抖阴社区

Chap 10 Mediasi Terakhir

881 85 20
                                    

Yangyang sedang menyiapkan dirinya untuk pergi ke pengadilan, Jisung sudah pergi ke sekolahnya. Hanya dia dan art yang berada dirumah, Yangyang mendengar kendaraan yang terparkir dirumahnya, ia samar-samar mendengar suara di bawah.

"Pagi"

"Pagi nona"

"Yangyang ada dimana bi?"

"Nyonya sedang di kamar"

"Baik, terimakasih bi"

"Sama-sama non"

Pintu kamarnya terbuka, menampilkan sang kakak yang berpenampilan rapih.

"Ayo pergi dengan ku"

"Mau kemana?"

"Kau ingin ke pengadilan kan?"

"Aku bisa pergi sendiri kak, lagi pula kakak tau dari mana?"

"Tau dari ibun"

"Memangnya kakak tidak lelah habis liburan di luar kota"

"Kau tau aku punya seribu tenaga?"

"Bagaimana Sungchan dan kak Mark?"

"Mereka menunggu di bawah"

"Kak? Yang benar saja?"

"Kami tidak akan membiarkan kamu pergi sendiri. Kamu masih punya aku, ibun dan kak Mark, bahkan Injunie juga. Jangan merasa sendiri, kami akan mendampingi adik kecil kami"

Yangyang tersenyum, ia sangat bersyukur mendapatkan kekuatan.

Mereka tiba di pengadilan, awalnya Yangyang tidak mengizinkan kakak dan kakak iparnya untuk masuk ke ruang mediasi. Ia takut kakak nya akan melakukan sesuatu yang tak terduga, tetapi dia berjanji tidak akan ikut campur dan hanya ikut mendengarkan saja. Alhasil Yangyang setuju dengan syarat sang kakak tidak boleh ikut campur apa pun hasilnya.

Mereka duduk dengan tenang menunggu, mediator datang dan juga menunggu pihak Jaemin datang. Selang beberapa menit, mediator dan kuasa hukum Jaemin datang.

Yangyang sudah siap untuk mediasi keduanya, ia dan kuasa hukum juga telah menyiapkan berkas untuk hak asuh Jisung. Namun ketika Yangyang menunggu kedatangan seseorang sang kuasa hukum suami mengatakan.

"Pak Jaemin sudah menyerahkan kuasa kepada saya, dan beliau memohon maaf tidak bisa hadir di karenakan terkendala suatu hal"

"Jadi apa keputusan dari bapak Jaemin, apa beliau bersedia untuk membatalkan perceraian?"

"Mohon maaf bu Kun, tetapi klien saya mengatakan akan melanjutkan perceraian ini, beliau menyerahkan hak asuh dan akan tetap membiayai anak sebagaimana kewajibannya sebagai seorang ayah"

Yangyang hanya terdiam, seharusnya ia tidak usah datang, kalau memang seperti ini, Seharus ia senang dengan keputusan Jaemin ini namun ada perasaan yang tidak bisa Yangyang jabarkan. Dia menginginkan kebebasan ini tapi perasaan sedih itu muncul tanpa Yangyang sadari.

Setelah mediasi gagal untuk mencapai kesepakatan bersama, agar tidak adanya perpisahan. Gagal, mereka tetap pada pendirian akan berpisah.

Saat di mobil, Xiaojun sudah tidak bisa membendung kekesalannya.

"Bajingan itu, seenaknya saja tidak hadir kalau memang dia menginginkan berpisah ya sudah! Kenapa adik ku seperti di buang? Di perlakukan tidak adil!"

Xiaojun bergetar dalam suaranya dia tidak bisa menahan air matanya, sang suami yang berada di sebelahnya mencoba menenangkannya.

"Kenapa kakak menangis?"

"Aku...aku tidak terima kamu di perlakukan seperti ini? Memangngnya hanya dia saja yang merasa korban perjodohan? Adik ku juga?"

Married Life Simulation | JaemYangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang