[sebelum di baca follow dulu oke.]
"Lo hamil kan?"
Wanita itu terdiam dengan menundukkan
wajahnya
"Jawab gue!"
"Kalo iya kenapa?Lo gak mau tanggung jawab?"
"GUGURIN!"
***
Garen dengan bencinya!
Cerita ini menceritakan dimana seorang gadis yang masi...
Gedung mewah yang didepanya tertera nama PRAMA GIB.
Itu adalah perusahaan Gibran yang kini di pegang oleh garen danayaksa agibrata,putra tunggalnya.
Tok..tok..
"Masuk"
Karyawan perempuan itu masuk dengan membawa berkas-berkas,kehadapan meja atasanya.
"Duduk"
"Pak,saya ingin melaporkan pada bapak,jika ada grup perusahaan cildendrak mengajak grup perusahaan kita untuk saling kerjasama,mengenai perkembangan perusahaan kita yang lebih lanjut."ucap karyawan perempuan itu.
Garen meminta berkas itu,untuk ia lihat-lihat.
"Bilang kepada mereka,saya menolak!"Jawab garen usai melihat berkas itu.
"Tapi pak,ini buat perusahaan kita juga"lanjut karyawan perempuan itu.
"Perusahaan kita tidak butuh itu,dan saya yakin, dari semenjak perusahaan ini di pegang papa saya, perusahaan ini akan terus maju,jadi saya menolak"tegas garen.
Karyawan itu akhirnya menurut,kala takut melihat rahang garen yang mengeras.
"Baik pak,kalau begitu saya permisi"pamit karyawan itu.
Garen memijit pelipisnya, sebentar lagi meeting akan di mulai.
Garen bersiap-siap untuk meeting nanti,ia merapikan jasnya, lalu bangun dari duduknya dan melangkah keluar menuju ke ruangan miting yang akan berlangsung.
Garen membuka pintu ruangan dan melangkah masuk.
"Selamat siang semuanya" mulai garen.
"Siang pak"Jawab semua karyawan berserentak.
"Baik saya akan memulai,untuk produk yang kemarin kita kirimkan ke AUS,berkembang sangat baik,bahkan mereka meminta untuk dikirimkan lebih banyak lagi,AUS menyukai produk keluaran kita,"
"Untuk kalian terimakasih atas kerjasamanya,dan Jangan pernah lupa untuk terus membuat produk-produk kita menjadi yang terbaik,sekian dari saya, meeting selesai."selesai garen menyampaikan itu garen kembali keruangan pribadinya.
Garen membuka ponselnya,melihat foto perempuan yang selalu ia sakiti,rasanya garen rindu namun sulit untuk ia ungkapkan.
Satu tahun garen menjalani semua ini Tampa zanesya.rasanya sulit,tapi inilah kehidupanya.
"Tunggu gue za,sedikit lagi.."
🫒
"Lo udah siap?"tanya angkasa,sambil berjalan menunggu di depan rumah zanesya.
"Bentar,gue keluar"jawab zanesya lewat sambungan telepon.
Tut.
Zanesya mematikan sambungan telepon mereka.membuat angkasa menghela nafas berat.
Zanesya keluar dari pintu rumah menuju kearah angkasa, memakai dress Lee selutut dengan rambut yang sanggul rapi,dan poni yang di selipkan di belakang telinganya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.