抖阴社区

terkurung

2 1 0
                                        

Ketika sebuah kebencian telah membutakan hati nurani seseorang untuk bisa melihat kebenaran yang sejati

.........................................

Apa yang terjadi pada gevan Seolah mengingat kembali ke masa di mana aku dulu masih tinggal di pondok pesantren saat diriku kecil dulu

Yang tak memiliki siapapun untuk diriku bersandar dan meminta perlindungan , saat ada sebagian dari anak - anak panti asuhan yang selalu berusaha untuk menyakiti ku agak aku tak bisa adopsi oleh suatu keluarga yang ingin mengadopsi seorang anak

Aku selalu mengingat bagaimana persaingan ketat di antara anak yatim-piatu penghuni pondok pesantren yang saat itu belum di ambil alih oleh syekh Maulana dan pak adayana

Setiap mereka melakukan suatu kesalahan selalu aku yang di jadikan sebagai kambing hitam atas kesalahan yang tak pernah aku lakukan hingga sering mendapatkan hukuman berupa di kurung di suatu ruangan selama berhari-hari yang membuat ku kehilangan kesempatan untuk di adopsi oleh sustu Keluarga itu

Pengurus panti : " ayoh siapa yang mencuri uangnya bapak di laci

Anak 1 : " bukan saya pak

Anak 2 : " saya juga bukan pak !!

Anak 3 : " mungkin sih .......dia yang mencuri nya karena ku lihat dia masuk ke kantor nya bapak loh "!!

Ashita : " itu gak benar kok aku ke sana saja hingga mengembalikan sebuah buku cacatan nilai milik bapak adayana yang tertinggal di kelas "!!

Seorang anak perempuan : " yang udah kita cari saja di kamarnya itu siapa tahu dia menaruhnya di sana

Aku melihat bagaimana mereka mengeledak semua benda yang ada di di kamarku Hingga mereka menemukan sebuah amplop yang berisikan sejumlah uang yang berhasil aku kumpulkan dari uang sisa pemberian donatur kepada kami

Anak perempuan itu : " benarkah jika aku yang mencurinya "!!

Ashita kecil : " itu tidak benar , karena itu uang hasil hasil sisa pemberian donatur yang kita terima sebagai uang saku kita

Namun tak ada yang percaya jika aku berkata jujur karena diriku yang merupakan keturunan Suatu bangsa yang dulu pernah memporak porandakan salah satu desa mereka yang telah menimbulkan rasa kembencian yang telah membutakan hati nurani mereka sendiri sebagai seseorang yang katanya beriman kepada Allah namun itu hanya ucapan mereka saja

Merasakan bagaimana aku dikurung di suatu ruangan itu seorang diri yang untuk pertama kalinya aku melihat bagaimana kekejian dan kelicikan sesama manusia saling ingin berjatuhan satu sama lain nya Yang tentu saja membuat diriku tak sengaja mengeluarkan air mata di kedua lubang mata ku dengan terus menahan perihnya sebuah luka pukulan rotan yang memukul tubuh mungilku dan juga Luka di dalam hati ku

Namun di dalam kesendirian ku di ruangan itu aku malah melihat seekor anak kucing liar yang tak sengaja di tinggal pergi oleh induknya karena ku lihat ada seekor kucing betina yang mati tertabrak sebuah truk yang tak sengaja melitas di belakang induk kucing yang hendak mencari makan untuk anaknya yang satu ini

Ku lihat dia meronta - ronta kelaparan sehingga aku pun memberikan sebagian isi kotak susuku kepada anak kucing liar itu

Ashita kecil : " kasihan kau harus sebatang kara di Dunia ini

Tangan kecil ku segera mengelus - eluskan kepala dan bulu - bulunya yang terasah bergitu kasar di tangan ku tak penuh luka

Pun segera tertidur pulas di atas sebuah tikar yang telah usang Dengan anak kucing itu hanyalah satu - satunya semangat ku untuk terus hidup dunia ini

Ashita 2  :   your Memory Of Darkness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang