抖阴社区

some time with you #13

737 107 20
                                    

"Aku tidak tahu harus merespon bagaimana,..."

Suara itu merupakan suara balasan yang Yeonjun keluarkan, setelah beberapa menit terdiam bersama Taehyun di ruangan tersebut. Kini Yeonjun tengah duduk di sebuah kursi dengan Taehyun, berada tepat di hadapannya. Yeonjun merasakan hal yang sama kembali. Ketika, ia pertama kali mengunjungi Taehyun dengan kedua matanya sudah terbuka pertama kali setelah sekian lama, namun Taehyun tidak ada di sana. Saat itu, Taehyun sudah terkubur jauh di tanah. Jauh darinya.

Jauh dari pandangannya.

Sekarang, dia sudah dekat. Haruskah hal yang sama kembali terjadi?

Mengingat kejadian itu, membuat dada Yeonjun sesak. Ia tersedu. Ia tidak bisa mengontrol emosinya saat itu juga, hingga membuat air matanya sendiri mengalir deras. Nafasnya tercekat, seperti semua kalimat yang ingin ia ucapkan kepada Taehyun tertahan.

Taehyun sendiri sekarang tengah dilanda perasaan terkejut. Bagaimana tidak? Dia mengetahui kapan kematiannya, penyakitnya dapat diprediksi, ditambah lagi orang di hadapannya sekarang tengah menangis dengan nafasnya sendiri tercekat karena akan kehilangannya. Sejujurnya, Taehyun sendiri merasa sesak pada dadanya, tapi ia menahannya. Ia beranjak dari tempatnya duduk lalu mendekap Yeonjun yang sudah menangis tidak terkendali sekarang.

"Hyung, maaf aku sudah membohongimu." ucap Taehyun, "Aku,... minta maaf..."

Telapak tangan Taehyun yang dingin sekarang mengusap punggung Yeonjun yang gemetar. Semakin lama, badan Taehyun juga gemetar, berkat menahan isakannya. Pada akhirnya, ia tidak bisa menyembunyikan kesedihannya juga.

"Hyung,... ahkk--"

Perlahan, tangan Yeonjun juga meraih Taehyun. Mendekapnya erat dalam pelukannya, bersama isakan yang terjadi pada kedua insan itu. Yeonjun membiarkan Taehyun menangis di bahunya, sementara ia sudah agak lega, Yeonjun membisikkan sesuatu pada telinga Taehyun. Suaranya serak, namun lembut. Dan nafasnya hangat.

"Aku,... akan menemanimu sampai akhir." ucapnya, "Setidaknya,... aku tidak akan mengulangi kesalahanku yang lama..."




























"....membiarkanmu mengarungi masa sulit itu sendiri."
























Malam itu, Taehyun begitu juga Yeonjun tidak lagi tidur secara terpisah. Malam itu mereka tidur berdua, dengan Taehyun berada pada dekapan Yeonjun. Selimut menghangkatkan badan keduanya--yang sebelumnya sudah 'dingin' berkat sebelumnya keduanya telah mengerahkan seluruh tenaga untuk menangis.

Keesokan paginya, adalah hari yang baru. Hari yang baru, dengan suasana yang berbeda dari sebelumnya. Mulai detik ini, Yeonjun memutuskan untuk menghabiskan seluruh waktunya bersama Taehyun. Seperti pagi ini, begitu terjaga, Yeonjun langsung mengecup dahi Taehyun yang notabene sudah pas berada di depan bibirnya. Kecupan itu tidak hanya sekali, namun beberapa kali. Ia tidak mau Taehyun merasa tidak dicintai sedikitpun olehnya.

"Selamat pagi, Taehyunku sayang." bisik Yeonjun tepat ditelinga Taehyun. "Ayo bangun? Aku tidak mau kelewatan sedetik pun momen bersamamu."

Tapi, yang memiliki nama tidak menjawab.

Yeonjun mengulangi perlakuan sebelumnya, dimana ia memanggil nama Taehyun untuknya dibangunkan. Pikiran negatif sudah meracuni otaknya, Yeonjun sudah berpikiran yang tidak-tidak. Untuk memastikan, Yeonjun akhirnya mengarahkan salah satu jari tangannya pada bawah hidung Taehyun. Ia mengecek apakah nafasnya masih... ada.

"Taehyun. Kang Taehyun sayang."

Tiada respon.

Sekali lagi Yeonjun melakukan hal yang sama, namun tidak ada. Tidak ada nafas yang terasa berhembus di jari tangannya. Ia panik. Sangat panik, bagaimana bisa secepat ini?

??????. [TaeJun][Yeonjun X Taehyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang