GAREN With Hate (End)

"Gimana dok temen saya,apa keadaanya baik baik aja?"tanya Arsya pada dokter yang baru saja keluar dari kamar rawat reynald.

"Reynald mengalami pendarahan yang cukup kuat di otaknya,tapi saya bersyukur tidak ada gejala yang sangat serius semacam amnesia",

"hanya saja reynald akan sering mengalami sakit kepala,makanya saya ingin reynald harus beristirahat,dan tidak berpikiran untuk saat ini "jelas dokter wanita itu.

Garen mengeraskan rahangnya ia bener bener sangat marah pada gen petir,ia tidak terima semua ini,ia akan membalas semua ini,dan tidak akan membiarkan mereka lolos.

"Tapi reynald sehat kan dok"beo sangga dengan wajah sok menyedihkan.

Dokter itu tersenyum" reynald hanya butuh istirahat dan minum obat"

"Eumm dok boleh kita masuk"tanya Abi.

"Boleh tapi jangan terlalu ribut dan membuat reynald tergangu"

Abi mengaguk dan yg lain juga ikut untuk nurut.

"Oke dok makasih"ucap Abi sambil tersenyum.

Dokter itu melangkah untuk pergi namun terhenti dengan panggilan. Dari sangga.

"Dok,ada wa ga,soalnya dokter cantik,bikin salting👉👈"celetuknya sambil menaikan satu alisnya.

🫒

Sekarang mereka berlima sedang berada di kamar rawat reynald ,reynald tertidur lemas di atas ranjang pasien dengan kepalanya yang di balut perban.

"Rey,bangun gue ga ada teman nih"celutuk sangga.

Mereka berempat menatap sangga sinis,apalagi dengan tatapan garen yang mematikan.

"Bangun Rey,mereka pada natap gue sinis,gue ga ada teman buat balas mereka"beo sangga lagi.

"Brisik anjir"ketus angkasa.

Abi meraih tangan milik reynald.

"Sory bro,gue lama bantu lo,Sampe Lo jadi gini"ucap Abi lembut.

Garen ikut merasa bersalah,apalagi dia tidak ada bersama mereka saat markasnya di serang.

"Gue juga minta maaf Rey,telat bantu Lo"tambah angkasa.

Sangga melirik ke arah garen,garen juga melirik ke arah sangga dengan tatapan dingin,tujuan sangga adalah garen juga harus minta maaf tapi garen malah membalas menatapnya dingin,garen sungguh tidak peka!

"Cepat sadar bro,gue tunggu Lo bangun"kini Arsya membuka mulutnya ia sangat iba melihat temanya seperti ini.

Garen menelan salivanya berat,entah mengapa untuk mengatakan kata kata maaf ia sulit sekali,tapi ia bener bener merasa bersalah.

"Rey,gue minta maaf,gue sebagai ketua lalai buat ngelawan sama sama,di saat markas di serang gue ga ada!dan Lo jadi gini itu gara gara gue"ucap garen ,tapi sebelumnya apa ia salah bicara? Mengapa yang lain pada menatapnya seperti itu?apa ada yang salah dari kata katanya?

"Lo emang salah Ren,besok besok Jan di ulang"ketus sangga namun di balas tatapan maut oleh garen.

"Ga,diem,atau mulut Lo gue jepit pakai jepitan"cerogoh angkasa.

Abi merasakan jari jari reynald mulai bergerak,mereka sedikit bahagia ketika mata reynald mulai terbuka sedikit sedikit.

"Rey,Lo udah sadar"

"Rey,Lo gapapakan?"

"Kepala Lo sakit?"

Reynald memengang kepalanya,dan mulai melihat ke arah mereka dengan penglihatan sedikit kabur.