抖阴社区

「 Four 」

19.1K 2.5K 1.1K
                                    

JDAR!

"BUNDA!!!"

Suara petir yang sangat kencang mampu membuat Renjun terbangun dari tidurnya. Renjun memegang dadanya yang berdegup kencang dengan mengatur nafasnya yang tidak stabil, seperti habis berlari puluhan kilometer.

Mata rubahnya menatap ke arah jendela yang tirainya tidak tertutup. Mungkin karena kehadiran kakaknya Renjun jadi tak sempat untuk menutup tirainya. Sebelum bangkit dari kasur, Renjun mengusap wajahnya terlebih dahulu lalu berjalan ke arah jendela dan menutup tirainya.

Kepalanya menoleh ke arah jam yang tergantung di dinding. Panahnya menunjuk ke angka 2 pagi hari, 4 jam lagi waktunya ia bangun. Karena merasa waktu tidurnya masih lama Renjun kembali merebahkan tubuhnya, berniat untuk memejamkan matanya kembali tapi tak jadi.

"Berarti, tadi cuman mimpi?" Gumam Renjun. Dirinya bernafas lega dengan melihat ke arah kakaknya yang tengah tertidur dengan pulasnya.

"Injun bahkan nggak bisa bayangin apa yang terjadi kalau satu sekolah sama kakak, lebih baik Injun nggak sekolah dari pada harus satu sekolah sama kak Jeno kak Jaemin"

Renjun kembali merebahkan tubuhnya dan tidur dengan posisi memunggungi kakaknya. Alam bawah sadarnya sedikit lagi mulai mengambil alih tapi Renjun kembali tersadar saat merasa ada pergerakan di belakang sana.

Sebuah tangan kekar melingkari area pinggangnya dan menariknya ke belakang. Renjun masih memejamkan matanya karena takut kakaknya tahu kalau dirinya masih tersadar.

Terpaan nafas Renjun rasakan di tengkuk lehernya. Dirinya semakin takut saat di rasa benda kenyal menyentuh pipinya. Ia yakin kakaknya menciumnya.

"Panggil gw saat lu takut, jangan panggil ayah atau bunda. Mulai sekarang gw yang akan menjaga lu, Ren"

Renjun masih di posisinya, tak bergerak sama sekali. Ia merasa aneh dengan kakaknya yang tiba-tiba sangat lembut kepadanya. Biasanya kakaknya tidak mau menyentuhnya sama sekali, tapi ini? Renjun bahkan di peluknya sangat erat.

Hujan beserta petir yang saling bersahutan masih menemaninya sampai detik ini. Jujur, Renjun tidak bisa tidur. Pikirannya masih melayang memikirkan ada apa dengan kakaknya. Sedangkan kakaknya mungkin sudah pulas kembali karena Renjun mendengar suara dengkuran.

"Kenapa kak Jeno jadi baik? Apa kak Jeno mulai nerima Injun setelah ayah sama bunda pergi?"

Suara petir kembali terdengar membuat Renjun yang notabenenya memang belum tidur jadi berjengit kaget. Sebuah usapan lembut Renjun rasakan di sekitar area rambutnya. Kakaknya menenangkannya? Sedikit senang Renjun rasakan saat mendapat perlakuan lembut dari kakaknya.

Tring... tring...

Suara alarm di pagi hari membuat Renjun terbangun, seingatnya ia tak pernah memasang alarm. Saat pagi hari pasti yang membangunkannya adalah bunda, lalu siapa yang memasangnya?

Renjun melihat ke sampingnya yang sudah kosong, kakaknya tidak ada. Mungkin sudah pergi duluan saat dirinya masih tertidur.

Renjun melangkahkan kakinya menuju meja belajarnya untuk mengambil nampan yang di letakkannya tadi malam. Pandangannya teralihkan oleh sebuah note kecil di sampingnya. Di ambilnya note tersebut dan sebuah senyuman kecil terulas di bibir merahnya.

 Di ambilnya note tersebut dan sebuah senyuman kecil terulas di bibir merahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kakak | Norenmin ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang