抖阴社区

Definisi Sakit Tak Berdarah

46 2 0
                                    

Sekalipun sakit, harus terus menyunggingkan senyum. Toh, tidak akan ada yang perduli walaupun menangis.

~•~

Seharusnya Jihyo sadar kalau apa yang dia lakukan sekarang adalah pilihan yang salah, sementara berbaring sampai kegiatan selanjutnya adalah pilihan yang benar. Sebab ya, sekarang dia malah terjebak di depan segerombolan orang-orang dengan pembicaraan mesum setengah menjijikkan. Sementara Myungeun sedang tertegun, sesekali melirik ke arah Jihyo sebab sejak tadi dia ingin memulai obrolan layaknya seorang teman. Tapi sayangnya, Myungeun malah menemukan teman kaku seperti manekin. Ya, dia memang cantik dengan tubuh molek yang membuat semua orang iri. Di hari pertama masuk kampus saja, Myungeun ingat kalau nama gadis ini terus dielu-elukan.

Kedua manik milik gadis dengan rambut tergulung asal itu tak pernah lepas dari seorang pemuda bermata layaknya bulan sabit di depannya, barangkali hal seperti ini bisa disebut ilegal tapi Myungeun pikir kesalahan harusnya terletak pada pemuda itu. Toh, yang salah dia karna punya wajah kelewat menarik dengan senyum semanis gula serta pipi tembem yang tidak sinkron dengan tubuhnya yang kurus. Hanya saja, mungkin Myungeun harus membuang jauh-jauh keinginan untuk menatap lebih banyak pada wajah pemuda di depannya sebab sekarang Jihyo sudah beranjak dari tempatnya duduk.

"Ji, mau kemana? Sarapan kita bel...."

"Maaf, Myungeun. Aku rasa aku sudah kenyang, kau lanjutkan saja sarapanmu tanpa aku. Sekali lagi aku minta maaf,"

Ucapannya terdengar dingin, tatapannya pun terlalu tajam dan membuat Myungeun sukses mengunci bibirnya. Merutuk di dalam hati karna memilih duduk tepat di depan segerombolan pemuda kelewat menawan nun populer, pun keinginan bodohnya untuk mengajak Jihyo melanjutkan sarapan padahal dia tahu sendiri bagaimana kelima orang tadi menjadikannya objek bahasan sambil terkekeh. Belum lagi Hoseok, dan Taehyung, yang berbicara begitu santainya tanpa menyadari sekitarnya.

Sementara Jungkook sekarang sudah berlari, mengejar Jihyo yang sudah masuk ke area penginapan. Myungeun masih berdiri di tempatnya berpijak, lantas tersentak saat seseorang melesat melewatinya. Menghela napas, Myungeun akhirnya pergi ke area tempat makan lagi untuk melanjutkan sarapannya. Mungkin terlihat konyol, tapi Myungeun memang bukan orang yang suka membuang-buang makanan di samping dia yang memang sangat menyukai makanan.

"Hey, kenapa gadis songong itu pergi?" gadis bernama Nara itu bertanya setelah Myungeun menjatuhkan bokongnya di kursi sebelah gadis itu.

Myungeun menoleh, lalu tersenyum kikuk. "Entahlah," jawabnya berusaha bohong.

Gadis-gadis yang duduk satu meja dengannya tentu saja tidak percaya, serentak mendelik dengan bibir mencebik. "Tadi malam dia pergi, lalu pulang dalam keadaan mabuk dengan Jungkook. Wah, sialan sekali. Aku iri," celetuk salah satu di antara mereka.

Myungeun hanya bisa menghela napas, benar-benar malas dengan arah pembicaraan. Tapi rasanya pergi kembali ke kamar bukanlah pilihan yang tepat mengingat bagaimana gigihnya Jungkook berlari mengejar gadis itu, bukan hal yang baik kalau dia menghancurkan suasana yang memang sudah hancur di antara keduanya. Jadi, dia hanya bertahan di sana. Tersenyum kikuk, di dalam hati merutuk sambil berteriak kesal.

Gadis gila, bilang saja kalau iri.

Dan Jungkook sekarang sudah berdiri di depan pintu, mengetuk pelan tapi tak kunjung mendapatkan sahutan dari seseorang di dalam sana. Terhitung sudah sekitar sepuluh menit Jungkook di sana, berharap dalam diam agar gadis itu mau mendengarkan penjelasannya. Entahlah, rasa-rasanya Jungkook belum mau merusak apa yang sudah susah payah dia capai. Selangkah lagi akan menjadi teman, tapi malah hancur karena teman-teman gilanya itu.

Fragile HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang