抖阴社区

                                        

Semua anggota tim-ku langsung saja menoleh ke arahku, memberikan kelonggaran besar pada snag Villain. Villain itu mengambil kesempatan dan melesat melewati para anggota yang perhatiannya terfokus padaku.

Aku mendesah kesal. "... yang segampang ini," lanjutku sambil menjentikan jari, membuat lelaki yang tengah berlari itu membeku di tempatnya dan menjadi kaku. Aku kemudian berbalik dan berjalan meninggalkan mereka. "Urus lelaki itu, dia hanya akan membeku selama lima menit saja..."

"Ba-Baik, (Hero Name)-sama!" seru para anggota sambil mengurus sang Villain.

Aku sekali lagi mendesah kesal. ... cuman Villain kakap, yah? aku berujar dalam hati. ... tidak ada hubungannya dengan Aliansi Villain... bahkan Kaminari Denki yang magang di tempatku pun tidak memiliki banyak informasi soal Dabi...

"... ini semua akan sia-sia kalau aku tidak bisa bertemu Dabi," gumamku pelan sambil menunduk dan berjalan pergi. Kumohon, biarkan aku bertemu pewarna hidupku itu sekali lagi... supaya aku bisa memenuhi egoku dan meyakinkan diri bahwa memang ada orang seperimu di dunia ini...

***

"... stress banget gue, bakar-bakaran preman, ah," gumam Dabi pada diri sendiri selagi dia memasuki gang kecil yang tengah diisi oleh beberapa preman pasar yang nongkrong di gang. "... wah, wah, lihat... ada tumpukan sampah masyarakat yang siap dibakar..."

"Haah!? Siap yang kau bilang sampah!?" seru salah satu preman.

"... tu-tunggu... bukannya itu Villain Dabi!?" ucap preman lainnya, membuat Dabi menyeringai. "... ukh, gawat..."

"Masa bodo! Bunuh saja dia!!" seru preman yang nampaknya merupakan pemimpin mereka. Sontak semua preman pun menerjang ke arah Dabi, hanya untuk lelaki itu bakar sampai hangus dengan api birunya.

Dabi menatap kobaran apinya itu dengan fokus, sampai dia tidak menyadari saat salah satu preman berhasil meloloskan diri entah bagaimana dan berlari pergi dari gang tersebut. Baru saja Dabi hendak menghapuskan semua jejaknya, lelaki itu sudah keburu menabrak seorang Hero.

"To-Tolong aku!!" seru preman itu pada sang Hero, Dabi pun bergumam kesal dan bersiap membakar keduanya. "Da-Dabi! Dia menyerangku dan teman-temanku!! Kumohon bantu kami, Hero!!"

"... Dabi?" ulang sang Hero pelan, Dabi pun terdiam saat perlahan dia mengingat suara tersebut. Tidak biasanya dia mengingat suara seseorang, tapi suara gadis itu terasa berbeda dan familier... "Dabi dari Aliansi Villain..."

"Y-Ya, mungkin begitulah!" seru sang preman panik. "Ku-Kumohon tolong aku—"

BWOOOOSH!

Dabi terdiam saat tugasnya membakar si sampah masyarakat malah diambil alih oleh sang gadis. Gadis itu membakar si preman dengan Quirk-nya, [Imagine]. "... akhirnya," bisik sang gadis sambil melangkah perlahan ke arah gang sepi tempat Dabi berada. "Aku akhirnya menemukanmu... Dabi."

Dabi menatap sang gadis tajam, "Ah, Hero palsu yang sedang 'menguji kekuatan' dengan menantang Aliansi Villain, huh? Kuperingatkan, tingkatan kita terlalu berbeda—"

"Dabi," panggil gadis itu lagi. "... namaku (Name) (Surname). Aku mengerti kalau kau tidak mengingatku, tapi aku senang bisa bertemu denganmu sekali lagi."

"... wah, wah, sayangnya aku tidak ingat kapan kita pernah bertemu sebelumnya..." ucap Dabi sambil mendengus geli, gadis ini nampaknya benar-benar pintar menggunakan lidahnya untuk mengulur waktu. "Tapi kupastikan, ini akan jadi pertemuan terakhir kita!"

"... sayangnya, aku masih ingin bersamamu lebih lama," gumam (Name) pelan, dan mendadak Dabi membeku di tempatnya. Tubuhnya sama sekali tidak bisa digerakan dan kaku total! "Dan sayangnya, aku bisa membaca semua hal yang kau pikirkan..."

Something WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang