抖阴社区

「 Nine 」

Mulai dari awal
                                    

"Jaem, soal nomor 5 hasilnya berapa sih?" Tanyanya kepada sang kembaran yang juga sedang mengerjakan tugas.

Jaemin mengubah posisinya menghadap Jeno untuk melihat soal yang di maksud. Ia mengerutkan keningnya mencoba mencari jawabannya tapi tidak berhasil.

"Renjun kayaknya bisa, kemarin aja tugas gw bener semua di kerjain sama dia" ucap Jaemin dengan menyodorkan kembali buku Jeno.

"Tugas yang mana?" Tanya Jeno bingung.

"Yang waktu itu Renjun ngasih buku ke gw, itu tugas Kimia yang lupa gw kerjain padahal harus di kumpulin besok, makanya gw nyuruh Renjun yang ngerjain" jawab Jaemin enteng.

Jeno menganga tak percaya apa yang di katakan Jaemin. Pantas saja dirinya tidak melihat Jaemin mengerjakan tugas, ternyata Renjun yang mengerjakan tugasnya.

"Kenapa nggak nyontek aja sama gw?"

"Gw cari di tas lu nggak ada bukunya" bela Jaemin dengan melanjutkan kembali mengerjakan tugasnya.

Jeno hanya manggut-manggut dan beranjak dari duduknya ingin ke kamar Renjun. Namun langkahnya terhenti saat mendengar handphonenya berdering, ia melihat nama yang tertera di layar dan langsung menggeser ikon hijau untuk menjawabnya.

"Halo aunty" sapanya saat sudah tersambung.

"Halo Jeno, Renjun lagi ada sama kamu nggak?" Tanya auntynya dari ssberang sana dengan nada sedikit panik.

Jeno mengerutkan keningnya bingung, kenapa auntynya terlihat panik. "Nggak aunty, Jeno lagi di kamar" jawab Jeno.

"Coba kamu cek ke kamar Renjun, tadi aunty telpon nggak di angkat-angkat"

"Iya aunty, Jeno cek dulu" Jeno keluar kamar tak lupa dengan buku tugasnya sekalian ingin minta di kerjain Renjun. Saat sudah sampai di depan pintu kamar Renjun, Jeno langsung masuk tanpa mengetuknya lebih dahulu.

Seketika suasana panas dan pengap di rasakan Jeno. Matanya menjelajah mencari sosok Renjun yang ternyata berada di bawah selimut.

"Aunty, ternyata Renjun udah tidur" adu Jeno saat melihat gumpalan di atas kasur.

Terdengar helaan nafas panjang di seberang sana. "Baguslah, aunty khawatir banget tadi" ucap auntynya.

"Yaudah kalau gitu Jeno matiin ya" pamit Jeno.

"Iya Jeno, salamin juga buat Jaemin" kata auntynya yang langsung di matikan panggilan tersebut.

Jeno memasukkan handphonenya ke dalam saku celananya dan mengambil remot AC untuk di hidupkannya. Sempat terpikirkan kenapa Renjun tidur dengan posisi seperti itu padahal kamarnya saja sangat panas. Niat yang tadinya ingin meminta bantuan jadi gagal karena Renjunnya sudah terlelap, mungkin dia akan meminta temannya untuk membantunya.

『•• KAKAK ••』

Tengah malam Renjun merasa tubuhnya seperti zombi karena kaku untuk di gerakkan. Dengan perlahan ia menyibakkan selimut dari kepalanya untuk melihat jam dan juga AC nya.

Matanya melirik ke arah AC nya yang ternyata hidup. Siapa yang menghidupkannya, tidak tahu kah bahwa Renjun tengah menggigil kedinginan. Dengan tubuh lemas dan kepala pusing Renjun memaksanya untuk berjalan mengambil remot AC nya.

Remot AC nya berada di meja cerminnya yang lumayan jauh dari kasur. Dengan langkah gontai Renjun berjalan hingga dirinya ambruk ke bawah. Tangannya memegang kepalanya kencang saat merasakan kamarnya berputar. Renjun memejamkan matanya kencang dan berteriak kesakitan.

"AAAKKHHH!!!"

Tangannya masih meremas kepalanya kencang hingga akhirnya Renjun tak sadarkan diri. Benar, Renjun pingsan di lantai saat ingin mengambil remot AC. Dan itu semua salah Jeno karena menghidupkan AC nya kembali.

Kakak | Norenmin ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang