"Catnya ada diruangan papa ya ma, soalnya kemarin Jisung menggambar disana"
"Iya, sebentar ya"
Yangyang berjalan menuju ruang kerja Jaemin, dan mencari keberadaan cat sang anak. Ia tidak melihat di meja, lalu ia mencari di bagian rak buku. Namun saat ia akan mengambil cat warnanya, tanpa sadar tangannya mengambil seperti foto. Ia melihat foto itu satu persatu, terdapat tulisan tangan di belakangnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yangyang membaca satu persatu tulisan yang berada di balakang masing-masing foto, semuanya di abadikan tanpa wajah yang jelas, dan sepertinya ini ditulis oleh wanita yang berada di foto ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yangyang terkejut, ia sama sekali tidak tau hal ini, ia tidak pernah menanyakan hal ini pada orang tuanya maupun kepada orang tua Jaemin. Dia hanya tau Jaemin tidak memiliki pasangan sebelumnya, apa memang Yangyang saja yang terlalu tidak perduli. Dari awal ia hanya menerima tanpa bertanya atau mencari tau tentang calonnya dulu.
Ia kembalikan lagi foto yang ada di rak seperti semula, ada rasa berdesir di hatinya. Apa dia seorang perebut? Karena yang dia tau mereka hanya di jodohkan secara suka tidak suka, Jaemin yang mengatakan dia keberatan tapi tidak memiliki pilihan lain.
Yangyang kembali keruangan keluarga, memberikan cat warna untuk di pakai Jisung.
"Mama kenapa lama sekali?"
"Iya tadi mama sulit menemukan catnya, ternyata di simpan papa di rak"
Yangyang tampak senormal mungkin, namun banyak narasi imajiner bersarang di pikirannya. Setengah jam kemudian Jaemin pulang kerumahnya, hari ini warna merah artinya libur nasional, namun Jaemin bilang dia memiliki pekerjaan. Yangyang hanya mengiyakan tanpa bertanya hal lebih.
"Papa!"
"Hai anak papa, Oh ada tamu datang"
Jaemin berpamitan mengganti baju dan kembali keruangan keluarga ikut berkumpul dengan yang lain. Selama perbincangan ringan Yangyang tampak lebih pendiam, ia hanya memperhatikan apa yang dibicarakan apa lagi Jeno dan Jaemin sudah berbicara tentang bisnis.
Yangyang memperhatikan Jaemin yang sedang berbicara, dan ia sadari suaminya ini menawan jadi wajar jika dia banyak di sukai orang. Jadi tidak mungkin saat belum bersamanya dia tidak memiliki pasangan sebelumnya.
Jaemin menoleh kearah sang istri karena merasa di perhatikan. Dia menaikan alisnya tanda bertanya, namun Yangyang segera menggeleng dan memperhatikan Jisung lagi yang hampir selesai menggambar bersama Renjun.
Yangyang penasaran siapa wanita yang berada di foto yang ia lihat tadi, Yangyang menghela napas perlahan. Seharusnya dia tidak penasaran, dan tidak harus tau apa yang seharusnya memang tidak harus ia ketahui.