Renjun membuka matanya saat ia tiba-tiba mendengar suara seseorang memanggilnya. Matanya sedikit mengerjap saat cahaya yang sangat silau memenuhi penglihatannya. Renjun merubah posisinya menjadi duduk dan melihat sekitar yang semuanya di dominasi warna putih.
"Injun ada dimana?" Tanyanya pada diri sendiri.
Saat Renjun hendak bangun ia baru menyadari bahwa pakaiannya berubah menjadi serba putih.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ini pakaian siapa? Injun nggak ingat punya pakaian kaya gini"
Kaki kurusnya melangkah ke segala arah untuk melihat warna lain selain putih tapi tidak ada. Renjun sudah berlari kesana kemari tapi matanya tidak menemukan apa-apa selain warna putih. Bahkan benda atau nyamuk saja tidak terlihat.
Hingga saat dirinya ingin menyerah tiba-tiba saja sebuah cahaya yang sangat menyilaukan terlihat dari arah kanannya. Renjun memberanikan diri untuk mendekat, semakin lama cahaya itu semakin besar dan sebuah senyuman terukir di bibir cherry tersebut.
Itu sebuah pegunungan.
Dengan sedikit takut Renjun menginjak rumput hijau yang bersih dan seketika ruangan putih di belakangnya menghilang bagai di telan bumi. Sekarang di sekelilingnya hanya terdapat gunung yang masih sangat asri, udaranya juga sejuk, Renjun menyukainya.
Tiba-tiba saja datang sekawanan burung di langit terbang melintasinya dan menghilang di balik pohon. Sudah lama sekali dirinya tidak pergi ke pegunungan atau mungkin tidak pernah?
"Renjun~"
Refleks Renjun menoleh ke belakang dan tidak melihat siapapun. "Suara itu, Injun kenal suara itu!" Serunya yakin.
"Renjun~"
"Hiks mama!" Teriak Renjun. Matanya masih melihat ke segala arah guna mencari keberadaan sosok mamanya.
"Renjun~"
"Mama dimana? Injun kangen hiks~" Renjun sudah terisak. Ia jatuh terduduk dengan sesekali mengusap air matanya masih mencari keberadaan sosok mamanya.
"Renjun~"
Renjun kaget saat suaranya berubah, ia kembali berdiri dan mengedarkan pandangannya sekali lagi.
"Renjun~"
"P-papa~ hiks" Renjun amat sangat mengenali suara orang tua kandungnya. Renjun yakin kalau ini adalah suara papanya.
"Renjun~"
"Papa Injun kangen hiks~ papa ada dimana?!" Seru Renjun. Ia berlari ke segala arah untuk menemukannya tapi tidak ada manusia satu pun kecuali dirinya sendiri.
"Renjun~"
Tiba-tiba saja Renjun tercekat. Suaranya kembali berganti kali ini suaranya terdengar seperti...
