Votmen kuyyy#happy reading
*
*
*
*
*
"Papa main yookk Bian bosen" Bian sedang mendusal-dusal di dada papanya.
"Mau kemana emang?" Tanya Vandesh sambil berkali-kali menyingkirkan rambut Bian dari dadanya yang shirtless, rada kegelian dia.
"Kemana kek, tiap hari libur gak pernah kita main, sesekali main gituu" rengek Bian kepada sang ayahnya.
"Ya udah iya kemana?"
"Hmm taman hiburan?" Usul Bian.
"Kayak anak kecil aja ke taman hiburan" celetuk Vandesh.
"Biarin, soalnya papa waktu Bian kecil sibuk terus, gak sempet ngajak Bian main bahkan sampe sekarang" tanpa Bian sadari ucapannya menusuk ke hati mungil Vandesh.
"Ee-eehh oke-oke kita ke taman hiburan okee dah siap-siap gih sana" akhirnya Vandesh menuruti keinginan sang anak.
"Nah gitu dong dari tadi sih" Bian langsung berlari ke atas untuk bersiap-siap.
"Resiko punya anak remaja rasa bayi" gumam Vandesh saat anaknya sudah naik ke atas.
"BIAN DENGER YA PAPA" Vandesh tersentak mendengar teriakan Bian dari atas.
"Astaga tuh anak telinganya panjang apa ya" batin Vandesh dia takut nanti kalo bergumam anaknya bisa dengar.
Selesai dari bersiap-siap disini mereka berada, di taman hiburan pusat kota yang terdiri dari berbagai wahana, bukan Lotte Word namun wahananya tidak kalah banyak dan seru kok.
"Mau main dulu atau makan dulu?" Tanya Vandesh saat mereka sudah sampai di tempat yang lumayan ramai ini.
"Pertanyaan papa, ya maen dulu lah kalo makan dulu nanti huek huek" jawab Bian sambil mengitari sekitar.
"Emang mau naik apa sampe bakal huek huek?"
"Hm ituu" Vandesh pun mengikuti arah jari Bian yang menunjuk ontang-anting atau bahasa kerennya Sky Swinger.
"Hieee?? Ngapain naik itu?" Vandesh memandang itu ngeri sendiri di buatnya.
"Pasti seru papa ayokk" Bian dengan tidak sabarnya menarik sang papa untuk mengatre tiket.
"Gak mau ah nanti huek huek"
"Kan belom makan, gak bakal huek huek papa, ini gak kayak rollercoaster kok ayokk ahh papa" Vandesh akhirnya pasrah mengikuti keinginan kesayangannya.
Setelah mengantre sekitar 15 menit kini giliran mereka untuk naik. Vandesh hanya berdoa agar perutnya bisa berkompromi bahkan dia lupa jika seminggu yang lalu perutnya kena tusukan. Dia hanya ingin membahagiakan anaknya sesekali, karena memang dia akui dia memang jarang mengajak anaknya bermain keluar. Lain halnya dengan Vandesh yang sedang menekan rasa takutnya, Bian malah sangat antusias untuk menaiki wahana ini bahkan senyum lebar tak lepas dari bibirnya sedari tadi.
Wahana yang mereka naikinpun mulai berputar pelan, membuat Bian benar-benar merasakan sensasi geli di perutnya. Sedangkan Vandesh sedang menahan rasa takut dan mualnya.
"Huwaaa papaaa..!!" Teriak Bian saat ontang-anting tersebut mulai berputar lebih cepat.
"Bian papa mau turun..!!" Balas teriakan Vandesh karena merasa kepalanya mulai pusing dan perutnya sudah sangat mual.
"Belum klimaks pa..!!"
"Gak butuh Bian papa mau turunn..!!"
"Gak bisa, masa papa terjuunnn..!!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Bian VS Papa ??
Random[END] DON'T PLAGIARIZE ?????? Walaupun udah end mohon tetep vote dan komen ya manteman ? [Start :19.09.22] [End :13.12.22] . . . . . WARNING ?NO BL ?NO BXB ?NO YAOI >Bian si suka makan bubur meski tidak sakit. >Papa yang tidak suka makanan lemb...