"Uhm. Halo?" ucap Sohye ketika terjebak dalam situasi canggung antara kedua lelaki yang sedang berpelukan di hadapannya.
Yeonjun menyadari tindakannya berlebihan, bagi Sohye maupun Taehyun sendiri.
"Maaf, aku sampai melupakanmu berdiri di sini." ucap Yeonjun kepada Sohye, "Ah, anu ini teman lamaku. Sudah lama aku tidak bertemu dengannya."
"Ah, pasti kalian dekat banget ya." balas Sohye dengan senyuman, "Aku Kim Sohye. Kau?"
"Kang Taehyun." Taehyun menjabat tangan Sohye yang terulur. "Kalau,... kalian sedang ada sesuatu, aku bisa duluan."
"Tidak, jangan..."
Sohye dan Yeonjun berucap bersama. Menolak Taehyun untuk pergi, tapi tentu saja berbeda maksudnya jika yang mengucapkan Yeonjun. Setelahnya, sembari mengantar Sohye kembali kepada temannya, Taehyun juga diajak ke toko Gelato tempat Yeonjun bekerja. Sebelum Sohye dan kawan-kawannya kembali, ia memberikan nomor teleponnya.
"Asik dapet nomor cewek." ucap Taehyun setelah ciwi-ciwi tadi pergi.
"Taehyun." panggil Yeonjun sambil duduk di hadapannya. "Bagaimana... bisa kau kemari?"
"Itu karena..."
"Gelato mix khusus untuk tamu spesial." ucap Mark yang tiba-tiba muncul dengan mangkuk khas Bluehorn lalu memberikannya kepada Taehyun. "Tenang. Tidak usah bayar. Gaji Yeonjun dipotong kok."
"Hei!" ketiganya tertawa, "Jangan dipikirkan. Aku cuma bercanda, itu khusus untukmu."
"Makasih, hyung." balasnya yang lalu memakan es krim dihadapannya.
"Nikmati es krimnya, ya. Yeonjun balik kerja ayo." ajak Mark yang lalu kembali ke belakang kasir.
Senyuman khas yang telah lama hilang dari bibir Yeonjun, sekarang hadir lagi. Begitu juga dengan orang yang membuat senyumannya hadir lagi. Seisi dunia hanya serasa hanya mengontrak, kecuali Yeonjun. Ia merasa dunia ini miliknya dan Taehyun.
Taehyun.
Taehyun.
Dan lagi, Kang Taehyun.
Otaknya dipenuhi oleh Taehyun. Lagi. Sejak beberapa lama sudah kosong dan yang rencananya mau diisi orang lain, tapi gagal. Cintanya Yeonjun kepada Taehyun tidak pernah mati. Tidak pernah lekang dimakan zaman.
Seiring waktu berjalan, matahari tenggelam. Jam kerja Yeonjun pun selesai, bersama Taehyun--yang menungguinya--ia berjalan pulang ke apartemen kecilnya.
"Maaf, kalau ini tidak seberapa." ungkap Yeonjun ketika Taehyun dan dirinya memasuki apartemen kecilnya.
"Tidak apa-apa, hyung." balas Taehyun dengan senyuman.
Dengan canggung dan disertai hati Yeonjun yang masih bergejolak karena saking senangnya, Taehyun dipersilakan duduk di tempat tidurnya. Yeonjun mengambilkan minum untuk tamu paling istimewanya, lalu duduk di sebelahnya---siap mendengarkan bagaimana Taehyun bisa sampai ke masa sekarang.
"Jadi, mari kita mulai lagi?" ucap Yeonjun membuka percakapan, "Bagaimana kau bisa kemari dan menemukanku?"
"Sebenarnya kronologinya begini,..."
Cerita dari sudut pandang Taehyun
Setelah berjam-jam aku meratapi perkataanku, aku berpikir. Jikalau perkataan semacam itu dilontarkan kepadaku, pasti aku akan sangat tersakiti. Jadi setelah itu, aku kabur dari rumah sakit. Aku bertanya kepada resepsionis tentang ciri-ciri perawakan hyung dan aku hanya mendapat info,...
"Ah, kemarin aku lihat yang begitu, dia keluar dari rumah sakit tapi saya tidak tahu lagi mereka ke mana."
Setelah itu aku langsung pergi dari rumah sakit. Aku berlarian seperti orang gila ke sana dan kemari, bahkan sampai tengah malam. Ketika lelah aku beristirahat, mengingat apapun yang pernah Yeonjun hyung katakan kepadaku. Dan cahaya menerangi pikiranku yang sudah gelap, aku teringat akan perkataan hyung tentang booth telepon dan sudah dua kali aku menemukan hyung didekat telepon itu. Aku juga terpikir, kalau hyung kelakuannya aneh, tidak seperti ada pada jamanku.

KAMU SEDANG MEMBACA
??????. [TaeJun][Yeonjun X Taehyun]
FanfictionSEQUEL dari 'HIM.'[TaeJun][Yeonjun X Taehyun] Seiring berjalannya waktu, seorang pemuda bernama Choi Yeonjun menjadi model terkenal dan berhasil membanggakan orangtuanya dengan meraih gelar ketika kelulusannya. Dengan sebagian besar masyarakat yang...