Biasanya iklan yang di tampilkan akan berhubungan dengan genre film yang di tonton tapi ini? Ah sudahlah, mungkin sekarang sudah tidak lagi. Sudah lama juga Renjun tidak menonton bioskop. Mungkin peraturannya sudah di ubah.
Film sudah di mulai, awalnya masih biasa saja hingga saat pertengahan film Renjun baru menyadari kalau ini film porno. Walaupun umurnya sudah legal dan di perbolehkan tapi kan Renjun tetap saja geli melihat adegan di atas.
Renjun melihat ke samping kirinya tepatnya ke Jaemin yang juga melihatnya. Renjun membuka mulutnya ingin protes tapi keburu di bekap oleh bibir Jaemin. Jaemin menciumnya dengan agresif membuat Renjun sedikit mendesah saat bibir bawahnya di gigit kencang. Posisi mereka saat ini di bangku paling atas dan di pojok membuat cahaya sangat minim di sana, di tambah lagi hampir tidak ada pengunjung lain yang berada di dekatnya membuat kedua suaminya semakin gencar melecehkannya.
"Kenapa milih film yang begini sih?! Udah tau lemah iman!" Protes Renjun ke Jaemin.
Jaemin tidak menghiraukannya dan mulai menciumi leher Renjun. Jeno juga tidak jauh dari Jaemin, ia malah memangku Renjun dengan meraba-raba dada Renjun yang masih terbalut dengan baju luarnya. Adegan film di atas sudah sampai di inti membuat Renjun ingin sekali menutup telinganya saat mendengar desahan yang entah dari film itu atau dari pengunjung lain yang juga melakukan hal yang sama.
"Kita keluar sekarang!" Renjun sudah di ambang emosinya. Ia melepaskan pelukan Jeno yang berada di pinggangnya dan turun dari pangkuannya lalu menarik kedua suaminya untuk keluar dari teater.
Sesampainya di luar muka Renjun sudah merah padam, di tambah dengan bercak kemerahan di lehernya karena ulah Jaemin. Untung saja teaternya berada di ujung koridor membuatnya tidak ada pengunjung yang berlalu lalang.
"Selesaiin hasrat kalian di kamar mandi sana!" Tegas Renjun. Pasalnya ia melihat kedua selangkangan suaminya sudah mengembung, Renjun sudah tidak polos lagi untuk mengetahui apa artinya itu. Dengan berat hati akhirnya Jeno Jaemin memasuki kamar mandi dan menuntaskannya di sana, kalau Renjun sudah mode marah mereka harus menurut kalau tidak mau kena ancaman yang tidak-tidak dari si rubah mungil.
Renjun berdiri di depan wastafel untuk menunggu suaminya, ia juga merapihkan pakaiannya dan menyamarkan kissmark di lehernya dengan alat make up yang untung di bawanya tadi. Kalau tidak mungkin Renjun terpaksa menyuruh Jaemin untuk membeli baju turtle neck terlebih dahulu untuknya. Tidak mungkin seorang Jung Renjun dengan percaya dirinya berjalan memamerkan lehernya yang penuh dengan kissmark, mau di taro mana mukanya.
Meanwhile di kamar mandi yang untung saja sepi, saudara kembar tersebut tengah menuntaskan hasratnya dengan Renjun yang menjadi objek fantasinya. Keduanya berlomba-lomba mendesahkan nama Renjun dengan lantang dan sesekali mengumpat.
"Shit! Gara-gara lu ini Jaem! Ahh!" Umpat Jeno dengan tangan yang masih sibuk melakukan kegiatannya.
"Lu juga nikmatin kan tolol! Ahh fuck!" Balas Jaemin tak kalah mengumpat.
Oke, mari kita skip saja ke bagian berikutnya. (Ara takut nanti Wp Ara kena banned😭)
Setelah selesai dari bioskop mereka lanjut makan, Renjun masih dalam mode marahnya membuat Jeno maupun Jaemin jadi bingung. Pasalnya dari semua menu yang di pesan Jeno tidak ada satupun yang Renjun sentuh. Renjun hanya duduk dengan melipat kedua tangannya dan mengalihkan pandangannya ke jendela.
"Sayang, ayo makan dong. Kan habis ini kita mau jalan-jalan lagi" bujuk Jeno dengan menyodorkan sepotong paha ayam ke arah Renjun tapi Renjun langsung menepisnya.
"Injunie~ Nana minta maaf, oke? Nana salah, sekarang Injun makan ya?" Jaemin memasang wajah memelasnya di hadapan Renjun membuat Renjun mendecakkan lidahnya dan mengalihkan pandangannya kembali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak | Norenmin ?
Fanfiction? Jangan panggil gw kakak, gw bukan kakak lu! ? Started : 07-05-2021 ?┈┈┈┈┈┈┈┈ Ending : 08-07-2021
「 Bonchap : Quality time 」
Mulai dari awal