Votmen disilahkeunn
#happy reading
"Bian bangun .. jangan mentang-mentang libur jadi bangun siang ya.. ngebabu sono" Vandesh sedari tadi menggedor-gedor pintu kamar anaknya, namun sudah hampir 5 menit belum juga ada tanda-tanda si anak akan bangun.
"Haish ini anak" karena sudah tidak sabar akhirnya Vandesh memasuki kamar anaknya yang memang tidak di kunci. Terlihat sang anak masih asyik dalam alam mimpinya, telinganya ternyata di sumpel headset yang menyebabkan dia tidak mendengar suara papanya yang teriak-teriak.
"Pantes aja kagak denger gue gedor-gedor tuh kuping di sumpel ternyata, dasar anak dugong eh nggak-nggak gue dugong dong kalo gitu." Gumam Vandesh sambil mendekati sang anak.
Saat ingin mengguncang tubuh anaknya untuk di bangunkan tiba-tiba terselip ide jahil di otak mungilnya.
"Salah sendiri kamu ya nyusahin papa pagi-pagi. Liat kamu ya" Vandesh kembali keluar untuk melancarkan aksinya.
Dia pergi ke dapur untuk mengambil cangkir dan air hangat, lalu kembali lagi ke kamar sang anak. Dia sibakkan selimut anaknya perlahan, sambil cekikikan Vandesh tumpahkan perlahan air hangat tadi ke celana Bian pelan-pelan sedikit demi sedikit hingga air hangat dalam cangkir tersebut tandas berpindah di celana dan kasur Bian. Setelahnya dia tutup kembali dengan selimut. Vandesh tidak sabar ingin melihat reaksi sang anak. Setelah mengembalikan cangkir tadi, Vandesh kembali membangunkan Bian seakan-akan tak terjadi apapun.
"Oy bangun lagi dah siang, mau sarapan kagak" Vandesh berulang kali mengguncang tubuh anaknya namun anaknya seperti orang mati yang tak terusik sedikit pun. Karena kesabaran Vandesh pagi ini hanya setipis rambut Yeontan, akhirnya dia copot headset di sebelah telinga sang anak.
"WOY BANGUN KALO NGGAK PAPA NIKAH SAMA JANDA ANAK LIMA..!!"
DUG..!!
"Akh"
Karena terlalu kaget Bian terbangun langsung duduk dan kepalanya menghantam kepala sang ayah.
"Ihh Bian sakitt" teriak Vandesh karena kepalanya terkena hantaman kepala batu Bian.
"Papa sih ihh ngagetin pakek tereak-tereak segala" gumam Bian sambil mengusap-usap keningnya yang sakit padahal nyawanya belum juga terkumpul.
"Ya kamu papa bangunin dari tadi kagak bangun-bangun, gak baik bangun siang rejekinya di patok ayam tau"
"Kita gak punya ayam papa"
"Bocah jaman sekarang rek, kalo dinasehati ngelawaannn muluu"
"Ishh kan Bian bener atuh"
"Ini juga kamu tidur pakek headset, gak baik tuk kesehatan bukan cuma tuk telinga kamu tapi untuk otak kamu. Parahnya lagi kalo tuh headset meledak nah gimana berhamburan otak kamu"
"Ihh papa doanya gak baik"
"Nasehatin Bian bukan doain, udah ah cepet bangun" Vandesh menyibakkan sedikit selimut Bian.
"Iya ini bangun" Bian pun membuka seluruh selimut yang menutupi tubuhnya.
"Eh kok basah?" Gumam Bian saat melihat celana dan kasurnya basah.
"Ihh Bian kamu ngompol yaaa" seru Vandesh memulai dramanya.
"Ihh nggak..!!" Teriak Bian yang tidak terima dikatakan mengompol.
"Itu buktinya basah, Bian ihh udah gede" ucap Vandesh dengan muka julidnya.
"Nggak papa, Bian gak ngompol sebelum tidur Bian udah pipis kok" Bian masih tidak percaya jika dirinya mengompol, karena ya memang tidak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bian VS Papa ??
Random[END] DON'T PLAGIARIZE ?????? Walaupun udah end mohon tetep vote dan komen ya manteman ? [Start :19.09.22] [End :13.12.22] . . . . . WARNING ?NO BL ?NO BXB ?NO YAOI >Bian si suka makan bubur meski tidak sakit. >Papa yang tidak suka makanan lemb...