Pelayan akhirnya datang membawa makanan mereka. Daryl langsung menarik tangannya dari genggaman Vieran dengan wajah sedikit memerah, lalu pura-pura sibuk membenahi posisinya.
Vieran hanya tertawa kecil melihatnya. "Malu?" godanya sambil menyuap makanannya.
Daryl mendengus, mengambil sendoknya. "Nggak."
"Terus kenapa lepas tangan?"
"Karena gua mau makan?" jawab Daryl dengan nada sarkas.
Vieran terkekeh. "Alasan."
Daryl memilih fokus ke makanannya, berharap Vieran bakal berhenti menggodanya. Tapi tentu saja, harapannya sia-sia.
Vieran menopang dagunya dengan satu tangan, menatap Daryl dengan senyum kecil. "Tadi lu nanya, selain hoodie, gua mau kasih apaan ke lu."
Daryl melirik sekilas sebelum kembali menatap makanannya. "Terus?"
Vieran tersenyum miring, lalu mencondongkan tubuhnya sedikit ke depan. Suaranya merendah, hampir seperti bisikan.
"Kissmark?"
Daryl hampir keselek. "AP—"
Vieran buru-buru menyodorkan minumnya, sementara Daryl dengan cepat meneguknya sambil menatap cowok itu dengan ekspresi syok dan panik.
"Lu GILA?!" Daryl menatap sekitar dengan waspada sebelum kembali menatap Vieran dengan tatapan mengancam.
Vieran malah menyeringai santai. "Kenapa? Kan tanda kepemilikan juga?"
Daryl mendesis pelan, pipinya memanas. "Lu mau gua dikulitin hidup-hidup sama orang rumah?!"
Vieran terkekeh, senyumnya makin usil. "Kan bisa di tempat yang nggak keliatan?"
Daryl buru-buru menyuap makanannya untuk menutupi wajahnya yang semakin merah. "Makan aja, lu!"
Vieran tertawa kecil sebelum ikut menyantap makanannya. Tapi sesekali, dia tetap mencuri pandang ke arah Daryl yang masih berusaha menenangkan diri.
Lucu.
Pacarnya memang gampang digoda.
Vieran mengunyah makanannya dengan santai sebelum tiba-tiba menyendokkan sedikit ke arah Daryl. "Coba punya gua, enak nggak?"
Daryl melirik sendok itu, lalu melirik Vieran dengan curiga. "Kenapa tiba-tiba nyuapin?"
Vieran mengangkat bahu, masih menyodorkan sendoknya. "Penasaran aja, selera kita sama atau nggak."
Daryl mendesah pelan, lalu akhirnya membuka mulutnya dengan malas. Vieran tersenyum kecil sebelum menyuapkan makanan itu.
"Nah, gimana?" tanyanya setelah Daryl mengunyah.
Daryl mengangguk sedikit. "Lumayan."
"Lumayan aja?" Vieran pura-pura kecewa.
"Ya, nggak lebih enak dari punya gua."
Vieran mengangkat alis, matanya berbinar jahil. "Gitu? Kalau gitu, gua yang coba punya lu sekarang."
Sebelum Daryl sempat merespons, Vieran sudah menunjuk makanannya dengan dagu. "Ayo, suapin gua juga."
Daryl mendecak, tapi tetap mengambil sedikit makanannya dan menyodorkannya ke Vieran. "Ribet banget sih, lu."
Vieran menyeringai sebelum dengan santai membuka mulutnya, menerima suapan dari Daryl. Dia mengunyah pelan, lalu tersenyum tipis.
"Enak juga," komentarnya.
Daryl memutar matanya. "Ya iyalah, punya gua."
Vieran terkekeh. "Jadi mulai sekarang gua boleh nyuapin lu terus, kan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Lost In You [SELESAI]
Teen FictionApa yang terjadi ketika cowok banci jadi seme-nya? ? BL STORY? Homophobic manjauh sana. ? Cover sumb pin. ? Cerita hasil pemikiran aku sendiri, jadi kalo ada kesamaan dari alur, tokoh, atau apapun itu murni ketidak sengajaan. ? Tidak ada unsur pemak...