抖阴社区

Part 41

975 89 8
                                        

Sudah terhitung 5 hari Yeonjun belum kunjung terbangun. Malam ini, Soobin terduduk di kursi dan menatap istrinya yang tertidur cantik itu. Ia rela tak bekerja hanya untuk menemani istrinya.

Soobin mengelus lembut pipi istrinya. "Kamu ga kangen saya sama Yunsoo?" tanya Soobin sambil tersenyum.

"Mama sering ke sini buat jenguk kamu, dia selalu marahin saya gegara saya hampir lupa makan" lanjut Soobin.

"Saya rindu ocehan kamu, tawa kamu, semua yang ada didiri kamu. Saya merasa kesepian" ucap Soobin sambil mengecup tangan Yeonjun.

Soobin terus menerus menatap Yeonjun hingga dirinya merasa mengantuk. "Saya tidur ya!" ucap Soobin, ia mengecup kening Yeonjun. Kemudian tidur sambil menggenggam tangan Yeonjun.

Yeonjun terbangun di tengah malam. Tangannya terasa ada yang mengganjal. Ia menoleh ke arah Soobin yang tertidur di sampingnya.

"Udah berapa lama aku ga bangun?" lirih Yeonjun. Ia mengelus kepala Soobin.

Soobin terbangun dari tidurnya, ia menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 4 pagi. "Sayang, aku ke kamar mandi dulu ya!" ucap Soobin sembari mengelus kepala Yeonjun.

Soobin pergi menuju kamar mandi yang ada di luar. Ia tak menyadari jika Yeonjun terbangun dan menatapnya.

Saat Soobin kembali dari kamar mandi, ia melihat Yeonjun yang terbaring. Soobin duduk di sampingnya sambil menggenggam tangan Yeonjun.

"Kamu kapan bangun? Kamu ga rindu sama saya?" lirih Soobin.

"Hidup saya beberapa hari ini terasa sangat suram, saya rindu kelakuakan kamu. Intinya semuanya yang ada dalam diri kamu" ucap Soobin sambil menghela napas.

"Saya gemeteran denger kondisi kamu waktu itu, tapi saya bersyukur kamu dan Yunsoo bisa selamat" lanjut Soobin. Yeonjun yang sedang memejamkan mata sambil mendengar ucapan Soobin itu langsung meneteskan air matanya.

Cup!

Soobin mengecup kening Yeonjun. Kemudian menyenderkan kepalanya di samping tangan Yeonjun.

Yeonjun menggerakkan tangannya ke pipinya. Soobin terkejut dengan pergerakan tangan Yeonjun, ia segera mengangkat kepalanya dan menatap wajah istrinya. Yeonjun menatapnya sambil tersenyum.

"I love you, Mas" lirih Yeonjun. Soobin menatapnya tak percaya, ia masih melamun seperti hal yang mengejutkan baginya. Yeonjun berusaha menyandarkan tubuhnya pada headboard.

Yeonjun langsung mengerutkan dahinya. "Mas, ga mau peluk aku gitu?" tanya Yeonjun.

"Mas? Kok diam aja?" tanya Yeonjun sambil mengerucutkan bibirnya, sepertinya suaminya itu sudah tidak sayang dia lagi.

Grep!

Soobin memeluk tubuh Yeonjun dengan erat. Ia mengelus punggung serta kepalanya, tak lupa mencium seluruh wajah Yeonjun.

"Hiks... i love you too" lirih Soobin. Air matanya menetes hingga membuat bahu Yeonjun basah.

"Saya hampir gila karena kamu ga bangun-bangun" ucap Soobin dengan bibir bergetar.

Soobin terus menerus menangis ke dalam pelukan Yeonjun. Ia menggenggam erat tubuh istrinya, seakan takut kalau Yeonjun akan menghilang lagi.

Yeonjun terkekeh pelan, meskipun suaranya masih lemah. Tangannya terangkat, membelai rambut Soobin yang sedikit berantakan.

Soobin menatap Yeonjun dengan tatapan berbinar, sungguh ia tak percaya istrinya terbangun lalu memintanya untuk memeluknya.

Yeonjun menangkup kedua pipi suaminya. "Mas, kantung mata kamu kelihatan banget. Kamu kurang tidur?" tanya Yeonjun dengan nada khawatir.

My Cat  [SOOBJUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang