Kandungan Yeonjun sudah memasuki usia 9 bulan serta sebentar lagi ia akan melahirkan. Entah kapannya yang jelas menunggu waktu saja.
Saat Yeonjun hendak keluar dari kamarnya, perutnya mendadak sakit dan ia berusaha bertumpu pada gagang pintu kamarnya.
"MASS!! Perutku sakit!" pekik Yeonjun sambil memegangi perutnya. Seluruh orang yang mendengar teriakan Yeonjun itu segera menghampirinya.
"Bawa ke mobil, bentar lagi Yeonjun lahiran!" pekik nyonya Choi.
Perlengkapan yang di butuhkan Yeonjun sudah disiapkan dari minggu lalu, karena Soobin khawatir jika Yeonjun tiba-tiba saja melahirkan daripada ribet.
Soobin mengangkat tubuh Yeonjun untuk segera ia masukkan ke dalam mobil. Dadanya terasa deg deg an, ini baru pertama kalinya ia akan menjadi papa. Ia rasanya ingin menangis melihat Yeonjun yang kesakitan itu.
"Kai cepetan!" pekik Soobin.
"Sabar bang. Ini gua lagi ngetir!" jawab Hueningkai dengan tangan yang bergetar.
Satu mobil berisi Hueningkai yang menyetir di sampingnya ada Beomgyu, serta di belakang ada Yeonjun dan Soobin. Sedangkan orang tua Soobin, mereka menyusul dari belakang.
Soobin mengusap kening Yeonjun yang sudah dibasahi keringat."Sabar ya sayang! Sebentar lagi kita sampai!" ucap Soobin. Yeonjun menggenggam erat tangan Soobin, ia sudah tak kuat untuk mengucapkan sepatah kata pun.
"Mas, sakit!" rintih Yeonjun.
"Kai cepet!" pekik Soobin, bibirnya bergetar.
"Iya bang, bentar lagi nyampe!" jawab Hueningkai.
Sesampainya di rumah sakit, Soobin mengangkat tubuh Yeonjun masuk ke dalam rumah sakit. "TOLONG! ISTRI SAYA MAU MELAHIRKAN!" pekik Soobin.
Para perawat langsung membawa Yeonjun menggunakan kursi roda menuju ruang pemeriksaan. Di depan ruangan Soobin mondar mandir sambil berpikir tentang keadaan Yeonjun.
"Soobin" lirih nyonya Choi. Soobin langsung berlari ke arah mamanya dan memeluknya erat-erat, tubuhnya sangat lemas karena panik.
Ceklek!
Mereka semua menoleh ke arah pintu yang baru saja di buka. Soobin hendak menghampiri tetapi semua perawatan serta dokter membawa Yeonjun keluar dari ruangan tersebut dengan cepat-cepat.
"A-ada apa ini?" tanya Soobin dengan nada bergetar. Dokter menghampirinya dengan ekspresi yang menurutnya seperti ia tak memberikan kabar baik kepadanya.
"Kondisinya sangat lemah dan memungkinkan untuk menjalankan operasi persalinan" ucap dokter itu. Soobin mencengkram bahunya.
"Dia... dia bakal baik-baik aja kan?" tanya Soobin.
"Semoga saja, saya permisi dulu!" dokter itu pergi dengan berlari mengikuti para perawat.
Tubuh Soobin terjatuh ke lantai, tubuhnya melemas mendengar kata-kata operasi. "Soobin..." nyonya Choi mengusap kening Soobin yang berkeringat.
"Yeonjun pasti baik-baik aja" lirih nyonya Choi.
Mereka semua pergi menuju ruang operasi. Hueningkai dan Beomgyu membopong tubuh Soobin yang sudah lemas tak berdaya. Soobin menatap lampu ruang operasi yang menyala, ia berdoa semoga istri dan anaknya baik-baik saja.
1 jam kemudian, Soobin mondar mandir di depan ruang operasi. Sedangkan beberapa orang yang menemaninya sedang makan siang. "Bang, ga makan dulu?" tanya Beomgyu dengan suara lirih.
Soobin menggelengkan kepalanya. "Gua mau nunggu Yeonjun dulu" jawab Soobin. Ia tak ingin meninggalkan Yeonjun yang masih berada di ruang operasi.
"Makan sedikit aja, bang. Mama udah bawain makan" ucap Beomgyu. Soobin menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cat [SOOBJUN]
RomanceSoobin tidak sengaja menemukan seekor kucing di dekat supermarket. Ia merasa kasihan melihat kucing itu kurus karena kelaparan. Soobin memutuskan untuk memeliharanya. Tiba-tiba saja kucingnya berubah menjadi manusia membuatnya terkejut. Pada saat i...
![My Cat [SOOBJUN]](https://img.wattpad.com/cover/385903330-64-k329139.jpg)