抖阴社区

Deus Mortis

55 3 0
                                        

"Hal yang tidak mungkin terjadi, kerap kali berpotensi lebih besar untuk terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hal yang tidak mungkin terjadi, kerap kali berpotensi lebih besar untuk terjadi."

[ ♛ ]

Sebuah mansion bak kastel berdiri kokoh di balik pagar tinggi yang menjulang dan menutupi. Iris gelap itu menatap mansion yang sudah hampir satu dekade tidak lagi ia lihat. Tidak banyak yang berubah, hanya beberapa dekorasi tambahan terlihat di sana. Di sini dulu ia tumbuh penuh luka, tempat di mana monster cantik itu tercipta.

“I'm back to get it back,” lirih Aurel.

Aurel memakai topeng yang menutup setengah dari paras ayunya, ia juga menutupi setengah wajahnya dengan kupluk hoodie dengan logo setengah diamond dan tengkorak yang di atasnya berkilau mahkota memesona. Di belakangnya, setidaknya seratus anggota ia bawa untuk menerobos mansion tersebut.

Semuanya berpencar dan lima anggota inti mengikuti langkah Aurel. Langkahnya tampak pelan dan terlihat berat, rasa sesak masih dapat ia rasakan meski sudah sepuluh tahun keluar dari sana. Senyum miring tercetak saat melihat beberapa penjaga mulai berjatuhan dan memudahkan memasuki mansion tersebut.

Iris gelapnya menatap sekitar, interior di mansion itu ternyata tidak banyak yang berubah. Hanya saja foto utama di mana seharusnya ada foto keluarga besar Cockburn telah tiada. Di dinding yang biasa ia lihat pigura foto tersebut saat ini yang ia lihat adalah sebuah pigura dengan foto tiga orang wanita licik.

“What the fuck is going on? Who the fuck are you!” gertak seorang wanita yang sudah berusia lanjut akan tetapi masih terlihat cukup bugar dan berpakaian nyentrik.

“Good evening, Mrs. Olethea. It’s been too long, did you miss me?” balas Aurel membuat wanita itu cukup ketakutan.

“Who the fuck are you? Kenapa kalian menyusup ke rumahku?” cerca Olethea.

“Aku hanya pulang ke rumahku, what the fuck is wrong?”

“I don’t even fucking know you, pergilah sebelum aku panggil penjaga untuk menghabisimu,” ancam Olethea.

Aurel terkekeh pelan. “Memangnya penjagamu masih ada yang tersisa? Sekarang kau sendirian, Olethea.”

“Who you really are! Siapa yang mengirimmu ke sini?”

Aurel memberi kode pada salah satu anak buahnya untuk menangkap wanita itu, sementara Aurel akan berkeliling mencari berkas yang ia cari. Aurel mendesis saat pintu kamar wanita itu ternyata hanya dapat diakses dengan sidik jari dan retina mata. Ia menyuruh Kalandra membawa wanita yang telah tidak sadarkan diri itu untuk membukakan pintu.

Last AssignmentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang