Kisah cinta antara Jeon Jungkook, seorang dokter muda yang idealis dan Kim Seok-Jin, seorang kapten pasukan khusus kepolisian yang tegas.
Keduanya bertemu dalam pelatihan darurat dan kemudian terlibat dalam berbagai misi penyelamatan yang berbahaya...
Setelah rapat, Jungkook dan beberapa rekannya berkumpul di kantin rumah sakit, karena memang sudah menjelang jam makan siang juga. Hoseok dan Yena duduk berhadap-hadapan seperti zombie.
"Teman-teman, ini adalah traktiranku untuk kalian minum." Jungkook membawa kopi untuk para rekannya. Suaranya diselimuti kegembiraan.
"Tidak minum. Tidak nafsu." Ujar Hoseok.
"Sudahlah, bertahan beberapa tahun saja, sampai menjadi dokter penanggung jawab, kita pindah saja." Sujin berkata kepada Yena.
"Yang paling mengesalkan adalah Jungkook. Dia berbohong pada kita. Ternyata dia masuk ke Departemen Bedah Saraf." Kata Hoseok.
"Bukan begitu. Awalnya kuota Departemen Bedah Saraf memang hanya untuk satu orang. Aku sendiri juga tidak menyangka sama sekali." Jelas Jungkook. "Jika hanya satu orang, sudah pasti itu adalah Ji Hoo. Benar, kan?"
Hoseok menarik napas dramastis. Lalu berkata kepada Jungkook, "Jangan bicara lagi. Setibanya aku di Instalasi Gawat Darurat nanti, tolong jaga baik-baik Ji Hoo untukku. Aku di IGD mungkin akan sangat sibuk."
"Ji Hoo di sini. Katakan saja langsung padanya." Ucap Jungkook.
"Ji Hoo... "
"Kenapa dramamu banyak sekali." Ji Hoo mengomeli Hoseok.
"Jungkook." Panggil Direktur Son dari belakang.
"Direktur Son..." Jungkook memutar badannya.
"Kau pasti senang sekali, ya?" Goda Direktur Son.
Jungkook terkekeh gembira.
"Sampai barang dari Seokjin sudah tidak mau lagi?" Direktur Son memperlihatkan paper bag biru di tangannya.
"Ow... Terima kasih, Direktur Son."
"Nanti di Departemen Bedah Saraf, jangan ceroboh lagi." Kata Direktur Son.
"Baik."
"Kalian teruskan makan. Aku masih ada urusan."
"Terima kasih, Direktur Son."
Begitu Direktur Son pergi, semua langsung memandang paper bag biru dengan penasaran. Hoseok bahkan mengambil kantong tersebut dan mencoba mengintip isinya.
Jungkook tidak menyadari hal itu, karena bertepatan dengan bunyi pesan masuk di ponselnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mulut Hoseok menganga saat menarik keluar kaus singlet putih dari kantong birunya.
"Ini......" Seru Sujin dan Yena serempat.
"Kaus kutang bapak-bapak?" Tanya Sujin bingung.
Perkataan Sujin membuat Jungkook mengangkat kepalanya dari layar ponsel.
"Kim Seokjin memberikan kaus dalamnya padamu?" Tanya Hoseok.
Jungkook langsung merampas kaus singlet tersebut dan memelototi Hoseok.