Selena, seorang peneliti jenius sekaligus mahasiswi S3, tiba-tiba terjebak dalam novel populer sebagai Amara, antagonis naif bin goblok yang rela menyerahkan keperawanannya demi Adrian, tokoh utama pria yang tak mencintainya.
Bagian anjingnya adalah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
****
Ranking 100 dari 120 siswa
(Ranking yang dimaksud adalah ranking paralel yang merupakan rangking keseluruhan dari semua kelas dalam satu angkatan. Satu kelas jumlah siswanya normal masih sekitar 25 (karena ini sekolah elit). Dan satu angkatan (yang terdiri dari beberapa kelas) jumlah siswanya adalah 120.)
"Sumpah deh?" Ara menilik raport miliknya di kelas 11 semester gasal. "Malu-maluin banget najis."
Seumur hidupnya, ia bahkan tak pernah mendapat ranking 2 karena selalu ranking 1. Ini malah dapat ranking 100?
Eww!
Ara kembali melihat pantulan wajah cantiknya di cermin. Tak henti-henti menelaah apa yang sedang terjadi.
Ara sebenarnya masih bingung apa yang sedang terjadi disini tentang perpindahan rohnya ke tubuh antagonis ini. Fenomena yang biasa terjadi di novel-novel ini bukanlah peristiwa yang wajar dan bisa ditelaah secara ilmiah.
Jika dilihat dari sudut pandang fisika, perpindahan roh atau kesadaran seseorang ke tubuh lain tidak memiliki dasar ilmiah yang bisa dijelaskan dengan teori fisika saat ini. Fenomena tersebut lebih berkaitan dengan konsep fiksi dan metafisika, yang berada di luar jangkauan hukum-hukum fisika.
Secara fisika, kesadaran atau roh tidak dianggap sebagai entitas yang dapat berpindah secara fisik seperti halnya energi atau materi. Kesadaran dianggap sebagai hasil dari aktivitas otak yang sangat kompleks, dan tidak pernah ada bukti ilmiah bahwa kesadaran bisa dipindahkan atau keluar dari tubuh fisik ke tubuh lain.
Roh atau kesadaran, menurut ilmu pengetahuan, dianggap sebagai hasil dari aktivitas kompleks otak yang terjadi di dalam tubuh, bukan entitas terpisah yang bisa melintas ruang dan waktu. Fisika hanya bisa menjelaskan peristiwa yang melibatkan partikel, energi, dan interaksi fisik yang terukur dalam ruang dan waktu.
Dengan kata lain, peristiwa seperti perpindahan roh berada di luar jangkauan konsep fisika modern.
"Aduh, pusing banget."
Kepala Ara ini nampaknya tak bisa digunakan untuk berpikir berat-berat.
Maklum, peringkat 100.
Ya sudah deh, mending tidur dulu.
Besok adalah hari pertama masuk semester genap. Mari kita buat rencana studi!
***
"Araaa!" Ujar salah satu siswi yang lalu menarik tangan Ara dan merangkulnya dengan erat. "Kangen bangeettt," ujarnya bak tak ketemu satu abad.
"Hi Lucy. Gue juga kangen." Ara berakting bak teman yang baik dan balas merangkulnya.
"Semoga kita sekelas, ya!" Lucy berujar demikian sambil terus bergelayut di lengannya.