『 BFB Ship Req 』| Dirgantara ?

req dari:: NayyCandy

Ship:: Inok X Karis X Niko
Top:: Inok, Niko
Bot:: Karis
Genre: ⚡ (obsesi, toxic relationship) and a little bit 🍋

tak modif dikit ya :P

✯-Warn !!
My AU
BXB/GXG
Fanon
Cringe
Inc3st (?)
Homophobic? Bukan disini lapaknya.
Obsessed+ Yandere! Inok X Innocent! Karis X Obsessed! Niko.

Enjoy... U_U

.
.
.

"Aduh, kak.. parah banget lukanya."

Pemuda itu sedang berada di UKS SMA Negeri Dirgantara, ia mengobati luka kakaknya yang parah.
Kakaknya adalah korban bullying dari dua orang pembully, Jeje dan Kai. Sang kakak bernama Inok Wanitolimo, dan sang adik bernama Niko Wanitolimo.

Tak ada yang mau membantunya selain adiknya itu, teman kelasnya memang tak peduli dengan lingkungan sekitar mereka.
Namun, sejak kedatangan Karis si murid baru itu, Inok merasa lebih dihargai dan dianggap. Ia merasakan apa artinya teman, setiap sentuhan yang ia dapatkan dari Karis membuatnya merasa hangat. Ia menyukainya, ia ingin mendapatkan lebih, ia ingin Karis selalu ada disampingnya.

Ia rela dipukul habis-habisan oleh Jeje dan Kai hanya untuk diobati oleh Karis, ia rela melakukan apa saja, demi Karis.

.
.
.

"Sial... senyuman manismu itu semakin membuatku tergila-gila."

Ia terus memandangi dinding kamar asramanya yang dipenuhi oleh foto-foto Karis, sesekali mengusapnya dan merasakan permukaannya yang halus.

"Kakak?"
Panggil sang adik, Inok menoleh kearahnya dan berjalan kearahnya.

"Bisa bantu PR aku, gak? Aku bingung." Ucapnya, Inok pun mengangkat alisnya, "Kamu gak dengerin penjelasan Pak Yoo, ya?" tanyanya, sang empu hanya tertawa pelan.

Inok mengacak-acak rambut Niko dengan penuh kasih sayang, lalu mengajari adiknya itu dengan penuh kesabaran.

.
.
.

"Karis! Aku ada sesuatu, loh. Buat kamu!"
Ucap Klara dengan senang, netra ruby miliknya berbinar-binar.

"Wah! Apa tuh, ra?"
Tanya Karis.

Klara mengeluarkan kotak kecil dari belakang, ia memberikan kotak itu ke Karis.

"Coba buka."
Suruh Klara, sang empu pun membuka kotak itu dan mendapati pemandangan kukis yang tersusun rapih didalamnya.

"Wah, kukis! Makasih, ra~"
Seru Karis dengan senyuman hangat diwajahnya.

"Sama-sama, ri."
Balas Klara.

Namun, dibalik kesenangan mereka, ada seseorang yang tak senang dan merasa iri.
Raut wajahnya yang tak senang serta suram itu cukup menjelaskan perasaannya saat ini.

"Tidak.. tidak bisa, dia hanya milikku, kau tidak bisa mengambilnya dariku."

Ia mengepalkan tangannya dengan kuat, dan berjalan pergi dari situasi itu.

// Time skip!! Istirahat..

Tak terasa, jam pelajaran pertama sudah berakhir. Kini jam istirahat menggantikan keberadaannya, siswa-siswi SMA Negeri Dirgantara berhamburan keluar untuk pergi membeli makan.

Kelas unggulan tampak sepi, hanya tersisa Inok dan kukis milik Karis.
Ia mengambil kukis itu diam-diam dan membukanya perlahan, ia mengambil 'obat' dari kantongnya dan menaburkannya di atas kukis tersebut.

"Dengan begini, Karis tidak akan mau memakan apapun lagi darimu."

Inok menaruh kembali kotak itu ketempat asalnya, namun, tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya dari belakang.

"Kak?"
Panggil Niko.

Inok tersentak kaget ketika Niko memanggil namanya dan menepuk pundaknya secara bersamaan, ia menoleh perlahan.

"Kenapa?"
Balas Inok.

Niko menatap kakaknya dengan lugu, "Gak makan? Ayo kantin." ajak nya.

"Ayo."
Terima Inok, ia melemparkan senyum hangat kepada adiknya itu.

Ketika mereka berdua pergi, Karis memasuki ruangan kelas. Ia duduk di bangkunya dan mengambil kotak itu, ia membukanya lalu memakannya.

"Mm..enak juga kukis buatan Klara.."
Gumam Karis disela-sela kunyahan nya itu, ia cukup menikmati rasa cokelat yang mendominasi rasa dari kukis itu.

Namun, setelah beberapa saat ia memakan makanan itu, ia merasakan sesuatu yang aneh diperutnya. Ia pun bergegas menuju ke kamar mandi, sementara seseorang memperhatikannya dari kejauhan.

"Masuk perangkap."

Tak lama, Karis keluar dari toilet. Namun, saat ia membuka pintu, ia mendapati Inok yang berada tepat didepan wajahnya.

Karis awalnya hanya berniat untuk mengabaikan hal itu dan berjalan melewati Inok, namun Inok menahan Karis dengan cara memegang bahunya. Ia menyuntikkan sesuatu ke leher sang empu.

Slight 🍋!!...

Karis membuka kelopak matanya, netra zamrud miliknya seketika melebar ketika menyadari bahwa ia berada di asrama Niko dan Inok.

"A-aku dimana?..."
Karis bertanya dengan wajah yang bingung, sementara Inok hanya tersenyum miring, sedangkan Niko menyeringai.

"Hm? Udah bangun, ya~.."

Ibu jari Niko beralih ke bibir bawah Karis yang pucat itu, lalu mengecupnya pelan.
Ciuman itu singkat dan lembut, sementara Inok membuka kancing seragam milik Karis dan seragamnya.

Karis sempat memberontak, namun Inok mencumbunya dengan penuh nafsu. Ia pun terpaksa menerima ciuman yang kasar nan ganas tersebut.

.
.
.

Paginya, Karis merasa anal nya terasa sakit.
Ia berada di tengah-tengah kasur Inok dan Niko, Niko tidur membelakangi Karis. Sementara, Inok memeluk Karis.

'Aku gak percaya kalau yang semalam itu mereka..'

.
.
.

✿✿✿______✿✿✿

Ending!!

maaf kalau pendek, masih sakit tapi maksa nulis ;)

Sayonara!!
-Baca elit, votement + follow sulit
-746 Kata