抖阴社区

ghost of the past #2

Mulai dari awal
                                    

Di kedai makanan itu, pelanggan yang datang mengambil sendiri apa yang diinginkan dalam supnya dan Yeonjun mengisi supnya berupa beberapa macam sayuran yang telah disediakan. Lalu, ia membayarnya sebelum akhirnya duduk sendiri di pojokan dan memakan makan malamnya. Kedai makanan itu berbeda dari yang lainnya, karena sistemnya yang prasmanan sehingga membuat tempat itu ramai. Beruntung Yeonjun tidak harus menunggu untuk makan di sana, jadi dirinya dengan nikmat memakan makan malamnya dengan lahap. Tapi, kemudian ketika dirinya sedang menikmati kesendirian dan makan malamnya seseorang duduk di hadapannya dengan santainya.

Yeonjun mendongakkan kepalanya setelah menyeruput kuah supnya, melihat seorang pemuda sekitaran SMA sedang duduk di hadapannya memakan makanannya juga dengan lahap. Yeonjun terus menatapi pemuda itu sampai akhirnya pemuda itu membalas tatapannya.

"Maaf, apa aku boleh duduk di sini?" tanyanya. 

"Harusnya kau bilang dulu." balasnya sambil kembali fokus pada makanannya.

"Maaf, tapi aku tidak tahan.... aku lapar sekali--"

"Santai saja." Yeonjun kembali menatap pemuda itu sambil melontarkan senyuman. "Aku nggak marah, santai saja oke?"

Yeonjun bersama pemuda itu kembali dalam keheningan dan menghabiskan makanan masing-masing. Begitu Yeonjun menyelesaikan makan malamnya, ia pamit duluan dan berpesan untuk berbagi tempat juga untuk pelanggan lain kepada pemuda tadi.

Dengan menggunakan sebuah taksi, Yeonjun pulang dimana di rumahnya sudah sepi. Ibunya sudah tidur duluan, jadi beruntung dia tidak akan mendapat omelan darinya. Setelah hari yang panjang dalam pemotretan, memorinya membawanya kembali lagi ke suatu waktu setelah dirinya tahu bahwa ia dapat lagi menatap indahnya dunia. Tidak ada lagi kegelapan. Namun, yang dia kira semua kegelapan telah berakhir ternyata baru saja dimulai.

Yeonjun duduk di meja belajarnya, dimana di sisi kanan meja itu terdapat sebuah kotak yang berperan besar dalam memorinya. Ia membukanya dan menemukan sebuah kertas berisi puisi, gambar wajah, dan benda kenangan lain yang dilimpahkan ibunya kepada Yeonjun. Mengingat ibunya juga tidak keberatan memberikan semua foto puteranya kepada Yeonjun, jadi galeri foto Yeonjun sebagian kecil dari orang di masa lalunya. Dengan mengistirahatkan kepala di lengannya, Yeonjun menatapi layar smartphonenya yang kini sudah menampakkan orang yang pernah dicintainya.

Sebenarnya, sampai sekarang Yeonjun masih mencintainya.

"Kalau saja aku tahu lebih awal,..."



























Beberapa kali Yeonjun mengumpati dirinya sendiri karena sudah menjadi bodoh selama ini. Hal pertama adalah mengenai bagaimana dia tidak tahu Taehyun mengidap penyakit itu, hal kedua adalah dirinya yang begitu lemah karena tidak dapat melindunginya, entah dari kejamnya dunia maupun mautnya. Yang bisa dia lakukan waktu itu hanyalah menunggu, menunggu sampai dia bisa kembali melihat dunia. Dan ketika itu terjadi, kebodohannya masih berlanjut dengan tidak mengetahui bahwa Taehyun telah tiada.

Ke mana saja dia selama ini?

Kenapa dia selalu terlambat?

Memorinya kembali dimana dunianya masih gelap, akan tetapi perlahan dunianya perlahan menemukan celah cahaya ketika mengenalnya. Mengingatnya kembali, hanya membuat hatinya semakin sesak.

Air matanya yang tidak terbendung akhirnya menetes. Tangannya yang menggenggam smartphone bergerak mendekatkan smartphonenya pada jantungnya, matanya memejam seiring air mata juga berjatuhan. 

Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 11:00 malam dimana kebanyakan orang juga sudah terlelap ke dalam alam mimpi, sedangkan Yeonjun di sana masih bernostalgia akan masa lalunya. Dan karena mungkin saking mendalaminya, Yeonjun merasakan sebuah tangan mengelus kepalanya dengan lembut dan sentuhan lembut yang pernah ia rasakan sebelumnya. 

Sentuhan yang kulitnya pernah rasakan, ketika indera penglihatannya tidak dapat menatap siapa.

Perlahan Yeonjun memberanikan diri membuka matanya sedikit, tapi yang ia lihat hanyalah sebuah cahaya putih menyilaukan mata. Ia mendengar suara itu berbisik,

"Kau tidak pernah terlambat, Yeonjuna."

Tapi itu tidak akan bisa mengobati perasaan bersalahnya, akan tiap 'keterlambatan' yang dilakukannya. Lalu, suara dalam kepalanya kembali berucap sesuatu yang tidak masuk di akal manusia modern.

"Akan tiba nanti waktunya kau bisa mengubahnya dan,..."

"...,mendapatkan akhir bahagiamu."









Bersambung

Halooo apdet lagi WKWKWK apagga kalian senang?

Mohon maaf ya kalo alurnya terlalu lama atau terlalu itu-itu aja, atau kurang menghibur kalian-kalian. Semoga suka dengan sequel HIM ini!!! <3

Tinggalkan voment kalian okey??? :D

??????. [TaeJun][Yeonjun X Taehyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang