『 BFB Ship Req 』| Dirgantara ?

req dari:: hapsahh3

Ship:: Medi X Niko
Top:: Medi
Bot:: Niko
Genre: 🍋💥

Note:: aku sayang kalian :D

✯-Warn !!
My AU
BXB/GXG
Fanon
Cringe
Freaky Medi.
Homophobic? Bukan disini lapaknya.

Enjoy... U_U

.
.
.

"Hm, hm..~"

Pemuda itu sedang bersenandung ria, ia sedang menikmati pagi yang damai dan indah di SMA Negeri Dirgantara.
Terutama dikelas unggulan yang biasanya seperti kelas hutan, sekarang menjadi sunyi dan sepi.

Kenapa? Udah pada pulang, hanya ada Niko dan Medi saja di sana.
Mereka memang tidak saling mengobrol, namun, sedari tadi Medi memerhatikan Niko yang sedang menyapu.

Ya, mereka berdua tuh lagi piket, jadwalnya mereka soalnya.
Setelah beberapa saat membersihkan kelas, akhirnya mereka selesai juga.
Niko pun memutuskan untuk langsung pulang ke asramanya, sedangkan Medi ingin mengatakan sesuatu ke Niko, tapi ragu-ragu.

"Nik." Panggil Medi, "Kenapa?" balas Niko, Medi menggigit bibir bawahnya, masih merasa ragu namun ia memaksakan dirinya, "Lo butuh uang, gak?" tanyanya.

Niko mengangkat alisnya, "Kenapa lu tiba-tiba bilang gitu?" herannya, Medi pun hanya berdecak, "Suka-suka gua, lu butuh gak?" tanyanya sekali lagi, Niko tampak berpikir sejenak, "Ya... gua butuh sih, tapi emang lu mau ngapain kalo gua butuh?-"

Sret!

Medi tiba-tiba menyodorkan 7 lembar uang Rp 100.000,00 ke arah Niko, "Gua kasih, tapi lu HARUS puasin gua." Niko yang mendengar hal itupun seketika berekspresi (😧) karena tak mengira Medi akan mengatakan hal seperti itu, "Heh, lu kata gua jalang?!" herannya sembari menaruh kedua tangannya di pinggangnya.

"Oh, ya udah kalau gak mau." netra emerald milik Niko melebar, ia ingin menerimanya namun ia tak ingin harga dirinya hancur dihadapan Medi, like wtafak siapa yang mau jadi jalangnya medi cok?!

"Huuuuhhhh- yodah, gua mau."
Ucapnya, Medi pun menyeringai, merasa puas dengan jawaban Niko. Sang empu yang melihat wajah cabul Medi hanya mengerutkan keningnya.

"Udah, udah. Ayo, ikut gua."
Medi pun menarik pergelangan tangan Niko.

"Lu kek om-om, anying."

"Bangke lu, duitnya gua kurangin ya."

"HEH, jangan dong."

.
.
.

Sesampainya di rumah Medi, sang pemilik rumah langsung mendorong Niko ke kasur.
Tanpa berlama-lama, ia melepaskan seragam Niko, hanya menyisakan kaus hijaunya saja.

"Hah- anjing?!"

"Shh... diem, gua mau buka baju lu."

Singkat saja, mereka berdua sudah telanjang dada.
Medi pun langsung menyerang nipple Niko yang sudah keras itu dan melumatnya, sang empu mengerang pelan ketika merasakan lidah Medi di permukaan dadanya.

"Umh?! M-med..."
Desah Niko, Medi yang mendengar itu pun tersenyum miring. Ia pun beralih ke bibir Niko dan mencumbunya dengan penuh nafsu, ia melumat bibir Niko seolah menanyakan izin untuk masuk kedalam.