GAREN With Hate (End)

Tok tok...

Suara ketukan pintu dari depan membuat seorang gadis yang sedang menangis pilu tersadar dan segera menghapus air mata nya, mungkin itu adalah fanya mamanya garen,zanes bergegas membuka pintu dan terlihat seorang wanita paruh baya yang masih cantik tersenyum manis kepadanya.

"Loh kamu kenapa?kok kaya orang abis nangis,garen sakitin kamu?"tanya fanya sambil merapikan rambut zanes yang sedikit berantakan.

Zanes mengeleng cepat ia tidak mau menceritakan hal yang baru saja terjadi,karna ia tidak mau fanya bersikap tidak enak kepada garen nantinya.

"A-aku cuman sedih aja udah ga serumah lagi sama ibu dan bapak,"zanes meyakinkan fanya.

"Mama panggil kamu Nesya boleh ga,biar beda aja karna menurut mama panggilan Nesya itu cocok buat kamu yang cantik"tutur fanya.

"B-boleh tan"jawabnya gugup karna ini baru pertama kalinya ia berbicara dengan fanya.

"Tan?panggil mama,kan sekarang kamu udah nikah sama garen dan otomatis kamu juga udah jadi anak mama,"ucap fanya lembut.

Zanes mengangguk paham dan tak henti melihat senyum manis fanya. selain cantik fanya juga baik sekali terhadapnya,ia pikir fanya tak akan suka padanya tapi pikirnya itu salah! fanya seorang ibu yang lembut, jika ia di posisi garen mungkin ia sangat beruntung menjadi garen.

"Usia kandungan kamu udah berapa?"zanes terpaku berapa usia kandungannya?ia bener bener tidak tau karna selama ini ia belum pernah mengecek kandungannya.

"A-ku belum pernah cek m-ma"jujurnya.

Fanya tersenyum lalu mengelus puncak kepala gadis itu.

"Besok mama mau kamu sama garen cek kandungan kamu,kalian sebagai calon seorang ibu dan ayah harus teliti sama kondisi calon anak kalian,oke"ujar fanya.

"Tapi"

Fanya melihat wajah zanes yang tiba tiba berubah seakan tau bahwa zanes takut pada garen yang tidak mau.

"Sekarang waktunya kita makan malam,urusan ini biar mama yang bilang baik baik ke garen"ujar fanya dan di balas anggukan oleh zanes,mereka berdua pergi menuju ruang makan untuk makan malam yang sedari tadi telah siap.

🫒

"

Assalamualaikum bunda zanes,zanesnya ada gak?"ucap seorang gadis yang baru saja masuk kerumah milik bapak ibunya zanesya.

"Eh...Kania,kemana aja kamu kok gak nampak nampak?"sahut ibunya zanesya.

"Eum Kania kemaren lagi ada tugas di sekolah nya Kania jadi sibuk banget,makanya ga sempat mampir ke sini,zanesnya mana?"mata Kania yang mencari cari sosok zanesya pikirnya tumben sekali zanes tidak ada dirumah bukanya dia adalah anak rumahan.

"Emm zanesnya lagi nginap di rumah teman"ucap jinsi ibunya zanesya sambil ragu untuk meyakinkan Kania.

"Nginap di rumah teman?ga biasanya zanes,"beonya.

"Katanya sih mereka lagi ada tugas gitu ka,ibu juga gatau"ujar jinsi lagi.

"Berapa hari bu,"

"Ibu kurang tau, ibu izinin karna ibu percaya sama temannya zanes,pasti dia bakal jaga zanes"tuturnya.

"Yaudah deh kalau gitu,Kania balik dulu,padahal kan Kania pengen makan malam di luar sama zanes,tapi zanesnya ga ada,Kania pamit ya Bu, assalamualaikum"ucapnya lalu beranjak pergi.

"Wa'alaikumssalam"

Jinsi melihat kepergian Kania,ia merasa bersalah telah membohongi gadis itu,tapi hanya itu yang bisa ia lakukan.