"Injun~ Nono juga minta maaf~" kali ini Jeno bangkit dari duduknya dan memeluk Renjun dari samping. Jaemin mengikuti Jeno memeluknya juga di sebelahnya membuat pergerakan Renjun jadi terbatas.
Renjun memejamkan matanya menahan marah saat Jeno malah mengambil kesempatan dengan merabanya kembali. Tadi katanya salah dan minta maaf belum juga di maafin udah melakukan kesalahan lagi, ingin rasanya Renjun menendang wajah tampan suaminya itu.
"Oke, stop! Sekarang makan, habis itu kita pulang" ucap Renjun yang langsung mendorong tubuh kedua suaminya.
Jeno dan Jaemin tersenyum saat melihat Renjun mulai memakan makanannya. Tapi sedetik kemudian luntur kembali saat Renjun mengatakan sehabis ini pulang, padahal kan Renjun janji quality timenya sampai malam. Baru juga setengah hari masa pulang.
Perhatian Renjun teralihkan oleh Jeno yang sekarang tidak menyentuh makanannya kembali, tadi dia yang membujuknya untuk makan sekarang malah dia yang tidak memakan makanannya. Maunya apa sih?
"Jeno, kamu kenapa?" Tanya Renjun masih mencoba lembut di saat dirinya menahan marah.
"Jeno? Bukan sayang?" Tanyanya balik.
Renjun menghembuskan nafasnya berat. "Huh... sabar Renjun" batinnya.
"Sayang, kamu kenapa?" Ulang Renjun.
"Nggak mau pulang habis ini" jawab Jeno layaknya anak kecil. Bagaimana tidak, sekarang Jeno sedang melipat kedua tangannya dengan pipi mengembung dan bibir mengerucut. Mungkin kalau ini di rumah Renjun sudah menarik bibir suaminya gemas.
"Nana juga nggak mau pulang habis ini!" Jaemin mengikuti gaya Jeno membuat Renjun menatapnya tajam.
"Nggak usah ngikutin kamu, Jaemin!" Seru Renjun dengan memelotot ke arah Jaemin.
"Ish, Injun nyebelin!" Jaemin melipat tangannya di meja dengan kepala yang bertumpu di tangannya layaknya seperti orang menangis.
Oh ayolah, seharusnya kan Renjun yang marah tapi kenapa kedua suaminya yang malah ngambek dengan dirinya. Renjun lelah tolong, Renjun ingin bebas. Kalau saja ini sebuah game kesabaran, dari awal Renjun sudah kalah karena dirinya tidak bisa sabar dalam mengurus kedua suaminya yang random ini.
"Kalian lebih kekanakan dari anak kalian sendiri, tau gitu mending aku quality time bareng Nathan dari pada sama kalian" sindir Renjun.
Jeno dan Jaemin diam tidak merespon sindiran Renjun. Renjun memutar matanya malas dan bangkit dari duduknya, ia berjalan ke arah suaminya dan duduk di tengah. Tepatnya di paha kiri Jaemin dan paha kanan Jeno.
"Iya habis ini nggak pulang, sekarang Nono sama Nana lanjut makan ya" ucap Renjun seceria mungkin. Berbanding terbalik dengan hatinya yang sudah penuh dengan gambaran nanti saat di rumah.
Jeno menatap Renjun dan menunjuk bibirnya sendiri. "Kiss dulu" ujarnya.
Renjun mendekatkan wajahnya ke Jeno dan mencium bibirnya sekilas. Setelahnya ia beralih ke Jaemin yang masih setia menyembunyikan wajahnya di lipatan tangannya.
"Nana nggak mau di kiss juga sama kaya Nono?" Tanya Renjun mencoba memancing Jaemin agar mengangkat kepalanya.
Jaemin mengangkat kepalanya dan langsung memajukan bibirnya agar mendapat kiss dari Renjun. Renjun mencium bibirnya sekilas dan kembali ke tempat duduknya.
"Udah kan, sekarang makan habis itu kita pul-" Renjun memotong ucapannya sendiri saat mendapat tatapan tajam dari suaminya. "-jalan-jalan lagi, oke?" Ralat Renjun cepat.
Jeno dan Jaemin mengangguk semangat dan segera melahap makanannya dengan cepat. Sedangkan Renjun membatin mengucapkan kata sabar terus menerus.
Setelah selesai makan mereka kembali jalan-jalan mengitari mall. Sudah banyak belanjaan yang Jeno maupun Jaemin beli tapi hingga saat ini Renjun belum membeli apapun, akhirnya karena Renjun tidak mau membuat suaminya kelelahan mereka beristirahat dulu dengan es krim menjadi pendampingnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak | Norenmin ?
Fanfiction? Jangan panggil gw kakak, gw bukan kakak lu! ? Started : 07-05-2021 ?┈┈┈┈┈┈┈┈ Ending : 08-07-2021
「 Bonchap : Quality time 」
Mulai dari awal