抖阴社区

Chap 4 Mediasi

962 92 12
                                    

Hari ini adalah sidang pertama bagi Yangyang dan Jaemin, mereka bertemu di pengadilan. Seharusnya mereka berada diruang persidangan saat ini, namun entah bagaimana dia berakhir diruangan lain seperti ruang rapat namun cukup kecil. Yangyang menoleh ke arah kuasa hukumnya meminta penjelasan.

"Pengadilan meminta kalian untu mediasi terlebih dahulu"

Yangyang memijat batang hidungnya, dan menatap Jaemin yang berada di depannya, ia yakin seratus persen bahwa Jaemin akan menolak usulan mediasi ini.

"Baik bapak dan ibu, perkenalkan saya Kun Queensya, mediator untuk bapak dan ibu. Saya ada disini karena adanya permintaan percerain, benar begitu ya?"

"Benar bu" Jaemin membenarkan pertanyaan wanita itu, yang sepertinya seumuran dengan ibunya.

"Baik... bapak dan ibu, kalau boleh saya tau permasalahan ini mengapa sampai pengadilan tinggi"

"Saya dan istri saya, kami sudah tidak sependapat dari awal, pernikahan kami adalah perjodohan. Saya ingin berpisah karena tidak ingin memperkeruh yang sudah tidak baik dari awal"

"Bagaimana dengan ibu?"

"Saya ikuti apa yang jadi keinginannya bu"

Yangyang melihat teguh pada mediator yang menangani kasus perceraiannya.

"Baik kalau begitu, bapak sebagai kepala rumah tangga apa tidak ingin menimang kembali perceraian ini? Kalau boleh saya tanya apakah ada anak di antara kalian?"

"Ada bu, satu putra berusia lima tahun"

Jaemin menjawab dengan tegas.

"Bagaimana tanggapan anak bapak dan ibu, tentang perpisahan ini? Apa ananda sudah tau jika orang tuanya akan berpisah?"

Baik Jaemin maupun Yangyang hanya terdiam, terutama Jaemin dia pikir semua akan berjalan dengan lancar dan dia lupa ada perasaan buah hatinya yang ia kesampingkan.

"Sampai saat ini anak saya belum tau jika kami akan berpisah bu"

Yangyang menjawab pertanyaan sang mediator.

"Bapak Jaemin sebagai pengugat, apa tidak ingin dipikirkan ulang tentang perpisahan ini? Ada anak yang harus melihat orang tuanya berpisah"

"Saya akan menjamin kehidupan anak saya kelak dan saya tidak akan menghalangi anak saya bertemu mamanya nanti"

Yangyang tidak terima dengan ucapan Jaemin, dan menyulut api diantara mereka.

"Saya yang akan mengasuh putra saya, dan seharusnya saya yang mengatakan tidak menghalangi anak saya untuk bertemu papanya. Hak asuh akan jatuh ketangan saya"

"Kenapa kamu sangat percaya diri?"

"Karen aku tidak akan membiarkan hak asuh Jisung jatuh ketangan mu"

"Jisung akan hidup sejahtera bersama ku, apapun yang Jisung inginkan akan terpenuhi"

"Lucu sekali, apa kau kira aku tidak mampu menghidupi Jisung?"

"Aku lebih layak"

"Kamu egois, Jisung tidak bisa hidup dengan orang egois seperti mu"

Sang mediator mulai mengangkat tangannya untuk memberhentikan perdebatan antara suami istri yang ingin berpisah ini.

"Bapak dan ibu, saya mohon hentikan perdebatan ini. Disini kita sedang mediasi untuk kelanjutan rumah tangga kalian, saya sangat menghormati pilihan bapak maupun ibu. Tetapi disini kita ingin mengambil jalan tengah tanpa perpisahan terjadi"

Yangyang ingin mengamuk namun ia tahan, sangat percuma mengamuk di depan wajah poker face itu.

"Kalau boleh saya tau, apa yang membuat bapak ingin mengambil hak asuh ananda?"

Married Life Simulation | JaemYangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang