req dari: moon alias teman saia
Ship:: Langit X Adrian X Medi
Top:: Langit, Medi
Bot:: Adrian
Genre: slight 🍋and ofc⚡Note:: karena chap kemaren pendek-pendek, aku bakal bikin ini gak pendek-pendek amat 😛
✯-Warn !!
My AU
BXB/GXG
Fanon
Cringe
Homophobic? Bukan disini lapaknya..
.
.BUGH! BUGH!
"Uhuk- uhuk!.. s-sakit.."
"Bacot, lo tuh orang ter-brengsek yang pernah gua temui."
DUG!
Suara tersebut dihasilkan karena
Langit yang menjambak rambut Adrian dan membenturkannya ke dinding dengan begitu keras, Adrian meringis kesakitan dan memegangi kepalanya. Ia sudah babak belur karena dipukuli habis-habisan oleh Niko dan Langit.Setelah hal tersebut, mereka berdua pun langsung meninggalkan Adrian begitu saja.
Sang empu pun mencoba untuk berdiri, namun kaki kanannya terasa sakit ketika ia mencoba berdiri. Ia meringis, "Akh-..tuh kaki apa batu, jir?.. Kaki gua.."
lirih Adrian."Kenapa, sih, gua di bully terus? Gua tau gua salah.. tapi, kan, gak gini juga. Masa gua pulang-pulang selalu babak belur..." Ia menunduk, menyembunyikan wajahnya dibalik lututnya.
"Dri?" Panggil seseorang dengan lembut, tubuh Adrian seketika tersentak. Terdapat Medi yang berjongkok didepannya, "Med?.." lirihnya.
"Anjir-.. Dri, lu habis diapain lagi sama mereka?? Ayo ke UKS."
Ajak Medi sembari mengulurkan tangannya, Adrian pun spontan meraih lengan Medi. Namun, rasa sakit di kakinya lagi-lagi menyerang, ia pun seketika terjatuh."Kaki gua.."
"Kaki lu? Ah, udah sini gua gendong ajalah."
Medi pun menggendong Adrian dengan gaya piggyback, mereka pun berjalan menuju ke UKS, "Ringan amat ni orang.." pikirnya. Sesampainya di sana, Medi langsung mendudukkan Adrian di kasur UKS. Ia mengobati luka-luka Adrian, tak lupa ia mengecek kaki Adrian. Ia menggulung celana Adrian dan melihatnya, namun, perhatiannya sedikit teralihkan oleh kaki sang empu yang begitu mulus.
Ia melihat memar yang cukup jelas dan lebar, ia pun melihat ke kepala Adrian. Khawatir jika ada yang terluka juga di bagian sana, "Lu udah berkali-kali, loh, dibenturkan sama mereka. Bisa-bisa lu geger otak nanti." ucapnya sembari membelai rambut Adrian.
Netra safir milik Adrian membulat, ia biasanya akan dijambak atau di benturkan. Namun, kini ia diperlakukan secara lembut. Ia sangat menyukai sentuhan lembut dari Medi, ia dapat merasakan kehangatan. Kapanpun dan dimanapun saat dunia sedang hancur, jika ia merasakan sentuhan-sentuhan dari Medi, maka ia akan merasa lebih baik.
"Pusing, gak?" Tanya Medi, Adrian menggeleng. Sang empu pun mengangguk dan merapikan peralatannya. Ia pun mengembalikan benda tersebut ketempat asalnya, kini ia melihat wajah Adrian yang diperban dan diplester.
Pipi kanannya diplester, tangannya diperban, dan lainnya. Medi juga memperhatikan netranya yang agak bengkak, tampaknya ia terus menangis ketika dipukuli oleh dua orang bajingan itu. Oleh karena itu, Medi mengelus pelan pipi Adrian secara spontan.
Netranya menjadi lebih lembut, "Kalo ada apa-apa, bilang aja ke gua. Jangan lu gak cerita apa-apa tapi tiba-tiba bundir." ucapnya dengan selipan 'dark jokes' di kata-katanya, Adrian tak bercerita tapi tiba-tiba bunuh diri-
"Gua gak percaya orang lain-"
"- selain lu, med."
.
.
."Kita berhasil, dia udah luluh sama gua dan percaya sepenuhnya ke gua."
"Bagus, sekarang... lu hari ini bawa ke rumah lu. Kita main."
"L-loh??-.. kenapa begitu rencananya? Keknya kita ga ada bikin-"
"Bacot, udah lu jalanin aja, biar gua yang atasin."
.
.
.Saat itu, Adrian hendak pergi ke kamar mandi. Namun, ia merasakan tangan seseorang yang mendekap mulutnya lalu menyuntikkan sesuatu ke lehernya, beberapa saat setelah itu ia langsung merasa lemas dan pusing.
Hingga-
BRUK!
Ia terjatuh di tubuh orang itu, seseorang itupun langsung membawa Adrian entah kemana.
.
.
."Aaghh~! M-med..'~"
Erangannya cukup kuat, dan hal itu mampu membuat nafsu Medi semakin meningkat. Langit yang mendengar itu semakin sange lalu memainkan nipple Adrian dan melumatnya.
"E-egh~.. j-jangan di emuth~.."
Ucapnya disela sela desahannya.Medi pun semakin menggenjot Adrian dengan pergerakan yang brutal, sang empu hanya dapat menerimanya sembari menahan rasa sakit.
(aku tak peduli, RODOK, RODOK, RODOK, RODOK RODOK RODOK)
Tambahan;
(percakapan langit dan medi pas mereka nyusun rencana)
"Et elu yak, tinggal lakuin aja apa susahnya, sih?!"
"Yeu, males kocak."
"GUA RODOK JUGA LU"
"HEH AWAS AJA LU PAS NGEWE GUA RODOK HABIS HABISAN"
jangan tanya endingnya, akhirnya si langit tepar juga.
.
.
.ENDING!!!!!
IT'S ALREADY THE END OF BEGINNING?!!!!
SUDAH TAMAT
FINALLY
WOHOOOOOOOOO
(selebrasi)-akhirnya terlepas dari req lemon aneh aneh, thx for 10k+ reading guys ilysm❤️❤️❤️❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
『 BFB Ship Req 』| Dirgantara ?
Randomrequest ship apa saja, bl/gl allowed!! ^^ gasuka? bukan disini lapaknya. maybe slow up, don't forget to votement !!..