抖阴社区

Words

1.2K 72 12
                                        

by: Parkie

"... aku paham kalau aku gak akan pernah bisa menjadi seorang Hero," ucap (Name) pelan sambil tersenyum kecil. "Walau di mata orang begitu, bukan berarti aku akan menjadi seorang Villain, kan?"

Shinso terdiam karena ucapan gadis di depannya. "... ah," ucap lelaki itu pelan sambil menunduk. "Tapi... mereka terus saja menyebut Quirk-ku sebagai Quirk seorang—"

"Lalu?! Apa kau lantas ada seorang Villain, Hitoshi-san!?" ucapan sang gadis kembali membuat Shinso terdiam. "Aku bisa melihat ambisimu, karena itulah aku bisa melihat kau tidak terlalu menyukai orang dengan Quirk yang diterima oleh masyarakat..."

Sang gadis kemudian tersenyum lebar dan menggenggam tangan Shinso.

"Tapi aku tahu, kau adalah orang baik di dalam sana! Kau sangat cocok menjadi Hero!" (Name) kemudian tertawa kecil. "... ini mungkin mustahil, tapi ayo berjuang untuk menjadi pro Hero bersama... Hitoshi Shinso-san!"

Shinso masih saja terdiam dan gak bisa merespon sang gadis. Perlahan lelaki itu pun menundukan kepalanya, "... maaf..."

"... eh?"

Shinso menarik tangannya, "Maaf, tapi aku gak bisa. Aku gak mau memberikanmu harapan palsu, karena... kita berdua gak akan mungkin bisa menjadi Hero..."

"Kata siapa!? Kau ingin jadi Hero, kan? Maka itu pasti akan jadi kenyataan! A—"

"Ya, tapi Quirkless sepertimu gak akan pernah bisa menjadi Hero!" potong Shinso, membuat (Name) membeku. Lelaki itu buru-buru menunduk, kemudian berbalik. "... makanya, kau berhentilah bermimpi menjadi Hero! Quirkless sepertimu... selamanya gak akan bisa... jadi Hero. Jadi menyerahlah, dan jauhi aku."

Aku gak bisa berbohong pada diriku sendiri... aku tahu kenyataannya, tapi tetap saja... lebih baik kau menjauh dariku, karena aku tahu kita memang gak pantas. Karena—

Shinso membeku saat melihat gadis itu tengah melambai sambil tersenyum padanya saat dia menoleh sedikit. Lelaki itu mengepalkan tangannya dan menunduk dalam-dalam...

... karena aku tahu selamanya aku gak akan pernah bisa mendapatkan orang sebaik kau di kehidupanku... kau terlalu baik untukku, (Surname)...

***

"... aku gak pernah berniat menantang ataupun mengalahkan kelas A, kok," ucapku sambil tersenyum pada Midoriya. "Tapi aku cuman pengen masuk ke kelas A saja..."

"Itu sama, tahu-_-" gumam Midoriya lama-lama males ngurusin kelakuanku. "... tapi, bukankah itu jadi akan agak... mencurigakan kalau kau mendadak punya Quirk?"

"Yah, aku juga berpikir begitu..." ucapku sambil menggaruk belakang kepalaku. "Tapi All Might-san benar, ini adalah ajang dimana kita mesti mengetes Quirk kita ini... kita akan buktikan pada dunia, bahwa kita ada di sini. Ahaha, walau Quirk milikku cuman Quirk sisaan, sih..."

"Walau sisaan, itu masih sangat kuat!" ucap Midoriya. "Eh... t-tapi, apa kau sudah bisa menguasai One For All?!"

"Eh? Ya, tentu saja!"

"Lalu kenapa aku masih belum bisa sama sekali!? (Surname)-san! Latihan macam apa yang kau—ukh!"

"Ah, maaf..." ucap Shinso pelan setelah secara gak sengaja mendorong Midoriya saat lelaki itu lewat. "... kau gak apa?"

"I-Iya," ucap Midoriya. "Aku gak—"

Mendadak Midoriya membeku dan diam dalam keadaan bengong. "... hmph," gumam Shinso pelan. "... (Surname), ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu..."

Something WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang