
Mis_15 : Fair [End]
BonChap 01 : Back
BonChap 02 : Knows
BonChap 03 : Acceptance
BonChap 04 : Beginning
BonChap 05 : Arranged

Mis_13 : Punishment 鈿狅笍

2.6K 252 36
By HeyyaRainn

Chapter 13 Open.
"The past, present, and future are all connected. Karma is universal law of cause and effect. You reap what you sow."

"Jangan dipaksa, biarkan saja apa yang ingin jisung lakukan. Kami tidak apa, karna semuanya memang pantas kami terima."
~Jaemin.

..

"Tidak, tidak. Menjauh dariku, menjauh dariku."
Ucap haechan, sambil terduduk meringkuk memeluk tubuhnya disudut kamar mandi.

"Dad, tolong aku, tolong aku dad. Hiks."
Lanjut haechan berucap, diiringi isakan yang terdengar. Bahkan, tubuhnya sudah basah kuyup terguyur air dari shower yang menyala.

..

Flashback.

Brak...

Brak...

Seseorang yang menghandang haechan memukul kaca mobilnya, berusaha memaksa haechan keluar dari dalam.

"Pergi luke, aku mohon pergi."
Lirih haechan, yang tidak berani menatap sosok dominant tersebut.

"Buka sayang, atau aku pecahkan kaca mobilmu."
Ucapnya, membuat haechan menggelengkan kepala. Meski tidak terlalu kencang, tapi suara sosok bernama luke itu terdengar sampai ketelinga haechan.

Brak...

"BUKA SEO HAECHAN."
Teriak luke, namun haechan masih tidak bergeming.

"Ah, baik lah, kalau ini kemauanmu."
Lanjutnya berucap, kemudian, luke berjalan mendekat kearah mobilnya. Dia mengeluarkan satu pemukul baseball, dan kembali kesisi mobil haechan.

Tuk...

Tuk...

Tuk...

"Buka."
Ucap luke, sambil mengetuk kaca mobil haechan dengan tongkat baseball tersebut.

"PERGI, PERGI LUKE, KUMOHON. Hiks."
Teriak haechan, membuat luke diluar sana terkekeh.

"Kenapa kamu mengusirku?, aku rindu kamu. Seharusnya kamu senang, aku sudah bebas sekarang."
Jawabnya, membuat haechan menggeleng ribut.

"Ayo lah, kenapa kamu jadi keras kepala hmm?."
Lanjutnya berucap, sambil terus menatap kedalam mobil haechan.

"Ck, baik lah, jangan salahkan aku jika mobil mewahmu ini hancur."
Ucapnya lagi, kemudian mengangkat tongkat baseball tersebut, bersiap memukul kaca kendaraan haechan.

Haechan membelalakan mata, ketika ancaman luke tidak main-main. Hingga akhirnya, ketika tongkat baseball itu nyaris menghancurkan kaca mobilnya, kunci otomatis kendaraan tersebut terbuka. Luke tersenyum penuh kemenangan, dan langsung membuka pintu mobil haechan, guna melihat sosok yang begitu dia puja dari dekat.

"Sesuai bayanganku, kamu semakin indah."
Ucap luke, sambil membelai wajah haechan. Membuat haechan bergerak menjauh, berusaha menghindar dari sentuhan sosok didepannya.

"Pindah kesana."
Lanjut luke berucap, namun haechan menggelengkan kepalanya.

Grep...

Rahang haechan dicengkram begitu kuat, bahkan sampai membuat haechan meringis. Luke menatap tajam pada haechan, membuat haechan ketakutan bukan main, akibat sikap kasar sosok dihadapannya.

"Aku bilang, pindah kesana sayang."
Ucap luke penuh penekanan, membuat haechan lagi-lagi mengalah, dan berpindah duduk kesisi penumpang.

Setelah haechan berpindah duduk, luke masuk kesisi kemudi. Kemudian, dia melajukan kendaraan tersebut sesuka hatinya. Haechan tidak mampu melawan, dia hanya mampu berpegangan pada seatbelt dengan kencang, diiringi isakan yang terdengar. Ya, luke, bryan luke, dia adalah sumber ketakutan haechan. Seseorang yang menjadi traumanya dimasa lalu, kini kembali dihadapannya. Dia adalah teman mark, mantan teman lebih tepatnya, dan dia pula yang melakukan tindakan keji pada haechan sepuluh tahun silam.

"Mau apa?, kamu mau apa dariku?."
Tanya haechan, dengan suara bergetarnya. Membuat luke menoleh, dan tersenyum pada haechan.

"Kenapa bertanya?, jelas-jelas kamu sudah tau jawabannya. Aku ingin kamu, menjadi bagian dari hidupku."
Jawab luke, membuat haechan menatapnya waspada. Kemudian, tiba-tiba luke tertawa kencang.

"Tapi sayangnya, harapan tersebut aku inginkan sepuluh tahun lalu. Dan sekarang, aku hanya ingin membalas rasa sakit hatiku. Seharusnya, ayahmu menikahkan kita saat itu, karna aku siap bertanggung jawab akan dirimu. Bukan malah memasukanku kedalam penjara, dan membuat semuanya menjadi runyam. Ahh, tapi percuma juga ayahmu melakukan hal itu, karna orang tuaku mampu mejaminku didalam sana."
Lanjut luke berucap, dengan wajah mengerasnya.

"Jadi, mari kita bersenang-senang, untuk bernostalgia kejadian dulu."
Ucap luke lagi, kemudian dia tertawa terbahak.

"Brengsek, bajingan. Berhenti luke, aku bilang berhenti."
Jawab haechan, sambil memukuli tubuh luke. Tetapi, luke sama sekali tidak bergeming.

Brak...

Brak...

Brak...

"Berhenti, buka pintunya luke, aku mohon. Tolong, tolong. Hiks."
Lanjut haechan, kini giliran pintu mobil disisinya yang menjadi pusat pukulannya.

Luke semakin tertawa melihat hal tersebut, kepanikan haechan begitu menghiburnya. Ya, sama seperti mark yang merasa egonya tertores oleh renjun karna dia berhasil melangkah didepan mark. Luke pun sama, egonya seakan diinjak, ketika dia dijebloskan kedalam penjara, padahal yang dia inginkan adalah menikahi haechan saat itu. Hingga selang beberapa saat kemudian, mobil tersebut berhenti disebuah pekarangan rumah kecil, membuat haechan semakin ketakutan. Luke turun terlebih dahulu, kemudian dia bergerak kesisi penumpang. Membuka pintu itu, dan menarik paksa haechan untuk masuk kedalam.

"Tidak mau, tidak mau. Ampun luke, aku minta ampun. Tolong lepaskan aku, aku ingin pulang."
Ucap haechan, memohon pada sosok dominant tampan yang tengah menariknya kini. Tetapi, sosok itu tidak menggubris ucapan haechan.

Bruk...

Luke menghempas tubuh haechan keatas ranjang, ketika mereka sudah sampai dipusat dalam bangunan tersebut.

"Jangan, aku mohon jangan. Aku minta maaf, aku minta ampun. Tolong jangan lagi, jangan. Hiks."
Lanjut haechan berucap, sambil meringsut kesudut ranjang.

"Sstt, jangan menangis, terlalu berisik."
Jawab luke, sambil melepas jaket yang dia kenakakan. Kemudian, dia melangkah mendekat kearah ranjang.

"Aku dengar, kamu sampai menemui seorang psikiater?. Dan ayah juga kakakmu, rela tidak bekerja karna mengurusmu ya?."
Ucap luke, kini sambil melepas kaos yang dia kenakan, membuat tubuh atletisnya terpampang sempurna.

"Jadi, untuk membuat mereka menderita, memang harus dengan menyakitimu. Karna kamu, pusat dari hidup mereka. Ayo, kita bersenang-senang sayang. Hanya kamu, dan aku. Kali ini, jika mereka membiarkanmu menikah denganku, aku tidak akan menolak. Tetapi, aku ingin melihat mereka menderita dulu, dengan membuatmu bertekuk lutut pasrah padaku seperti sepuluh tahun lalu."
Lanjut luke berucap, kemudian dia menarik kaki haechan, agar mendekat kearahnya.

Luke langsung naik keatas ranjang, dan mengunci pergerakan haechan dengan menduduki tubuhnya. Haechan meronta sambil berterik, dia juga terus memukuli tubuh luke dengan kedua tangannya.

Plak...

Plak...

Pipi kanan kiri haechan mendapat pukulan dari luke, membuat pergerakan haechan berhenti seketika. Kemudian, luke mencekik leher haechan, membuat haechan sampai kesulitan bernafas.

"Diam, atau aku tidak segan berbuat kasar padamu."
Ucap luke, dengan tatapan tajamnya, membuat haechan semakin terisak. Setelah berucap demikian, luke menarik paksa pakaian bagian bawah haechan, membuat bungsu seo johnny itu berteriak.

"Aku akan menyelesaikan ini dengan cepat, tapi kamu tenang saja, ini akan sama nikmatnya dengan sex pertama kita dulu sayang."
Lanjut luke berucap, membuat haechan menggeleng ribut.

Luke melepas kancing celana dan zippernya, kemudian dia menurunkan celananya sebatas paha, hanya untuk membebaskan kepemilimannya saja. Kemudian, dia menarik kaki haechan, melebarkan kaki jenjang itu. Lalu, dia memasukan miliknya kesenggama haechan tanpa persiapan apa pun. Membuat haechan menjerit kesakitan, akibat perlakuan itu.

"SAKIT... SAKIT LUKE. Hiks."
Teriak haechan, ketika luke memaksa masuk dengan sekali hentak.

"Keluarkan, sakit luke, sakit. Hiks."
Lanjut haechan berucap, sambil meringis kesakitan. Tetapi, luke abai akan permintaan tersebut. Dia justru langsung menggerakan tubuhnya, dan menghujam haechan tanpa ampun.

Tubuh haechan terhentak kuat, teriakan, dan tangisnya tidak henti terdengar. Suara decitan ranjang menjadi bukti, betapa luke tidak memberikan ampun pada submissive manis itu. Kamar tersebut menjadi saksi kehancuran bungsu seo johnny itu, sama seperti sepuluh tahun lalu.

Flashback end.

..

Perlahan haechan berdiri, dia melangkah keluar dari tempat pembilasan itu. Haechan menatap tampilan tubuhnya dikaca, yang terlihat amat sangat berantakan. Dia menangis, dan memeluk tubuhnya sendiri. Hancur, perasaan itu kembali dia terima bagai hadiah yang besar.

"Mom, aku ingin menyusulmu."
Lirih haechan, sambil menangis pilu.

¤••¤
¤- ••••••• Mistake ••••••• -¤
¤••¤

"Jie, dengarkan ibu dulu sebentar nak."
Ucap renjun, sambil mengikuti pergerakan jisung. Membuat beberapa orang dewasa disana, hanya mampu terdiam, tidak berani menginterupsi.

Ya, keluarga jung kembali mendatangi kediaman taeyong. Mereka meminta jisung, untuk melakukan test DNA. Taeyong semula sempat menolak, karna merasa ini terlalu cepat untuk jisung.

"Tidak mau bu, tidak mau. Aku hanya punya ibu, dan selamanya akan seperti itu. Aku tidak mau mengetahui perihal ayah, karna aku tidak memilikinya. Jadi, tolong minta mereka pergi dari sini. Mereka orang asing, aku tidak suka dengan orang asing."
Jawab jisung, kemudian dia berlari menuju kamarnya.

"Jie~."
Saut renjun, sambil berusaha mengejar jisung lagi. Tetapi, jaemin menahan pergerakan submissive cantik tersebut.

"Ren, jangan dipaksa, biarkan saja apa yang ingin jisung lakukan. Kami tidak apa, karna semuanya memang pantas kami terima. Sepertinya perkataan paman taeyong benar, kita terlalu terburu-buru."
Ucap jaemin, membuat renjun menganggukan kepala. Dan akhirnya, keluarga jung meninggalkan kediaman taeyong tanpa membuahkan hasil.

Sepeninggalan keluarga jung, renjun menyusul jisung kekamar. Anak itu terlihat kecewa, karna wajahnya sama sekali tidak mau menatap renjun.

"Jie, maafkan ibu."
Ucap renjun, sambil mendudukan dirinya disisi jisung. Kemudian, dia menarik jisung kedalam dekapannya.

"Maafkan ibu ya, karna membuat jie tidak nyaman. Seharusnya ibu paham, jika jie tidak menyukainya."
Lanjut renjun berucap, sambil mengusap lembut punggung sempit sang anak.

"Kenapa harus melakukan itu bu?, selama ini kita baik-baik saja berdua. Kenapa sekarang, ada pembahasan perihal ayah?, kenapa?."

"Maaf sayang maaf, ibu hanya berfikir ini akan baik untuk kita, agar jie dapat mengenal ayah."

"Aku sudah pernah bilang pada ibu, aku tidak apa tanpa ayah, karna aku punya ibu. Aku tidak mau apa pun lagi, ibu, kakek, dan nenek, itu saja sudah cukup. Aku mohon bu, aku tidak mau bertemu mereka lagi, jangan biarkan mereka kesini. Meski aku sudah pernah berbicara pada paman jaemin, tetapi aku tetap tidak menyukainya."
Ucap jisung, sambil membalas pelukan renjun, membuat renjun hanya mampu mengiyakan ucapan anaknya tersebut. Ya, sepertinya memang tidak bisa secepat ini. Renjun juga tidak akan memaksakan, demi kenyamanan sang anak.

¤••¤
¤- ••••••• Mistake ••••••• -¤
¤••¤

Jeno menyetir bak orang kesetanan, dia langsung melajukan kendaraanya begitu saja, setelah mendapat pesan dari mark. Ya, mark meminta tolong pada jeno, untuk menyusul haechan, karna dia tidak bisa meninggalkan johnny sendirian.

"Jen, tolong bantu gue susul haechan, dia tadi mau ambil keperluan dad dirumah, tapi sampai sekarang dia belum kembali juga. Gps mobil gue stuck disini, tolong bantu susul jen."

Begitu lah isi pesan yang dikirimkan oleh mark, membuat jeno yang baru kembali dari kediaman taeyong langsung pergi begitu saja. Dia mengikuti share location yang mark berikan, hingga akhirnya dia mampu menemukan titik dimana gps itu terhenti. Jeno langsung turun dari mobilnya, ketika melihat sedan hitam yang memang dia kenali terparkir disebuah halaman rumah. Dia bahkan sempat menolehkan kepala kekanan dan kekiri, karna terlihat komplek perunahan itu sangat sepi, seperti tidak ada yang menempati.

"Ini rumah siapa?."
Gumam jeno, sambil melangkah kedalam pekarangan rumah.

Jeno semakin mendekat kearah pintu, semula dia ragu untuk masuk, tetapi karna melihat pintu itu tidak tertutup rapat, jeno memberanikan diri untuk membuka dan masuk kedalam sana. Kosong, itu lah pemandangan jeno ketika masuk kedalam, karna tidak ada siapa pun didalam sana. Perlahan jeno semakinn bergerak maju, namun langkahnya terhenti ketika kakinya seperti menginjak sesuatu.

"Gelang haechan."
Ucap jeno, kemudian, dirinya diserang panik seketika.

"Haechan."
Panggil jeno, sambil kembali melanjutkan langkah.

"Seo haechan, kamu dimana, ini aku."
Lanjut jeno berucap, sambil terus mencari keberadaan sosok pujaannya itu. Sampai akhirnya, jeno melihat sebuah kamar, dengan pintu yang lagi-lagi tidak tertutup.

Jeno bergegas menuju kamar tersebut, maniknya langsung terbelalak, ketika dia berada didalam. Kamar itu terlihat sangat berantakan. Bahkan, sprei pada ranjang, tidak terpasang dengan seharusnya. Bau yang terhirup indera penciuman jeno amat sangat mengganggu, dan dia sadar akan bau apa itu. Hati jeno semakin gusar, tubuhnya turut bergerak menuju kamar mandi didalam ruangan itu, seakan dia tau kemana harus menemukan haechan.

Trak...

"ASTAGA HAECHAN."
Pekik jeno, ketika pintu kamar mandi itu terbuka. Dia menemukan tubuh haechan tergeletak dilantai, dengan darah yang mengalir dari pergelangan tangannya.

"Haechan, bangun. Seo haechan, aku bilang bangun."
Ucap jeno, yang sudah membawa tubuh haechan kedalam dekapanya. Mata haechan terpejam erat, dengan wajah pucat bukan main. Tangan jeno menarik handuk kecil yang tergantung, dan langsung melilitkan handuk itu pada luka haechan.

"Bertahan, kumohon bertahan. Jangan tinggalkan aku, kumohon."
Lirih jeno, dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Kemudian, jeno membridal tubuh haechan, dan bergegas membawa haechan kerumah sakit.

Jeno kembali melajukan kendaraanya dengan cepat, sesekali dia menoleh kearah haechan yang tidak ada pergerakan apa pun. Takut, jeno benar-benar merasa ketakutan sekarang. Melihat haechan terluka separah itu, membuat hatinya tidak tenang. Hingga selang beberapa saat kemudian, mereka tiba dirumah sakit terdekat. Jeno menunggu didepan ruang pemeriksaan, bahkan sejak tadi dia tidak berhenti bergerak, guna menghilangkan sedikit ketakutannya. Dia juga tidak peduli, pada bajunya yang berlumuran noda darah. Yang ada difikirannya kini, hanya haechan didalam sana.

"Dokter, bbagaimana?."
Tanya jeno, ketika ruang pemeriksaan itu terbuka, dan dokter yang menangani haechan keluar.

"Maaf, kami gagal menyelamatkan pasien."
Jawab sang dokter dengan penuh penyesalan, membuat jantung jeno seakan berhenti saat itu juga.

"Tidak, iini tidak benar, ppasti anda salah kan dok?."
Ucap jeno terbata, dengan air mata yang sudah menetes.

"Maaf, sekali lagi kami memohon maaf."
Jawab dokter itu, sambil sedikit membungkukan tubuhnya. Dan disaat itu pula, tangisan jeno pecah seketika.

¤••¤
¤- ••••••• Mistake ••••••• -¤
¤••¤

"Haechan."
Ucap johnny, disaat matanya terbuka, membuat mark refleks mendekatkan tubuh pada sang ayah.

"Dad."
Saut mark, yang sejak tadi terduduk disisi ranjang johnny.

"Haechan mana?, adikmu dimana mark?."
Tanya johnny, dengan suara paraunya. Bahkan ucapan johnny tidak terlalu jelas, karna terhalang masker oksigen.

"Dia sedang mengambil keperluan dad dirumah, sebentar lagi dia pasti kembali."

"Dad mau haechan sekarang, cepat bawa adikmu kehadapan dad sekarang juga."
Ucap johnny, membuat mark bingung, karna sang ayah terlihat panik.

"Dad~."

"Adikmu, dad ingin adikmu."
Ucap johnny lagi, membuat mark semakin kebingungan akan pinta sang ayah.

Cast unlocked.

Luke.

..

🪷🪷🪷🪷🪷🪷🪷

..
..
..

Tbc.

..
..
..

🪷🪷🪷🪷🪷🪷🪷

Heyya...
Chapter tiga belas...

Update lagi tahun depan ya ges yaa.
🙏😅

Huaaa...
Maaf, maaf yaaa, gapapa angst kan ya?.
🙏😭.

Untuk cast bryan luke, kalau yang paham, pasti tau visual siapa yang heyya maksud. Sebenarnya, heyya mau pampangin jelas, tapi takut ada beda persepsi nantinya. Jadi, kita pakai alur aman aja ya. 🙏

Sampai jumpa dichapter selanjutnya semua, jangan lupa untuk vote dan juga komennya. Terimakasih. 🙏

Salam heyya. 🙋‍♀️

~October, 19 2024~

Continue Reading

You'll Also Like

316K 25.7K 63
猝糀u Chat猝 - Berisi au chat receh dan random dengan Injun sebagai MC. 1. Angkoters {6 Bab} [鉁揮 2. Anak Presiden {5 Bab} [鉁揮 3. Idol {4 Bab} [鉁揮 4. Tu...
HALMEONI By Njxxt

Fanfiction

58.8K 6K 21
sequel dari Antagonis #1 Noren 07.01.2024
25.5K 2.2K 20
Jeno dan Renjun sudah bersama sejak kecil-selalu satu sekolah, satu lingkup pertemanan, dan kini satu atap dalam apartemen kecil mereka. Awalnya, tin...
102K 6.6K 13
"Kisah na jaemin dan huang renjun, melewati batasan sebuah persahabatan, yang naik tingkat jadi menikah." Jaemren ft. Jisung 鈿狅笍mpreg 馃敒 Jaemrensung a...