抖阴社区

My Own Slut. | M X N

Mulai dari awal
                                    

Bibir Niko yang terbuka menjadi kesempatan untuk Medi, lidahnya menyelinap masuk dan menelusuri isi setiap titik didalamnya.
Suara decakan lidah mengisi seisi ruangan kamar Medi, ciuman itu semakin panas. Selang empat menit, Medi melepaskan ciuman panas tersebut, ia mendapati pemandangan Niko yang terengah-engah.

Medi menyeringai, lalu ia mengarahkan miliknya ke mulut Niko. Sang empu pun terkejut dengan perlakuan seperti itu, ia melihat kearah Medi seolah bertanya.

"Isep punya gua."

Dengan keterpaksaan serta rasa jijik yang menyelimutinya, ia memasukkan milik Medi ke dalam mulutnya. Ia tak yakin itu akan muat, namun Medi terus mendorong kepalanya untuk memasukkannya lebih dalam.
Milik Medi mulai bergerak secara perlahan didalam mulut Niko, semakin lama temponya semakin cepat, terkadang menabrak tenggorokannya.

"Ngh~..Nik.."

"Mng.."

"Ugh- bentar lagi gua klimaks~.."

"Ahh~"

//Splurt~..🥛💦💦

Cairan hangat itu mengalir didalam mulut Niko, ia melepas milik Medi dengan hendak memuntahkan cairan tersebut. Namun, Medi menahannya dan memegangi kepalanya.

"Telan, susah ngeluarinnya."
Pinta Medi, mau tak mau, Niko harus menelan cairan itu.

"(Gulp).. Ga ada yang nyuruh lu keluarin, juga.."

"Tsk- Bener-bener lu."

Tanpa berlama-lama, Medi langsung memasukkan dua jari kedalam anal Niko.
Sang empu mengerang, merasa aneh karena ada sesuatu didalam area sensitifnya.

"Chill out, baru dua jari, loh?"
Ucap Medi sembari mengangkat alisnya, Niko pun mengerutkan keningnya. Ia ingin sekali mengeluh, namun, ia sekarang berada dibawah kendali Medi.

Medi tiba-tiba memasukkan satu jari lagi, hal itu membuat Niko mendesah, "A-gh.. uhm..~" desahnya, kakinya agak bergetar
karena ulah Medi.
Sementara itu, sang empu hanya tersenyum miring, ia mulai menggerakkan jarinya dan melebarkan jari-jarinya didalam anal Niko.

Hal itu membuat Niko semakin tak bisa berpikir lurus, desahannya semakin tak tertahan dan keras.

"Ahh- mm.. medii.."
Desahnya, Medi yang mendengar namanya di desahannya pun tersenyum miring. Merasa puas dengan reaksi Niko.

Medi mengeluarkan jarinya, ia memposisikan miliknya didepan anal Niko, ia memasukkannya dengan satu kali hentakan.
Sang empu mengerang, nafasnya tak beraturan dan wajahnya memanas, jantungnya berdegup kencang, ia mencoba beradaptasi dengan sensasi baru yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.

"S-sakit.."
Ucap Niko dengan nafas yang terengah-engah, Medi pun menenangkan Niko dengan cara mengelus perlahan rambutnya.

Medi pun mulai menggenjot (?) Niko dengan perlahan, ketika ia bergerak, sang empu mendesah pelan. Medi tersenyum miring ketika mendengar desahan itu, ia ingin lebih.
Lama-kelamaan, pergerakan Medi semakin cepat dan brutal, membuat Niko menjadi keenakan.

"Mngh-!.. ohh~! Ugh- di sana~.."
Ucap Niko disela-sela desahannya, Medi pun terus-menerus menabrak sweet spot Niko.

Hal itu membuat desahan Niko semakin tak terkendali, ia terus mengulang pergerakan itu hingga...

"Ambatukaaammm!!!"

(werlp- salah naskah😛)

"Mmh- Medii~ .. aku- ahh~!"

//Splurfff!..🥛💦💦

Nafasnya terengah-engah, rambutnya berantakan serta wajahnya yang berkeringat dan memerah.
Penampilan Niko membuat Medi merasa senang, ia tak pernah melihat Niko yang seperti ini.

Penurut, dibawah kendalinya, serta lugu.
Biasanya ia melihat Niko yang judes dan tengil, namun, siapa sangka orang seperti Niko bisa ada dibawah kendalinya? Hanya dengan uang, uang, uang!

.
.
.

Keesokan harinya, Niko terbangun di kamar Medi, ia merasakan rasa nyeri di anal nya dan selangkangannya.
Ia menoleh kearah Medi yang masih tertidur disampingnya, oh lihatlah betapa imut dan lugunya wajah Medi.. seolah ia tak pernah memiliki sifat seperti Medi yang semalam, ganas dan kasar.

Niko yang hendak bangkit dan duduk seketika kembali merebahkan dirinya ketika rasa nyeri itu menyerang, "Medi bangke... gua ga bisa berdiri, nih." Gumam Niko, ia lagi-lagi melihat kearah Medi dan menyadari satu hal, ketampanan Medi.

Niko pun mencoba menghapus pemikiran seperti itu, yang benar saja, Medi? Tampan?! Apalagi bagi seorang Niko, waktu itu dia pernah bilang kalau Medi jelek, rambutnya mangkok lagi. Kan kalau dia pikir Medi cakep jadinya jilat ludah sendiri.
Ia baru menyadari bahwa ia rupanya memakai baju Medi, yang terbilang cukup oversize. Ya, dia hanya pake baju tapi kaga pake celana.

"Egh.." Medi mengerang, ia meregangkan tubuhnya dan membuka matanya. Ia melihat kearah Niko dengan tatapan datarnya, "Oh, lu udah bangun." ucapnya dengan suara yang lebih rendah dari biasanya, "Kaga, gua masih bermimpi."

"??...Make ni orang."
Gumam Medi.

"Bangke."
Kesal Niko.

"Btw, lu ga pake celana, gitu?"
Celetuk Medi.

"Lah, kan elu yang makein gua baju! Gimana, sih..."
Heran Niko, cakep-cakep kok gaje.

"Eh, iya. Sengaja, hehe."

"Cabul."

"Bangsat, btw, lu gak ngerasa aneh? Kek ada yang ngeganjel gitu?"

"Nah, itu. Ini apaan anying pink-pink di anu gua?!"

"Vibrator."

"WATAFAK."

"DIEM LU, atau gua nyalain tuh vibrator."

"Nyalain mah nyalain aja-"

Medi pun seketika menyalakan vibrator tersebut ke level max.

"Ah!- Anjing, Medi bangsat!"

"Shh.. ga boleh buat suara~"
Pinta Medi sembari menutup mulut Niko dengan telapak tangannya.

"Mhmp..."

.
.
.

✿✿✿______✿✿✿

Ending!!

Semoga suka, ya~
Kataku kurang brutal, sih wkwk.

Sayonara~!!
-1184 Kata.

『 BFB Ship Req 』| Dirgantara ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang