抖阴社区

                                    

"Hei, santai saja. Aku tidak keberatan, tidak perlu hutang budi." 

Samgyetang mereka datang dengan kuah yang mengepul dari kuahnya. Yeonjun memberikan nasi yang juga datang bersama samgyetangnya kepada Taehyun, sembari mengatakan.

"Makan. Kamu perlu makan banyak. Supaya kuat besok."

Taehyun mengangguk yang lalu memasukkan nasi ke dalam samgyetangnya. Ia lalu memakannya dengan lahap, saking laparnya. Siapa kira menjelajah waktu bisa membuatmu selapar tidak makan selama seminggu penuh? 



















Begitu selesai makan malam di restoran makanan kuah, Yeonjun bersama Taehyun pulang bersama. Keduanya berjalan melewati jalanan yang tidak banyak diketahui orang, hanya gang sempit sebuah jalan pintas menuju apartemen Yeonjun. Kebetulan sekali, karena sepi, keduanya jadi bisa mengobrol tanpa mengkhawatirkan orang lain menguping.

"Hyung." panggilnya.

"Hmm?" Yeonjun menolehkan kepalanya ke samping, melihat ke arah Taehyun. "Kenapa?"

"Bagaimana,... aku yang kau kenal di dunia ini, hyung?"

Yeonjun mengalihkan pandangannya kembali ke jalanan di hadapannya, setelah mendengar pertanyaan Taehyun. Baru saja, Yeonjun mau mengutarakan jawabannya, langit malam mengeluarkan suara guntur. Dan tidak berselang lama, hujan gerimis turun...

Yang langsung berubah menjadi hujan deras.

Tanpa sepatah atau dua patah kata lagi, Yeonjun langsung menggenggam tangan Taehyun dengan reflek. Ia dengan cepat menarik Taehyun bersamanya untuk berteduh di suatu halte, yang sudah sepi padahal jam masih menunjukkan pukul setengah sembilan malam. Karena biasanya setengah sembilan adalah waktu pulang kantor orang-orang. 

"Untungnya ada halte untuk berteduh." ucap Yeonjun dengan nafas terengah karena baru saja berlari menyusuri hujan.

"Tidak masalah. Cuma sekali kurasa tidak akan berpengaruh apapun." 

"Tetap saja."

Bersama hujan menjadi latar belakang suara yang menemani, Yeonjun tanpa sengaja bertemu pandang mata dengan Taehyun. Keduanya saling berpandangan lama, sampai akhirnya Taehyun melangkahkan kakinya mendekat pada Yeonjun.

...lalu mengecup bibirnya.

Terkejut akan apa yang baru saja terjadi, Yeonjun mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia tidak percaya akan apa yang dilihat oleh kedua bola matanya. Ia pikir ini hanya imajinasinya.

.

.

.

.

.

.

.

Dan memang benar.

Yeonjun dengan Taehyun masih berdiri berdampingan, saling menatap satu sama lain. Tanpa ada adegan Taehyun mengecup bibirnya. Yang ada hanya Taehyun menyatukan alisnya terheran-heran.

"Hyung?"

Menyadari kenyataan yang dihadapkan kepadanya tidak sama dengan yang ia impikan, pipi Yeonjun langsung memerah seperti kepiting rebus. Bersamaan dengan genggaman tangannya pada tangan Taehyun terlepas.

"Aku minta maaf. Sudah menarikmu tiba-tiba tadi."

"Tidak apa-apa, hyung. Malah bagus aku tidak basah kuyup."

Bis terakhir hari itu datang menjemput mereka, keduanya memasuki bis dengan keadaan baju masih basah. Beruntung bis itu tinggal mereka saja yang menjadi penumpang, jadi tidak akan menahan malu karena basah-basahan masuk bis begitu. Mereka duduk bersebelahan, Taehyun duduk di sisi kursi dekat jendela. 

??????. [TaeJun][Yeonjun X Taehyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang