Serangan yang tidak terduga telah terjadi. Untungnya, Ali telah meng-upgrade kapsul ILY sehingga masih utuh dan bisa melindungi kami dari pukulan berdentum.
Kami tidak tahu siapa yang telah menyerang kami secara tiba-tiba. Aku menelan ludahku, cemas karena pukulan bertubi-tubi datang dari dua arah yang berlawanan. ILY pun terhimpit oleh pukulan maut yang entah diluncurkan oleh siapa.
BUM!
Pukulan itu telak menghantam ILY membuat ILY sedikit oleng dan hampir menabrak pohon. Untung, Ali dengan refleks bagus, mengemudikan ILY dengan gaya sok-nya.
Terlihat Ali yang menggeram marah.
Ctar!
BUM!
CTAR!!Pukulan berdentum disertai petir. Ini bukan kekuatan biasa. Alat Ali telah berbunyi sejak tadi menandakan ada dua titik merah yang sedang menyerang kapsul ILY yang tengah kami naiki.
Ali masih berusaha menyeimbangkan posisi ILY dari serangan tiba-tiba tersebut. Didalam kapsul, Seli telah menjerit histeris. Kami semua seperti diputar-putar didalam kapsul ini, pusing rasanya.
Untungnya, semua barang yang ada didalam kapsul ini menempel erat pada tempatnya sehingga tidak berantakan. Kecuali kami yang justru saling membenturkan anggota tubuh karena tadi kami tidak memasang sabuk pengaman.
"Aww!!!" Kepalaku membentur sesuatu membuatku semakin tidak tahan berada didalam kapsul. Aku bersyukur Ali masih bisa mengendalikan kapsul ILY. Kulihat Seli yang telah lemas dan Ily yang mengendalikan keseimbangan tubuhnya.
Setelah serangan bertubi-tubi tersebut, ILY terpental sampai lima puluh meter. "Aaaaaaa!!!" Kami semua menjerit. Namun, Ali buru-buru menyeimbangkan kapsul ILY yang sekarang masih mengambang tiga puluh senti diatas tanah. Gurat wajahnya terlihat serius.
Karena keadaannya tidak memungkinkan, mengharuskan kami segera keluar dari kapsul ILY. Aku, Seli, dan Ali segera mengaktifkan sarung tangan kami masing-masing. Ily juga telah bersiap dengan segala kemungkinan.
Karena sempat terbentur dinding ILY, keningku sedikit perih karena ada darah segar menetes dari dahiku. Seli pun begitu, banyak luka memar dilengan dan wajahnya. Sedangkan Ily masih dalam keadaan sehat karena ia telah terlatih di ABTT.
Tangan Ali telah berubah menjadi mode beruangnya. Karena sudah tidak tahan lagi, aku segera keluar dari kapsul dan melompat. Namun, bukannya menginjak tanah, aku malah melayang. Teknik Kinetik!
"Ra!!!" Ali yang melihatku melayang kaku segera menyusulku keluar. Dia menggeram marah saat melihat pelakunya. Aku belum sempat melihat orang yang melakukan ini.
"Lepaskan Raib!!!" seru Ali dengan lantang. Terdengar dua suara kekehan yang familiar bagiku. Tamus dan Fala-Tara-Tana IV ?? Aku membelalakan mataku terkejut. Tiba-tiba, tubuhku bergerak keatas.
Aku hanya pasrah karena tidak bisa bergerak atau berbuat apa-apa. Sedangkan kepalaku tertunduk melihat semuanya. Tamus dan Fala-Tara-Tana IV, Ali, dan Seli.
"Lepaskan Ra!!!" Seli berteriak kencang dengan wajah marah. "Hei, Nona Petarung!" Fala-Tara-Tana IV terkekeh melihat wajah marah Seli yang penuh luka lebam akibat terbentur di dalam kapsul ILY.
Kulihat Ali yang sudah emosi. Amarahnya memuncak membuatku bergidik ngeri. Sedangkan Seli, tangannya telah bergemeletuk petir berwarna hijau.

KAMU SEDANG MEMBACA
RaSeLi
AdventureSebelumnya, terima kasih karena sudah mau berkunjung !!! Alur cerita 'sedikit' berubah :) Tiga remaja SMA berperan penting dalam dunia paralel? Raib dari Klan Bulan dengan kemampuan menghilangnya, Seli dari Klan Matahari dengan teknik kinetiknya, d...