Votmen di silahkeun follow juga yak....
#happy reading
*
*
*
*
Dua bulan berlalu semenjak Bian di sunat, sekarang dia sudah sembuh seperti sedia kala. Sekolah semester 2 pun sudah mulai berjalan, walau baru beberapa hari masuk kembali. Setelah sunat Bian semakin manja terhadap sang papa, karena papanya mengatakan kalau sudah sunat berarti Bian sudah besar sudah dewasa harus lebih mandiri dan Bian tidak suka. Walaupun dia sudah terbiasa mandiri, namun ini berbeda harus lebih lebih lebih mandiri dari yang biasanya. Dia tidak suka menjadi dewasa dan besar dia ingin kecil terus agar bisa bermanja dengan sang papa tersayangnya.
"Tidur sama papa lagi ya" ujar Bian yang sudah bersiap akan tidur bersama Vandesh.
"Ih kan udah sunat kalo udah sunat berarti udah gede, tidur sendiri lah masa kelon papa terus" balas Vandesh yang sedang merapikan kasur sang putra.
"Ihh nggak, Bian belom gede Bian masih kecil gak mau tidur sendiri ihhh" Bian menghentakkan kakinya di lantai.
"Gak boleh hentak-hentak kaki di lantai gitu kan papa udah pernah bilang." Peringat Vandesh.
"Iya maaf"
"Ya sudah sana tidur, papa mau tidur juga" sambung Vandesh yang ingin beranjak keluar.
"Ihh tidur sini papa, gak boleh kemana-mana ish" Bian memeluk sebelah kaki papanya.
"Hidih sok drama lu bocil"
"Tidur sama Bian ayok, kelonin" Vandesh membulatkan kedua matanya, sungguh ini benar anaknya kan ya kenapa jadi manja banget.
"Heh..!! Ini bener Bian, anak papa gak ketukar di sekolah kan ya, woy balikin Bian gue woy" Vandesh memegang kedua bahu Bian dan di guncang-guncang kanan kiri depan belakang.
"Ihh papa ini Bian, aww papa puding Biannya"
"Puding puding, pusing kali" Vandesh membenarkan ucapan sang anak.
"Ya mangkanya berenti ini pusing papa ihh" Bian berusaha melepaskan cengkraman sang papa di kedua bahu nya.
"Memangnya salah ya kalo Bian mau manja ke papa, kan Bian anak papa. Bian cuma punya papa, Bian gak punya siapa-siapa lagi, Bian cuma bisa manja-manja ke papa. Masa Bian gak boleh manja ke satu-satunya keluarga Bian" suasana berubah menjadi sendu saat Vandesh mendengar isi hati sang putra satu-satunya ini.
"Eiyy kok jadi pundung gini sih anak papa" Vandesh mengangkat Bian ke pangkuannya dan duduk di pinggiran kasur, dia menghadapkan wajah sang anak ke arahnya.
"Maaf ya papa nyakitin hati Bian ya, nggak salah kok cuma papa aneh aja Bian tiba-tiba manja tanpa sebab gini, biasanya juga ngereog. Tapi papa suka kok Bian manja gini, gak salah sayang. Kapanpun Bian mau manja ke papa silahkan papa akan manjain Bian sampe kapan pun karena Bian juga satu-satunya keluarga papa. Jangan tinggalin papa oke" ucap Vandesh di akhiri dengan mencium pelipis dan kening sang anak.
"Bian sayang papa, Bian gak akan tinggalin papa bahkan kalo papa usir Bian pun Bian akan tetap sama papa" Bian memeluk sang ayah dengan erat mengisyaratkan bahwa rasa sayangnya besar sekali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bian VS Papa ??
Random[END] DON'T PLAGIARIZE ?????? Walaupun udah end mohon tetep vote dan komen ya manteman ? [Start :19.09.22] [End :13.12.22] . . . . . WARNING ?NO BL ?NO BXB ?NO YAOI >Bian si suka makan bubur meski tidak sakit. >Papa yang tidak suka makanan lemb...