抖阴社区

「 Thirteen 」

19.8K 2K 445
                                    

Jeno menangkupkan wajah Renjun untuk di lihatnya dengan intens. Mata rubah itu menatapnya dengan polos membuat dirinya merasa sangat bersalah karena menyakiti adiknya sendiri.

"Tampar kak Jeno sekarang" lirih Jeno dengan menyatukan keningnya dengan kening Renjun.

Renjun menggeleng pelan dengan mata yang berubah menjadi sayu. "Injun nggak mau, Injun sayang kak Jeno" balasnya.

Jeno semakin menangis di buatnya, di peluk sekali lagi tubuh mungil itu dengan eratnya. Menyalurkan permohonan maafnya yang sepertinya akan sia-sia ia ucapkan beratus-ratus kali karena kesalahannya sungguh banyak.

Ten dan Johnny sudah menyeret Haechan dan Mark keluar memberi ruang untuk si kembar dan Renjun. Jeno melepaskan pelukannya dan duduk di tempat Haechan tadi dengan tangan yang menggenggam jemari Renjun.

Renjun menyamankan posisinya lalu melihat kedua kakaknya bergantian, sebuah senyuman tipis Renjun layangkan. "Hahaha... Injun baru pertama kali liat kakak kaya gini" tawanya.

Jeno dan Jaemin saling pandang dan ikut tertawa karena Renjun. Jaemin mencubit pelan pipi Renjun gemas. "Emang Injun mau kak Jaemin jahatin lagi?"

"Kak Jaemin juga sekarang manggil Injun bukan anak pungut lagi" tanpa menjawab pertanyaan Jaemin, Renjun justru tambah meledeki kakaknya itu.

"Adiknya siapa sih ini, pinter banget balikin kata-katanya" ucap Jeno.

"Adiknya kak Haechan dong" jawab Renjun bercanda.

Merasa tak puas dengan jawaban Renjun, si kembar kompak langsung menggelitiki adiknya itu tanpa ampun. Renjun yang mendapat serangan langsung berusaha mengelak dari kakaknya tapi percuma, kedua tangannya di tahan menjadi dirinya hanya bisa tertawa pasrah.

"Hahaha~ berhenti, iya-iya Injun minta maaf~ hahaha~"

"Ini hukuman buat Injun" balas Jaemin dengan tangan yang sibuk menggelitiki pinggang dan leher Renjun.

"Injun itu adik kak Jeno sama kak Jaemin, bukan adik si gembul Haechan" tambah Jeno. Tangannya menggelitiki telapak kaki Renjun walaupun harus mendapat tendangan dari adiknya itu.

"Iya ampun hahaha~ Injun adiknya kak Jeno sama kak Jaemin hahaha~"

Setelah Renjun berkata seperti itu mereka berhenti, kondisi Renjun sudah sangat berantakan dengan nafas yang terengah-engah karena capek tertawa. Si kembar tanpa rasa bersalah justru malah tertawa dengan kencangnya membuat Renjun mengerucutkan bibirnya sebal.

"Minum dulu" suruh Jaemin dengan menyodorkan air minum ke Renjun.

Renjun menerimanya dan meminum beberapa teguk barulah ia menegakkan tubuhnya kembali karena tadi sempat tiduran karena banyak bergerak.

"Oh ya kak Jaemin" Renjun tiba-tiba memanggil Jaemin membuat Jaemin langsung menatapnya.

"Kenapa?" Tanya Jaemin.

"Kak Jaemin mulai nerima Injun?" Pertanyaan polos Renjun mampu membuat senyuman Jaemin merekah.

Jaemin mengusap rambut Renjun lembut. "Dari awal kak Jaemin emang udah nerima Injun, cuman karena sedikit ego yang mendominasi jadi membutakan kakak" jelas Jaemin. Jangan lupakan senyuman yang terus di tunjukannya.

Renjun mengerutkan dahinya tidak mengerti ucapan kakaknya. "Maksud kak Jaemin?"

"Nggak. Mending Injun habisin dulu makannya, pasti laper kan dua hari nggak makan" elak Jaemin dengan mengambil kembali makanan yang tadi sempat ia letakkan di meja sampingnya.

Kakak | Norenmin ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang