"Kumpulkan tugas fisika kalian yang saya suruh kalian selesaikan, sekarang! "Ucap pak Jovan yang baru datang memasuki kelas.
Sangga memijit pelipisnya"gue lupa anjir"dengusnya
Para siswa siswi lainya berdiri berjalan kedepan untuk mengumpulkan tugas mereka.
"Ada yang tidak mengerjakan?"tanya pak Jovan,sangga membasahi bibirnya menutup matanya erat.
"Sangga garen kalian tidak mengumpul?"tanya pak Jovan,sangga terbelalak melihat kearah garen ternyata ia tidak sendiri.
Garen mengeleng "saya lupa pak"sahut garen.
"Alasan kamu,dirumah ngapain aja?"lanjut pak Jovan.
"Wiuhh,privasi lah pak mana mungkin garen bilang kalo garen solo"sahut sangga dengan cengirnya.
Tawa menghamburi kelas,garen menatap cowok itu tajam seakan siap untuk ia terkam.
"Canda pak"cengir sangga,pak Jovan hanya mengeleng dengan tingkah laku cowok ini.
"Kamu sangga kenapa tidak mengerjakan tugas saya?"tanya pak Jovan.
"Sama kaya garen solo"ceplosnya.
"Eh ga pak maksudnya lupa"cengirnya.
"Kamu ini,tidak malu apa membicarakan kebiasan cowok di depan banyak cewe"ujarnya pak Jovan.
"Huuuuuuuu"sorakan mereka para ciwi ciwi sedangkan para kaum Adam pada malu gegara cowok tengil itu.
"Tau tu sangga"cibir Rakha.
"Oh berarti cowo suka solo ya pak?"beo Nara.
Pak Jovan mengeleng" tidak tahu saya,tanya sangga aja"jawab pak Jovan sedikit malu.
"Sudah sudah,garen sangga ikut saya sekarang "
Sangga bertanya "kemana pak?"
"Ikut saja jangan banyak tanya"cibir pak Jovan.
Garen dan sangga bangun dari bangku mereka mengikuti pak Jovan dari belakang.
Sangga mencolek lengan garen,membuat garen melihat ke wajah tengil khas sangga.
"Gue mau nanya?"
"Apa?"tanya garen sambil tetap berjalan.
"Lo beneran solo?"tanya sangga tenggil,dan begitu penasaran.
"Gue gibeng Lo"hantam garen ke wajah khas tenggil itu.
"Anjir,cuman nanya kali"cibirnya.
🫒
"Hormat bendera selama 3 jam dengan kaki terangkat dan pegang telinga kalian"suruh pak Jovan.
"SEKARANG!"
Garen dan sangga segera melakukan itu kaki yang terangkat sebelah,satu tangan memegang telinga,satu tangan mereka lagi menghormat tiang bendera.
"Jangan ada yang kabur atau ubah posisi"peringat pak Jovan.
"Iya iya"dengus sangga.
"Saya tinggal dulu"setelah itu pak Jovan pergi dari hadapan mereka.
Terik matahari sangat membuat kulit mereka terbakar.
"Gue lupa pake sunblock"keluh sangga.
Garen menyerngit.
"Emang lo pake sunblock?"tanya garen.
"Iya dong,biar ga hitam,kan cewe sukanya cowo putih kaya teahyung"jawab sangga ngawur.
"Emang Lo gak pake?" Tanya sangga.
Garen mengeleng.
"Gatakut hitam Lo?"beo sangga.
"Gue ganteng"percaya diri garen.
"Afah iya iya hhh"beo sangga dengan tawanya.
"Napa Lo?"tanya garen melihat sangga yang ngakak sendiri.
"Pede bener ketua gue,hhhhh"tawa sangga hambur.
Sangga terbelalak melihat seorang gadis yang baru saja keluar dari kelasnya.
"NAURA"seru sangga,gadis itu berbalik.
Sangga mengangkat tangannya ke atas melambai kearah Naura.
Sedangkan gadis itu hanya melihat bingung dan tak peduli.
"Anjirr,dikacangin"upat sangga kesal melihat Naura pergi begitu saja tak menghiraukan lambaiannya.
Garen sedikit terkekeh melihat hal itu.
"Kasian Lo"sungut garen.
🫒
"Gusy gue mau bagi undangan acara ulang tahun gue,jangan lupa datang buat kalian anak kelas Mia 1 terutama anak inti gang cravolada"seru Tasya di kelas.
"Serius di undang semua?"tanya bara.
"Iya "balas Tasya.
"Gede kan acaranya?"tanya Nara.
"Pasti dong tasya kan kaya"sahut Clara.
"Sa jangan lupa datang,sama kadonya hehe,tapi prioritas orangnya dulu sih"beo Tasya pada angkasa.
Angkasa terkekeh mendengar itu.
"Sip"balasnya mengancungkan jempol.
🫒
Zanesya berjalan ingin masuk kelas dan terhenti karna tiga orang yang menghalanginya.
Ya ketiga orang itu adalah Clara, Tasya dan lita.
"Ta,Lo kasi,Lo kan temanya dulu"ujar Tasya dengan tatapan sinisnya kepada zanesya seraya memberikan undangan ulang tahunnya pada lita.
"Nih,buat Lo"lita memberika undangan itu kepada zanesya.
Zanesya mengambil undangan itu menatap Lita luruh.
"Yuk ta"ajak Tasya dan Clara pergi.
Saat Lita hendak berjalan pergi bersama Tasya dan Clara zanesya menahan pergelangan tangan Lita.
Lita melihat zanesya datar,sedangkan zanesya menatap Lita penuh harapan.
"Ta,kalo gue pigi bareng Lo, bisa?"tanya zanesya penuh harapan.
Lita menatap zanesya sengit,melepaskan tangan zanesya yang memengang lenganya.
"Gue bukan teman Lo lagi"jawab Lita lalu pergi bersama Tasya dan calara meninggalkan zanesya.
🫒
Hai gimana?lanjut?komen dong!
Aku juga ga sabar nulis part selanjutnya 🙃
Satu lagi,aku mau bilang
Ikuti Ig garen,dan zanesya,serta Ig aku biar bisa liat aktivitas sehari hari hehehe.
Vote,komen,jadiin kebiasaan ya
Reader 😌 aku sayang kalian🤍
Kecup jauh LIMON😘.
See u🤍