抖阴社区

Missing And Found You

By Loveisonfire18

44.2K 3K 236

Sebuah keluarga yang terbentuk dari perjodohan yang di mana kedua belah pihak tidak memiliki sebuah perasaan... More

Prolog
M&FY ~ 1
M&FY ~ 2
M&FY ~ 3
M&FY ~ 4
M&FY ~ 5
M&FY ~ 6
M&FY ~ 7
M&FY ~ 8
M&FY ~ 9
M&FY ~ 10
M&FY ~ 11
M&FY ~ 12
M&FY ~ 13
M&FY ~ 14
M&FY ~ 15
M&FY ~ 17
M&FY ~ 18
M&FY ~ 19
M&FY ~ 20
M&FY ~ 21
M&FY ~ 22
M&FY ~ 24
M&FY ~ 25
M&FY ~ 26
M&FY ~ 27
M&FY ~ 28
M&FY ~ 29
M&FY ~ 30
M&FY ~ 31
M&FY ~ 32
Epilog
M&FY~23
M&FY~33
M&FY~34
M&FY~35
M&FY~36

M&FY ~ 16

1K 89 15
By Loveisonfire18

"Yes akhirnya bebas tidak harus tiduran terus di tempat tidur" ucap Lisa dengan gembira.

"Oppa, tidak ada yang mengajak taruhan lagi kah? Seminggu tidak masuk duit ini" ucap Lisa sambil duduk di tengah-tengah Bogum dan Ten.

"Adik gila, kayak kekurangan uang saja. Itu restoran, bakery sudah mulai di bangun kalau tidak ada masalah dalam enam bulan lagi sudah selesai" ucap Jackson sambil menyentil kening Lisa.

"Yak Oppa, sakit dan berantakan ini poni aku jadinya. Berarti haru mulai mencari dekorasi" ucap Lisa sambil merapikan poninya.

"Baru sembuh sakit jangan macam-macam ya itu memar di pipi dan perut saja masih terlihat" ucap Bambam sambil melotot ke arah Lisa.

"I-iya tidak berani Oppa. Aku hanya bertanya saja" ucap Lisa dengan sedih.

"Karyawan mah gampang tapi kan semua harus lolos seleksi dari kamu" ucap Ten sambil bermain hp.

"Tinggal taruh saja itu daftar lamaran di ruang kerja nanti juga aku periksa" ucap Lisa.

Pagi ini Rose sudah bersiap untuk kembali bersekolah setelah dirinya sakit tiba-tiba selama seminggu.

"Pagi Moma, Pipo, Jisoonie dan Jennie Eonni" sapa Rose sambil mencium sekilas bibir mereka.

"Pagi sayang. Sudah sehat?" Tanya Pipo

"Sudah Pipo, aku sudah sehat" ucap Rose sambil mengambil sandwich.

Jennie dan Rose pun berangkat sekolah bersama setelah menyelesaikan sarapan mereka.

"Bye Pipo, Moma, Jisoonie" ucap Rose dan Jennie bersamaan sambil berjalan keluar mansion.

"Jiah telat lagi deh" ucap Lisa sambil mengendarai motornya menuju gerbang sekolah.

"Ahjussi bukakan gerbangnya" teriak Lisa.

"Tidak! kamu sudah telat" ucap security.

Dengan santainya Lisa memarkirkan motornya di depan gerbang sambil mengunci dan memasang alarm motor, dirinya berjalan meninggalkan gerbang sekolah lalu memanjat tembok bagian samping sekolah.

Dengan sekali loncat Lisa sudah duduk di atas tembok sambil memperhatikan keadaan sekitar dan merasa aman dirinya loncat turun dari tembok, sedangkan Jennie yang sudah memperhatikan dari jauh berjalan dengan hati-hati lalu menjewer telinga Lisa dari belakang.

"Aaww... sakit" ucap Lisa sambil menoleh ke belakang.

"Lepasin itu tangan dari telinga aku" ucap Lisa sambil menarik tangan Jennie.

Bukannya melepaskan tapi makin di perkencang jeweran di telinga Lisa.

"Aaww... Aaww..." ucap Lisa sambil berusaha melepaskan tangan Jennie.

Jennie yang sedang menjewer telinga Lisa, mulai berjalan sambil menyeret Lisa. Lisa hanya bisa mengikuti karena tangan Jennie tidak lepas dari telinganya.

Jennie menarik Lisa menuju kelas begitu memasuki kelas guru dan para murid tercengang melihat Lalisa yang menurut begitu saja di tarik oleh Jennie.

"Duduk dan belajar jangan coba bolos hari ini!" perintah Jennie sambil berjalan kembali menuju kursinya.

Lisa yang masih mengusap telinganya yang memerah dan sakit hanya meletakkan kepalanya di atas tas lalu tidur. Guru hanya bisa mengelus dadanya melihat kelakuan Lisa, Jennie yang sudah kesal ingin kembali menjewer telinga Lisa.

"Eonni sudah jangan di hiraukan anak itu nanti di buat menangis kayak kemarin lagi" ucap Rose sambil mengelus punggung Jennie.

"Udah Jen tahan emosinya tunggu pelajaran ini selesai" ucap Seulgi menenangkan Jennie.

Bel berbunyi untuk pergantian mata pelajaran guru yang berada di kelas pun berjalan keluar kelas dan di ganti dengan guru baru untuk mengajarkan pelajaran selanjutnya.

Lisa yang terbangun sambil mengucek matanya, dirinya dengan santai mengambil tas dan bersiap jalan keluar kelas.

"Lalisa mau kemana kamu?" Tanya guru yang sedang mengajar.

"Mau ke kantin, saya bosan mendengarkan pelajaran bapak yang hanya mengulang-ulang materi yang sama" ucap Lisa sambil berjalan keluar kelas.

"Kalau kamu bisa menyelesaikan soal yang ada di papan tulis maka kamu tidak perlu hadir di setiap kelas saya" ucap guru itu.

"Soal mudah begini" ucap Lisa sambil mengambil spidol dari tangan guru.

Dalam waktu lima menit dua soal yang rumit berhasil di selesaikan Lisa dengan cara yang singkat dan benar, murid-murid di kelas hanya bisa berdecak kagum melihat kepintaran otak lisa.

"Zaman sudah maju tapi cara mengajar masih seperti zaman nenek moyang. Ada yang mudah buat apa cari yang sulit. Bapak itu guru tapi masih monoton cara mengajarnya serta membosankan" ucap Lisa sambil melemparkan spidol ke arah sang guru.

"Kalau bisa otak bapak di cuci biar lebih mengikuti perkembangan zaman. Mulai sekarang dan seterusnya saya tidak akan hadir di kelas bapak yang kuno" ucap Lisa sambil berjalan keluar kelas.

"Gila itu anak walau selalu membuat masalah ternyata otaknya encer banget dah. Aku yang tidak paham saja begitu lihat yang dia kerjain jadi paham" ucap Joy.

"Gila super jenius" ucap Seulgi.

Bel istirahat pun berbunyi Lisa yang berada di kantin segera beranjak dari kantin lalu berjalan menuju rooftop, Jennie yang melihat dari jauh pun memperhatikan gerakan Lisa.

"Kalian ke kantin dulu saja, tolong pesanin mandu saja, nanti aku menyusul" ucap Jennie sambil berjalan meninggalkan yang lain.

Rose, Wendy, Seulgi dan Joy serta Yeri, berjalan menuju kantin, sedangkan Jennie berjalan mengikuti Lisa menuju rooftop. Lisa yang tidak menyadari kehadiran Jennie dengan santai mengeluarkan sebotol vodka dari tasnya dan mulai membuka botol tersebut dan minum.

"Memang boleh ya untuk anak sekolah seperti kita di ijinkan minum minuman beralkohol seperti ini?" Tanya Jennie mengagetkan Lisa.

"Uhuk"

"Uhuk"

"Uhuk"

Batuk Lisa berkali-kali karena tersedak minuman.

"Jangan kepo dan ikut campur urusan aku" ucap Lisa sambil kembali minum.

"Sadar ini masih di lingkungan sekolah" ucap Jennie sambil merebut botol minuman dari tangan Lisa dan melempar ke lantai.

"Dasar orang gila, ganti minuman itu kalau tidak mau merasakan akibatnya" ucap Lisa dengan emosi dan sedih sambil menatap pecahan botol vodka.

"Aku tidak akan mengganti. Kamu yang salah karena melanggar peraturan sekolah" ucap Jennie dengan marah.

"Dengar baik-baik ya, kita tidak saling kenal. Kenapa selalu mengurusi dan mengganggu semua hal yang aku lakukan!" Teriak Lisa dengan marah dan berjalan meninggalkan Jennie.

"Elu belum tau aja lis kalau dia tuh kakak kandung elu. Nanti pas elu di temukan bakalan kaget dan takut" ucap author sambil tersenyum.

Lisa kembali berjalan menuju kelas sambil menghancurkan seluruh isi kelas, dirinya benar-benar sudah tidak tahan dengan kelakuan Jennie yang selalu ikut campur. Murid-murid yang berada di kelas semuanya berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri mereka.

"Gila itu anak kalau ngamuk nyeremin banget sih" bisik-bisik para murid sambil keluar kelas.

"Ada keributan apa di dalam?" Tanya Rose yang baru balik dari kantin.

"Lisa lagi mengamuk, dia menghancurkan seluruh isi kelas. Kami tidak berani di dalam supaya tidak terkena amukan Lisa" jawab salah satu murid.

Jennie yang sampai di depan kelas pun bingung melihat semua murid berada di luar kelas, dirinya membuka pintu untuk melihat apa yang terjadi. Rose terlambat menghalangi Jennie untuk masuk ke dalam kelas.

Lisa yang sudah berubah menjadi L Devil pun menampilkan senyum menakutkan saat melihat Jennie memasuki kelas. Dirinya langsung mencekik leher Jennie, Jennie terus meronta untuk di lepaskan.

"Mari kita bermain jalan kecil. Wanita yang suka ikut campur dengan masalah orang" ucap Lisa yang menghempaskan tubuh kecil Jennie ke arah tembok.

Rose, Seulgi, Wendy, Joy, Yeri, berusaha melepaskan tangan Lisa dari tubuh Jennie, Jennie hanya bisa menangis dan meronta agar terbebas dari cengkraman Lisa.

"Dengar baik-baik JALANG sekali lagi ikut campur urusan aku, jangan salahkan aku tubuh mungilmu akan berada di rumah prostitusi untuk di nikmati para pria hidung belang" ucap Lisa sambil menghempaskan tubuh Jennie ke lantai.

Lisa berjalan keluar kelas, dirinya membuat siapapun yang berada di luar kelas berlari kocar kacir karena ketakutan. Rose di bantu yang lain segera membawa Jennie menuju UKS. 

"Jennie susah untuk di beritahu, untuk tidak berurusan dengan Lisa" ucap Joy yang menunggu di depan UKS.

Rose menghubungi kedua orang tua mereka dan menceritakan yang terjadi, saat ini dirinya sedang menunggu kedatangan Moma dan Pipo di depan halaman sekolah. Para murid terpaksa di pulangkan lebih awal setelah kejadian yang barusan terjadi.

Sedangkan Lisa yang membolos kembali meloncati gerbang sekolah, security hanya bisa meniup peluit dengan kencang sambil marah-marah.

Lisa dengan santai menaiki motornya dan kemudian melajukan motornya meninggalkan sekolah. Lisa mengendarai motornya menuju restoran yang sedang di renovasi untuk melihat sejauh mana proses yang sudah di kerjakan.

"Mana mandor?" Tanya Lisa.

"Kenapa bos?" Tanya mandor sambil menghampiri Lisa.

"Bahan apa ini yang kalian pakai?" Tanya Lisa.

"Selama ini saya tidak pernah memakai bahan dengan kualitas jelek seperti ini. Siapa yang memberi perintah menggunakan bahan-bahan ini?" Tanya Lisa dengan marah.

"Itu permintaan kakak anda bos" ucap mandor sambil berbohong.

Lisa mengeluarkan hp miliknya lalu menghubungi kelima Oppanya "oppa tolong kalian berlima ke restoran sekarang" ucap Lisa sambil menutup telpon.

Tiga puluh menit kemudian mereka semua sampai di restoran, mandor yang melihat kedatangan mereka berusaha kabur tapi sayangnya tangan dia langsung di cekal oleh Lisa, tubuhnya bangku. Lisa duduk di atas badan mandor sambil menunggu ketiga oppanya.

"Kenapa sayang?" Tanya Ten dengan bingung.

"Apa kalian yang menyuruh mandor dan para pekerja mengganti bahan-bahan untuk renovasi?" Tanya Lisa sambil menunjuk ke arah bahan-bahan.

"Tidak kami tidak pernah menyuruh mandor mengganti bahan apapun, tidak mungkin kami mau membuat celaka pengunjung" ucap Jackson sambil di anggukin oleh yang lain.

"Coba dengar ini" ucap lisa sambil memutar ulang rekaman suara mandor.

"Dasar manusia culas, dirimu yang berbuat curang kenapa memfitnah kami!" Teriak Bambam dengan emosi.

"Kami tidak akan berani menukar ataupun mengambil apa yang bukan menjadi milik kami. Kami tidak mungkin mencelakakan orang lain" ucap Jackson sambil mengelus kepala Lisa.

"B-bos maaf" panggil salah satu pekerja.

"Ada apa?" Tanya Lisa.

"S-semua ini perbuatan mandor, dirinya sengaja bekerja sama dengan pihak penyedia barang untuk menukar semua barang. Mereka menggunakan uang anda untuk berjudi, mabuk dan membayar para wanita" ucap salah satu pekerja yang di setujui pekerja lain.

"Apa kalian bisa membuktikan ucapan kalian?" Tanya Lisa dengan emosi.

Salah satu pekerja menyerahkan video yang memperlihatkan mandor sedang melakukan percakapan dengan pihak penyedia bahan.

"Bugh"

"Bugh"

"Bugh"

Lisa yang sudah sangat emosi tanpa ada yang bisa menahan mulai menghajar mandor itu sampai mandor itu tidak bergerak, dengan wajah hancur, tulang patah membuat para pekerja ketakutan. Jackson, Ten, Bambam, segera menarik dan memeluk Lisa untuk menghentikan tindakan Lisa.

"Bongkar semua hasil renovasi kalian sekarang!" teriak Lisa memberi perintah.

"Maaf Oppa, aku minta bantuan kalian untuk mengawasi proses pembangunan ini sampai selesai" ucap Lisa sambil beranjak keluar.

Lisa berjalan keluar restoran melajukan motornya menuju sebuah rumah kecil yang di beli oleh dirinya dan bahkan tidak ada satu orang pun yang mengetahui lokasi rumah itu kecuali Howie. Lisa menyembunyikan rumah itu dari kelima Oppanya, dirinya akan selalu bersembunyi di rumah ini kalau sedang memiliki banyak pikiran serta meredam emosinya.

Hari ini emosi Lisa benar-benar di uji, bahkan alter ego yang bernama L Devil masih belum ingin tertidur kembali. Alter ego Lisa masih ingin mengeluarkan amarahnya, dia tidak terima kalau Lisa di sakiti oleh orang lain.

Continue Reading

You'll Also Like

SHIELD By ecsage

Fanfiction

126K 10.9K 56
Anak bungsu dari keluarga konglomerat menghilang pada sebuah kecelakaan tenggelamnya sebuah kapal pesiar mewah. Meski dilakukan pencarian hingga bert...
3M 217K 51
[BEBERAPA PART DIHAPUS SECARA ACAK UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN] "Aku tidak peduli." - Jisoo Kwon "Kenapa kau menghancurkan keluargaku?" - Jennie Kwo...
570K 92.3K 49
Puzzle tidak akan pernah utuh jika salah satu hilang. Seperti mereka, yang tak akan bisa menjadi utuh jika terpisah. Mereka adalah Puzzle, yang sehar...
62.4K 4.3K 16
"Untuk pertama kalinya hati ini bergerak dan berdetak hebat karna mu, HANYA KARNA MU!!!" Lalisa Manoban "Tuhan telah menghadirkan mu, setelah semua p...