抖阴社区

Tiga Hari Bersama

60 5 0
                                        

"Satu detik tetap waktu yang penting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Satu detik tetap waktu yang penting. Habiskan dengan orang yang kamu sayang selagi kamu masih memiliki waktu."

[ ♛ ]

Sang baskara mulai menampakkan sinarnya dengan malu-malu. Pesawat yang ditumpangi oleh Aurel dan Alfaro baru saja mendarat. Untuk tiga hari ke depan keduanya akan menghabiskan waktu bersama sebelum Aurel menyelesaikan misinya. Hanya saja Aurel tidak bilang yang sebenarnya ke Alfaro.

Aurel hanya meminta waktu Alfaro sebelum gadis itu hendak kembali ke Amerika selama beberapa waktu untuk mengurus perusahaan yang ada di sana. Tekat Aurel sudah bulat, ia tidak akan menyia-nyiakan tiga hari ini.

Tepat dipukul tujuh akhirnya mereka sampai di negeri matahari terbit setelah menempuh lebih dari tujuh jam lamanya penerbangan. Alfaro masih setia terus merangkul pinggang Aurel, salah seorang pria berbadan tegap menghampiri mereka dengan tiga bodyguard lainnya.

Aurel dan Alfaro dipersilahkan untuk memasuki mobil menuju penginapan mereka, sementara barang-barang mereka dibawa oleh para maid. Aurel menarik tangannya yang sedari tadi digenggam oleh Alfaro karena ia ingin memainkan ponsel, Alfaro tampak merajuk kesal karena Aurel tidak membiarkannya menggenggam tangan gadis itu.

“Hold on a second, Al. Aku harus membalas beberapa pesan,” ujar Aurel berusaha memberi pengertian.

“Tapi biarkan aku menggenggam mu. Sebentar lagi kamu akan kembali ke Amerika, aku tidak lagi bebas menggenggam tanganmu,” ucap Alfaro dengan sedikit merengek.

Aurel menurut, ia membiarkan Alfaro menggenggam tangan kirinya, sementara tangan kanannya ia gunakan untuk mengotak-atik ponselnya. Merasa sedikit lelah, Aurel menyenderkan kepalanya ke bahu Alfaro. Laki-laki itu tidak masalah, ia justru mengelus kepala Aurel dan memberikan gadis itu kenyamanan.

Setelah satu jam kemudian akhirnya mereka telah sampai di penginapan. Aurel sengaja menyewa sebuah vila yang berisi tiga kamar. Satu kamar untuknya, satu untuk Alfaro, dan satu lagi untuk asisten pribadinya. Mereka membersihkan diri terlebih dahulu setelah melakukan perjalanan panjang yang cukup melelahkan.

Aurel terkejut saat mendapati Alfaro berada di kamarnya, laki-laki itu tampak membaca buku dengan posisi tengkurap di atas kasur Aurel. Aurel mengeringkan rambutnya terlebih dahulu membiarkan Alfaro begitu saja.

“Kenapa kita tidak satu kamar saja?” celetuk Alfaro.

“We're not married yet, Al. Sekali pun itu legal di sini, tapi tetap saja kita harus menjaga batasan,” balas Aurel.

“That's not what I meant. Aku juga tidak akan macam-macam denganmu, I just wanna sleep with you,” ujar Alfaro.

Aurel mencepol rambutnya yang baru saja ia keringkan, kemudian ia menghampiri Alfaro yang sedang tiduran di atas kasurnya. “Kamu bisa tidur di sini sesukamu.”

Last AssignmentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang