抖阴社区

34. Maaf dan Pantai ?

1.2K 109 47
                                        

Votmen disilahkeun

Happy Reading ^^

**

"Papa, Minggu depan Bian ada study Tour ke Bali" ucap Bian menghampiri sang ayah yang sedang santai di ruang TV.

"Kamu mau study Tour atau liburan?" Tanya Vandesh meletakkan remot TV untuk fokus kepada sang anak.

"Hmm kalo bisa 2 2 nya kenapa harus pilih salah satu" Bian duduk di pangkuan sang ayah, semenjak sakit kemarin kemanjaannya semakin brutal.

"Bener sih, berapa lama?"

"10 harian, abis itu kami ke Lombok"

"Lama banget" gumam Vandesh sambil mempoutkan bibirnya.

"Hidihhh manjanya papanya Bian ihhh" Bian memeluk sang papa yang tiba-tiba cemberut.

"Lama banget, nanti kalo papa kangen gimana?"

"Kan bisa telfon, vidcall, chat juga" ujar Bian sambil menangkup pipi sang papa dengan kedua tangannya.

"Hmm" sang papa kembali mengeratkan pelukannya menyembunyikan wajahnya di pundak sang anak, rasa tidak rela di tinggalkan oleh sang anak.

"Terus nanti kalo papa sakit gimana? Tanya Vandesh lagi.

"Hmm papa mikirnya, jangan sakit aaahh. Ini soalnya untuk nilai ujian harus ikut semua, Bian gak bisa kalo gak ikut" Bian mengusap punggung sang ayah perlahan.

"Biaannn" rengek Vandesh memanggil namanya anaknya.

"Papaaaa" balas Bian.

"Biaaaannn"

"Papaaa huwaa"

"Heehh?"

"Huwaaa papa jangan sedihhh, huwaaa papa" lah malah sang anak yang nangis.

"Eh? Kok malah kamu yang nangis heh?" Vandesh menjauhkan tubuhnya sedikit untuk melihat wajah anaknya.

"Papa sedih soalnya, Bian gak bisa liat papa sedihh"

"Gak kok, papa gapapa. Kan cuma 10 hari, gapapa sayang. Kita masih ada waktu seminggu sebelum kamu pergi" Vandesh mengecup kedua mata sang anak pelan-pelan.

"Ya udah besok pas weekend kita main yok pa sebelum Bian pergi" usul Bian antusias.

"Main ke mana?"

"Hmm kemana aja asal sama papa hihi"

"Bisa aja kamu hmm" Vandesh menempelkan keningnya di kening sang anak hingga ujung hidungnya menempel di ujung hidung sang anak.

"Kalo ke tempat mama gimana?" Usul Vandesh.

"Hm? Ngapain?" Bian mengendurkan pelukannya guna melihat sang papa.

"Jenguk mama nak, memangnya Bian gak kangen mama? Udah lama banget loh Bian gak ketemu mama, pasti mama kangen Bian"

"Hmm" Bian hanya bergumam dan menundukkan kepalanya sembari berpikir. Memang sih sedari awal mamanya di penjara tak pernah sekalipun dia menjenguk mamanya.

"Hei, mau gimana pun mama itu mama Bian, wanita yang sudah melahirkan Bian bertaruh nyawa. Nanti Bian durhaka loh gak mau ketemu mama"

"Ihh papa ngomongnya kok gitu, Bian gak mau durhaka"

"Mangkanya jenguk mamanya Bian, ya" bujuk Vandesh sekali lagi.

"Hmm oke deh, tapi abis itu kita main yaaa" putus Bian mengiyakan keinginan sang ayah.

"Iya, mau kemana pun papa ikutin"

"Yeaaayyy sayang papa muah muah" Bian menciumi pipi papanya.

"Papa lebih sayang Bian" sang papa pun menciumi wajah sang anak dengan lembut.

Bian VS Papa ??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang