Drrt! Drrt!
Guanlin menolehkan kepalanya ke arah Renjun saat mendengar suara handphone bergetar. Tangannya merogoh saku celana Renjun dan di ambilnya handphone tersebut.
Ada pesan masuk, tapi Guanlin tidak bisa membacanya karena handphone Renjun menggunakan kata sandi. Saat ingin di masukkan kembali, handphone Renjun bergetar lagi.
Guanlin ingin membangunkan Renjun tapi dia urungkan karena melihat wajah lelah temannya itu. Mungkin karena ulangan fisika tadi Renjun jadi sangat lelah. Terbukti dengan keadaannya sekarang, tidur dengan mulut terbuka. Tak lupa juga dengkuran halus yang di dengar Guanlin sekarang.
Jam sudah menunjukkan pukul 16:15 tapi tak ada tanda-tanda kedatangan mobil kakaknya Renjun. Guanlin jadi berpikir kalau sebenernya pesan tadi adalah mengabarkan kalau sebenernya mereka tidak jadi menjemput Renjun.
Dengan pertimbangan yang cukup berat akhirnya Guanlin mencoba menunggu 15 menit lagi, kalau tetep tidak ada yang menjemput Renjun baru dia yang akan mengantarkan Renjun pulang.
Sekolah sudah mulai sepi karena anak-anak yang lain sudah pada pulang, hanya tersisa anak basket yang masih latihan untuk perlombaan minggu depan. Kalau ada yang nanya Guanlin ikut ekskul apa jawabannya basket. Tapi kenapa Guanlin tidak ikut latihan karena dirinya tidak terpilih untuk lomba.
Tidak apa-apa, Guanlin sudah mengikuti lomba bulan lalu jadi sekarang dirinya harus memberikan kesempatan untuk temannya yang belum mengikuti lomba.
"5... 4... 3... 2... 1..."
Guanlin menghembuskan nafasnya berat dan menggendong Renjun. Tepat setelah ia berhasil menaiki Renjun ke motornya Renjun terbangun.
"Alin hoamph~ kakak Injun udah dateng?" Tanya Renjun sembari menguap dan mengucek matanya.
Guanlin menggeleng dan tersenyum manis ke arah Renjun. "Belum, Injun pulang sama Alin aja ya?"
Dengan mata tertutup dan mulut mengerucut lucu Renjun mengangguk. Dirinya sangat mengantuk sehingga tak memungkinkan untuk menunggu lebih lama, ingin cepat-cepat rebahan di kasurnya.
Guanlin tersenyum dan memakaikan Renjun helm, setelahnya ia naik ke motornya dan memakai helmnya sendiri. Baru ia ingin menjalankan motornya tiba-tiba saja dari arah berlawanan mobil berhenti tepat di depannya.
Seseorang keluar dari sana memakai seragam sekolah yang berbeda darinya mendekati mereka berdua.
"Turun!" Seru orang itu sembari menunjuk Renjun.
Renjun yang awalnya sedang memejamkan matanya kini membukanya dan terkejut saat melihat kakaknya sudah berada di depannya. Refleks dirinya turun dari motor dan melepas helmnya.
"K-kakak, k-kirain nggak jadi j-jemput I-injun" balas Renjun gagap.
Jeno menaikkan sebelah alisnya dan berdecih. "Masuk mobil, CEPET!"
Dengan kecepatan kilat Renjun berlari masuk ke arah mobil, tak lupa juga ia meletakkan helmnya di jok motor Guanlin.
Pandangan Jeno beralih ke arah Guanlin, raut wajahnya datar tidak menunjukkan ekspresi apapun. "Jauhin Renjun!" Peringatnya penuh penekanan. Setelah itu ia pergi meninggalkan Guanlin dan masuk ke mobilnya.
Setelah kepergian Renjun beserta kakaknya yang Guanlin tidak suka dengan sifatnya, ia tersenyum meremehkan. Dirinya lantas menjalankan motornya membelah jalanan sore dengan kecepatan tinggi.
Di sela-sela dirinya berkendara motor terdapat senyuman lebar dari Guanlin dan gumaman yang hanya di dengar oleh dirinya.
"Gw nggak akan pernah ngelepasin Renjun sampai kapanpun"

KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak | Norenmin ?
Fanfiction? Jangan panggil gw kakak, gw bukan kakak lu! ? Started : 07-05-2021 ?┈┈┈┈┈┈┈┈ Ending : 08-07-2021