"GUE BENCI, GUE BENCI LO ZA!"
Petir menyambar langit gelap,hujan turun semakin deras,garen terus menerus mumukul jalan dengan tanganya melukai dirinya sendiri.
Padahal garen sedang sakit,tapi garen tidak peduli dengan kondisinya.
Dari kejauhan seseorang dengan motor satria melaju kearah garen berada,dan menghentikan motornya tepat di sebelah motor garen.
Cowok itu membuka helmnya,kini rambutnya basah terkena rintikan hujan.
Cowo itu berjalan mendekat kearah garen yang tengah berteriak frustasi mengalahkan Suara gemuru hujan.
"BALIK REN"ujar sangga dengan nada yang sedikit tinggi,ya cowok itu adalah sangga.
Garen menghentikan aksinya,ia menoleh kesamping.melihat sangga tatapan kosong.
"Jangan kaya gini ren,gunanya Lo nyakitin diri,apa bakal buat zanesya balik lagi?"kata sangga penuh penekanan.
Garen mengambil posisi berdiri dan menghadap sangga.
"Gue sekarang sadar,gue sering nyakitin zanes,tapi asal Lo tau?,selama ini, kebencian adalah cara gue mencintai zanesya."balas garen.
Sangga tertawa kecil mendengar itu.
"Mana ada cewe yang Mau dicintai secara toxic,jangan gila"balas sangga lagi,sangga mengusap wajahnya yang basah terkena air hujan.
"Gue beda"
"Iya, beda cara nyakitin!"potong sangga.
Garen diam!
Sangga melirik ketangan garen yang banyak lecet dan berdarah.
"Bilang kemarin gak bakal nyesel kalo zanesya pergi,tapi sekarang,apa kabar?Lo lukain tangan Lo sendiri"ungkit sangga.
Garen mengepalkan tangannya.
"Mending Lo balik ga,gak osah urus gue"ketus garen.
Sangga mengeleng,
"Mana mungkin gue tinggalin temen gue yang hampir sekarat kaya Lo,Masi punya hati gue"balas sangga.
"Ayok balik,muka Lo pucat abis,ntar kalo mati, zanesya nya diambil gue,mau Lo?"kelakar sangga.
Garen menyapu rambutnya yang basah kuyup,mendengar itu raut hatinya sangat menolak keras,jika zanesya harus bersama orang lain.
"Gak,Lo balik duluan aja"balas garen.
"Kasian mama fanya,anaknya keras kepala,susah untuk di bilang baik baik"gurau sangga.
Garen melirik datar ke sangga.
"Balik njir,nyari zanesya juga butuh tenaga,ayo bangsat gue antar,kan jadi ngomong kasar gue"ujar sangga merayu garen.
Garen melihat sangga sinis,tapi apa yang sangga ucapkan ada benarnya juga.
Garen berjalan ke arah motornya,akhirnya ia memilih untuk pulang,mencari zanesya juga butuh tenaga!
Sangga Masi diam bediri menatap garen yang akan melaju menerjang derasnya hujan untuk sampai kerumah.
Sangga menutup matanya,membuat wajahnya menatap langit, merasakan rintikan rintikan hujan itu jatuh ke atas wajahnya.
"Susah tuhan....dewasa terlalu keras.."
🫒
Leni tak berhenti menangis,merasa khawatir dengan keadaan zanesya yang sekarang tidak diketahui keberadaannya.
Dirinya tidak nafsu untuk makan,bahkan tidur pun Leni tidak bisa.
Ia mengkhawatirkan zanesya.

KAMU SEDANG MEMBACA
GAREN With Hate (End)
Teen Fiction[sebelum di baca follow dulu oke.] "Lo hamil kan?" Wanita itu terdiam dengan menundukkan wajahnya "Jawab gue!" "Kalo iya kenapa?Lo gak mau tanggung jawab?" "GUGURIN!" *** Garen dengan bencinya! Cerita ini menceritakan dimana seorang gadis yang masi...