"Tidak apa-apa, kok! Ini bukan masalah besar!" ucapku sambil tersenyum lebar. "Oh iya, tadi Aizawa-sensei kayaknya bilang sesuatu soal kalau telat kumpul jadi gak dapet makanan..."
"Oh iya, belum lagi kita mesti bikin makannya sendiri!!" Uraraka juga berucap.
"Aaah! Ayo cepetan mandi!!" langsung panik semuanya dan rebutan ke kamar mandi. Waktu yang Aizawa dan juga para Wild Wild Pussycat berikan untuk istirahat, latihan, dan lainnya cukup ketat...
***
Baru saja mengecek bawaanku, aku langsung membeku. "... (Name), kenapa lama?" panggil Jiro sambil nunggu. "Apa ada masalah?"
"A-Ahaha, gak apa-apa kok, Jiro-kun!" ucapku sambil tersenyum. "Ah, aku ke kamar dulu sebentar, yah."
"Eeh? Kenapa?" tanya Jiro kaget, tapi aku sudah keburu pergi. "Cepetan, (Name)! Nanti kena hukuman!"
"Jangan diingetin!" balasku, walau bilang mau ke kamar, baru saja aku keluar, mendadak aku langsung berhadapan dengan Tokoyami yang nampaknya juga baru keluar dari area pemandian laki-laki. "Ah, selmaat sore, Fumikage-san!"
Tokoyami diam sejenak, kemudian tak sengaja melihat bagian lenganku dan langsung saja menunduk, "... maafkan aku."
"E-Eh?! Soal luka di tanganku!? Tidak, tidak apa-apa, kok!" ucapku sambil tersenyum. "Tidak masalah, justru aku senang karena bisa membantumu berlatih. Lagipula... nampaknya Dark Shadow sudah mengambil kontrol akan dirimu sepenuhnya, jadi aku gak menyalahkanmu..."
"... maaf," ucap Dark Shadow yang mengintip dari balik bahu Tokoyami.
"Tidak ada masalah, kok!" ucapku sambil tersenyum dan mengelus kepala Dark Shadow, membuat Tokoyami membeku dan Dark Shadow malah keenakan. Dasar burung. "... oh iya! Aku mau ngambil sabun, jadi kelupaan! Maaf yah, Fumikage-san, sampai nanti!"
"Eh, tunggu," panggil Tokoyami, aku pun terdiam. "Kau cari sabun? Pakai ini saja."
Aku menatap sabun cari yang Tokoyami ulurkan, "Seriusan? Tapi ini masih banyak, lho! Kau sudah gak mau memakainya...?"
"Ya, kayaknya gak cocok denganku deh, sabunnya," gumam Tokoyami. "Pakai saja, aku masih bawa yang lainnya."
Aku tersenyum lebar, "Terimakasih banyak, Fumikage-san! Ayo latihan bersama lagi besok!"
Tokoyami diam sejenak, "... aku akan coba mengendalikan Dark Shadow..."
Aku mengangguk, "Ya, ayo kita bertiga berjuang..."
***
"... Katsuki," panggilku pelan. "Kalau memang tidak bisa membuat api dengan ledakan, jangan dipaksakan."
"Pasti bisa, Sialan!" Bakugou bersikeras dan masih saja coba meledakan ranting-ranting yang mestinya jadi api untuk membuat makan malam kami, tapi gagal terus. "Sial!"
Aku mendesah pelan, kemudian berjongkok di sebelah Bakugou dan menjentikan jariku, dua batu terdekat pun saling bergesekan dan sebuah percikan mulai muncul. Aku terus menggerakan bayangan kedua batu supaya mereka terus bergesekan, sampai akhirnya...
"Berhasil!" ucap Sero. "Yoosh, kau memang hebat, (Name)-san!"
Aku tertawa kecil, "... dulu ayah suka mengajakku kamping dan naik gunung, sih. Kadang malah bareng dengan Katsuki. Tapi kau masih belum bisa menyalakan api dengan cara manual?"
"Berisik! Aku cuman malas kalau kelamaan, tahu!" seru Bakugou kesal, dia kemudian mengacungkan pisau padaku. "Sana potong-potong saja!"
"Santuy, elah. Mataku ketusuk, nanti-_-" gumamku pelan, aku kemudian berjalan ke arah meja dan mulai potong-potong segala macam bumbu yang ada sementara Bakugou ribut dengan Sero dan anggota lainnya soal siapa yang paling bisa masak nasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something Wrong
Romance"Selama ini semuanya selalu begini. Tapi mendadak... aku merasa seperti ada yang berubah. Apa yang salah?" FF oneshoot BNHA tentang keanehan, perubahan, dan sesuatu yang disembunyikan BNHA X You WARNING: ~3 admin mencari jati diri//bacot ~Typo berse...
Shadow
Mulai dari awal
