抖阴社区

Sakti 32

133 19 1
                                        

Halohaaa 🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halohaaa 🖤

Wah, sudah lama sekali aku tidak update yaa. Kupikir, vote nya bakal nambah, tuanya enggak. Eh, taunya deng wkwk.

Ayo dong, kasih vote. Ajak temen kalian buat baca cerita ini, biar rame. Komen sebanyak-banyaknya biar aku nggak lama update-nya 🥺

Kalian pembaca baru atau pembaca lama?

Jangan lupa kasih vote dan komen sebanyaknya yaaa! Jangan lupa share ke teman-teman kamu.

Selamat membaca 🖤

Aletta berjengit kaget begitu merasakan ikat rambutnya ditarik pelan oleh seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aletta berjengit kaget begitu merasakan ikat rambutnya ditarik pelan oleh seseorang.
Begitu dia menoleh, dirinya mendapati Sakti tengah berdiri dengan senyum mautnya. Bukannya senang, Aletta malah memasang wajah juteknya.

"Lagi ngapain?" tanya Sakti yang jelas tidak masuk akal. Padahal dia bisa lihat di mana mereka sekarang, dan apa yang tengah Aletta lakukan.

"Bikin kue," jawab Aletta dengan asal. Gadis itu dengan cepat mengambil buku paket Ipa, dan berjalan menuju rak lain.

"Wah, jadi inget tante Salma," celetuk Sakti mengekori Aletta yang risih akan sikapnya.

"Lo ngapain, sih?" tanya Aletta dengan kesal.

"Ngikutin lo, siapa tau dibutuhin."

"Nggak butuh, tuh," balas Aletta dengan cepat.

"Lagi pms, ya? Jutek banget," kata Sakti membuat Aletta bertambah emosi. Namun, saat dirinya hendak menyahut, Lana yang tidak tahu dari mana langsung berkomentar.

"Jangan gitu, Al, kasian tau Sakti." Aletta mendelik pada Lana, tapi gadis itu nampak tidak terpengaruh sama sekali. Sibuk merapikan rambut dan tersenyum manis.

"Baik banget deh, Lana," ucap Sakti membuat pipi Lana bersemu merah. "Mau titip sesuatu buat Bima?"

Oh, sekarang Aletta paham.

"Lana, jangan bilang lo---"

Lana mengibaskan tangannya. "Gue cuma minta bantuan dikit, Al. Jangan heboh gitu," ujar Lana. Sedangkan Sakti tertawa kecil, melihat keributan kecil di antara kedua sahabat itu.

SAKTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang